Konten dari Pengguna

Program WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) di India

I Made Krishnadyana Putra
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Udayana
11 Desember 2022 22:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Made Krishnadyana Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ritesh Arya (2020), Ethnic Kids Drinking Water From Pipe, diakses melalui https://www.pexels.com/photo/ethnic-kids-drinking-water-from-pipe-3092648/
zoom-in-whitePerbesar
Ritesh Arya (2020), Ethnic Kids Drinking Water From Pipe, diakses melalui https://www.pexels.com/photo/ethnic-kids-drinking-water-from-pipe-3092648/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Air merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia selain makanan. Setiap harinya kita sebagai manusia tentunya tidak lepas dari sentuhan air, mulai dari bangun tidur hingga kita tertidur lagi di malam harinya. Bahkan, hidup tanpa air rasanya hampir mustahil bagi manusia seperti halnya manusia tanpa makanan dan oksigen. Oleh karenanya, air ini menjadi salah satu hal penting yang akan berdampak signifikan terhadap kehidupan manusia. Namun, di beberapa negara masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui dan memahami akan pentingnya kualitas air yang baik bagi kehidupan mereka. Parahnya lagi, ada beberapa masyarakat yang sudah mengetahui akan pentingnya kualitas air, sanitasi dan kebersihan air bagi kesehatan manusia, namun masih melanggar aturan yang dapat bebahayakan kualitas air dengan membuang limbah pabrik secara sembarangan, membuang sampah sembarangan dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Menurut data yang diberikan oleh PBB pada tahun 2016, menunjukkan bahwa 1,8 miliar orang di dunia mengkonsumsi air minum yang telah terkontaminasi kotoran dan sekitar 2,4 miliar orang tidak memiliki akses terhadap sanitasi dasar, seperti toilet ataupun kakus. Tidak hanya itu, adanya kelangkaan air telah mempengaruhi lebih dari 40% dari total populasi global dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Bahkan, 80% dari air limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia itu semuanya dibuang ke sungai-sungai atau laut yang menyebabkan pencemaran air. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan karena air itu merupakan salah satu aspek penting yang akan mempengaruhi kehidupan manusia, sehingga apabila kualitas air yang didapatkan itu buruk maka itu akan mempengaruhi kesehatan masyarakat secara langsung karena dapat menjadi sarang penyakit mulai dari diare, penyakit kulit, bakteri, dan lain sebagainya. Melihat kondisi ini, PBB sebagai salah satu organisasi internasional yang mengurus berbagai permasalahan global tentunya tidak tinggal diam, melalui sustainable development goals (SDGs) no 6, PBB mulai membuat berbagai program yang berhubungan dengan kebersihan air, salah satunya adalah WASH (Water, Sanitation, and Hygiene).
ADVERTISEMENT
Permasalahan Air Bersih di India
Salah satu negara yang mengalami permasalahan air adalah India, negara yang kerap disebut sebagai Negeri Hindustan ini mengalami permasalahan air bersih dan kelangkaan air. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan negara India, kurangnya fasilitas toilet dan kebiasaan masyarakatnya yang telah terbiasa hidup dengan kondisi lingkungan yang kotor. Beberapa faktor tadi telah menggiring India ke dalam permasalahan air bersih dan kelangkaan air bagi masyarakatnya. Misalnya saja, pada tahun 2018 India mengalami krisis air bersih terburuk dalam sejarah negaranya karena terdapat enam ratus juta orang yang kekurangan air bersih dibeberapa wilayah. Tidak hanya itu, pemerintah India juga mengatakan bahwa rata-rata 200 ribu orang India meninggal setiap harinya karena kelangkaan air dan penyakit yang diakibatkan oleh air yang kotor atau terkontaminasi zat-zat berbahaya.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ini tidak semerta-merta muncul karena kondisi lingkungan India yang panas dan gersang saja, tetapi juga kondisi masyarakatnya yang bisa dikatakan masih banyak yang belum mengenal akan pola hidup hidup sehat, bersih dan higienis. Hal ini disebabkan, karena kebiasaan dari masyarakat India yang membuang kotoran secara sembarangan dan di ruangan terbuka. Bahkan, ada beberapa masyarakat yang memiliki kebiasaan untuk membuang kotorannya di sungai-sungai yang dimanfaatkan oleh banyak masyarakat. Fenomena ini tentunya akan berdampak langsung terhadap kualitas air yang nantinya digunakan oleh masyarakat India, dimana air akan menjadi sarang penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat India. Hal ini terbukti terjadi, dimana data dari WHO pada tahun 2016 telah menunjukkan bahwa India menjadi negara dengan tingkat kematian bayi tertinggi akibat diare. Hal ini tentunya memiliki hubungan yang erat dengan air, karena masyarakat disana menggunakan air yang telah terkontaminasi limbah. Maka dari itu, tidak heran jika pada tahun selanjutnya India dinobatkan sebagai negara dengan sanitasi terburuk di dunia oleh WaterAid. Permasalahan ini tentunya menjadi concern bagi pemerintah dan organisasi internasional seperti PBB dengan melakukan berbagai program, salah satunya adalah program WASH (Water, Sanitation, and Hygiene).
