Konten dari Pengguna

Dari Kegelapan Jahiliah ke Cahaya Islam: Sebuah Analisis Sejarah

Imam Samudra
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
30 September 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imam Samudra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi orang sedang berdoa di ka'bah/ shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi orang sedang berdoa di ka'bah/ shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah peradaban Islam merupakan perjalanan yang kaya dan kompleks, mencerminkan transformasi sosial, budaya, dan spiritual yang terjadi di Jazirah Arab dan sekitarnya. Dari kegelapan moral peradaban Jahiliah hingga terlahirnya sebuah agama yang membawa nilai-nilai universal, peradaban Islam tidak hanya mengubah wajah dunia, tetapi juga membentuk identitas umat manusia. Melalui sosok Nabi Muhammad SAW dan para penerusnya, para khalifah, sejarah ini menyoroti bagaimana ajaran Islam berkembang dan beradaptasi, mempengaruhi masyarakat dan peradaban di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam kajian ini, kita akan menelusuri aspek-aspek penting dari sejarah Islam, mulai dari pengertian sejarah itu sendiri, metode penelitian yang digunakan para sejarawan, hingga dinamika yang terjadi selama masa Khulafaur Rasyidin. Dengan pemahaman yang mendalam tentang konteks ini, diharapkan pembaca dapat mengapresiasi warisan yang telah ditinggalkan dan pelajaran yang dapat diambil untuk masa depan.
Sejarah, dalam bahasa Arab disebut tarikh, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kronologi peristiwa masa lalu. Abd. Ar-Rahman As-Sakhawi mendefinisikan sejarah sebagai seni yang berisi anekdot dalam bentuk kronologi peristiwa. Louis Gottschalk menyatakan bahwa istilah "history" dalam bahasa Inggris berasal dari kata Yunani istoria, yang berarti ilmu. Menurut Ibnu Khaldun, sejarah adalah catatan tentang masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam watak masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sejarah dibagi menjadi dua pengertian oleh Sartono Kartodirdjo: secara subjektif, yaitu sebagai konstruk cerita yang disusun penulis, dan secara objektif, yaitu kejadian yang terjadi satu kali dan tidak terulang. Dari sini, sejarah dapat disederhanakan menjadi tiga bagian: sejarah objektif, sejarah subjektif, dan proses pengamatan penulis.
Metode Sejarah
Metode sejarah adalah proses menganalisis rekaman dan peninggalan masa lalu secara kritis. Metode ini dibagi menjadi dua:
Metode Penggalian Sejarah: Menggunakan pendekatan lisan, observasi, dan dokumenter untuk menggali kebenaran sejarah.
Metode Penulisan Sejarah: Mencakup metode deskriptif, komparatif, dan analisis sintetis dalam menyusun catatan sejarah.
Ilmu Dasar Sejarah
Para sejarawan menggunakan berbagai ilmu dasar untuk memperkuat penelitian sejarah, termasuk:
Paleografi: Membantu membaca tulisan kuno.
ADVERTISEMENT
Diplomatik dan Epigrafi: Menentukan tanggal dan keaslian dokumen tertulis.
Kronologis: Membahas sistem penanggalan, seperti kalender Hijriyah dan Saka.
Ilmu lain yang mendukung sejarah meliputi geografi, sosiologi, antropologi, dan arkeologi.
Sekilas Peradaban Dunia Pra-Islam
Sebelum lahirnya Islam, peradaban dunia, terutama di Jazirah Arab, mengalami kerusakan moral yang parah, disebut peradaban Jahiliah. Dua kekuatan besar saat itu adalah Peradaban Romawi Timur dan Persia. Allah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk mengangkat nilai-nilai moral di tengah kondisi tersebut.
Peradaban Romawi Timur dan Persia
Kerajaan Romawi, didirikan pada 753 SM, terpecah menjadi dua bagian pada 30 M: Romawi Barat dan Timur dengan ibu kota Konstantinopel. Sementara itu, Kerajaan Persia menjadi saingan utama Romawi Timur. Kedua kekuatan ini terus berperang hingga munculnya agama Islam yang akhirnya mengalahkan keduanya.
ADVERTISEMENT
Peradaban Arab Jahiliah
Jazirah Arab, sebagai tempat lahir Islam, dipengaruhi oleh budaya bangsa-bangsa yang lebih maju melalui jalur dagang, kerajaan protektorat, serta misi Yahudi dan Kristen. Pada masa itu, nilai-nilai moral dan budaya yang baik hampir hilang.
Biografi Nabi Muhammad SAW: Dakwah dan Perjuangan
Nabi Muhammad lahir pada 20 April 571 M dalam keadaan yatim. Setelah meninggal kakek nya beliau diasuh pamannya, beliau menikah dengan Siti Khadijah di usia 25 tahun.
Periode Kerasulan
Perjalanan Nabi Muhammad terbagi menjadi tiga periode: pra-kerasulan, kerasulan, dan pasca-kerasulan. Dakwah dimulai dengan dua kondisi demografis: masa makkiyah (di Mekah) dan madaniyah (di Madinah).
Dakwah di Mekah
Dakwah Nabi di Mekah terdiri dari tiga tahap:
ADVERTISEMENT
Dakwah Diam-Diam: Mengajak keluarga dan sahabat terdekat.
Dakwah Semi Terbuka: Mengajak kelompok lebih besar, terutama Bani Hasyim.
Dakwah Terbuka: Mengkritik agama berhala yang mengundang penolakan dari kaum Quraisy. Mereka menghadapi berbagai cara penentangan, termasuk ancaman dan kekerasan.
Masa Pemerintahan Khulafaur Rasyidin
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, muncul pertanyaan tentang pengganti beliau. Abu Bakar Ash-Shiddiq terpilih sebagai khalifah pertama melalui musyawarah.
ilustrasi orang sedang haji/ shutterstock
Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Dalam masa pemerintahannya yang singkat, Abu Bakar menghadapi masalah seperti kelompok murtad. Ia melancarkan