ADVERTISEMENT
WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) dan India
UNICEF : https://www.unicef.org/india/sites/unicef.org.india/files/styles/hero_extended/public/UN0388598.jpg?itok=qO5yT791
WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) adalah salah satu program yang dimiliki oleh UNICEF dan berfokus pada permasalahan sanitasi diberbagai negara. India yang merupakan salah satu negara yang memiliki permasalahan air bersih dan sanitasi tentunya menjadi target atau tujuan dari program WASH ini untuk mengatasi permasalahan air bersih yang menimpa masyarakat disana. UNICEF dan India sendiri mulai melakukan kerjasamanya pada tahun 2015, karena permasalahan akan air bersih, sanitasi, dan kelangkaan air di India telah cukup memprihatinkan. Pada awal kerjasama ini, UNICEF dan India terlebih dahulu melakukan analisis terhadap kebiasaaan masyarakat India yang sering buang air besar secara sembarangan di tempat terbuka. Setelah itu, mereka mulai membangun kebiasaan untuk hidup bersih dari tingkat anak-anak melalui program cuci tangan dengan sabun sebelum makan siang. Tidak hanya itu, program WASH ini juga membantu masyarakat dan pemerintah India untuk membangun fasilitas bagi anak-anak sekolah agar mereka dapat menerapkan program WASH dengan lebih baik. Selanjutnya, program WASH ini juga menggunakan jaringan media nasional dan perempuan melalui forum religions for peace dengan memberikan dukungan pendanaan ke beberapa LSM di India, sehingga mereka dapat turut ikut campur dalam menyukseskan program WASH tersebut.
ADVERTISEMENT
Peran dari program WASH dari UNICEF ini nyatanya memberiakan dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan masalah air dan sanitasi di India. Dimana, menurut data dari UNICEF di tahun 2019 telah menunjukkan bahwa India mengalami penurunan jumlah anak yang meninggal akibat penyakit pneumonia dan diare sejak tahun 2000-2018. Tidak hanya itu, program WASH di India ini juga telah menyumbang fasilitas toilet, air bersih dan toilet khusus perempuan di beberapa sekolah. Data dari ASER juga telah menunjukkan bahwa pada tahun 2010 sekolah yang tidak memiliki fasilitas toilet dan fasilitas untuk minum air di sekolah-sekolah India berada pada angka 11,0 dan pada tahun 2018 mengalami penurunan dimana rata-rata sekolah yang tidak memiliki fasilitas toilet dan fasilitas untuk minum air berada pada angka 3,0. Hal ini berarti bahwa program WASH ini tidak hanya berhasil menurunkan angka kematian anak akibat penyakit pneuomonia dan diare, tetapi juga telah sukses dalam membangun dan memperbaiki jumlah fasilitas toilet yang dimiliki oleh sekolah-sekolah di India.
ADVERTISEMENT
Referensi :
6 Facts About WASH Advancements in India. (2021, January 11). Retrieved from The Borgen Project website: https://borgenproject.org/wash-advancements-in-india/#:~:text=Water%2C%20sanitation%20and%20hygiene%20(WASH
Kusumawardhana, I., & Nur Auliya, A. A. (2020). UNICEF and the WASH: Analisis Terhadap Peran UNICEF Dalam Mengatasi Masalah Ketersediaan Air Bersih di India. Frequency of International Relations (FETRIAN), 1(2), 341–378. https://doi.org/10.25077/fetrian.1.2.341-378.2019
Menangani, D., Bersih, K., Sanitasi, D., Merry, P., Sasmitha, S., Suwecawangsa, A., … Putri. (2015). Upaya Pemerintah India Menggunakan Bantuan United State Agency for International Development (USAID) Dalam Menangani Krisis Air Bersih Dan Sanitasi PadaTahun 2015-2017.
UNICEF. (2021). Water, Sanitation and Hygiene. Retrieved from UNICEF website: https://www.unicef.org/wash
United Nations. (2018a). Sustainable Development Goals Report - United Nations Sustainable Development. Retrieved from United Nations Sustainable Development website: https://www.un.org/sustainabledevelopment/progress-report/
ADVERTISEMENT
United Nations. (2018b). Water and Sanitation. Retrieved from United Nations Sustainable Development website: https://www.un.org/sustainabledevelopment/water-and-sanitation/
What’s the goal here? (n.d.). Retrieved from https://www.un.org/sustainabledevelopment/wp-content/uploads/2016/08/6_Why-it-Matters_Sanitation_2p.pdf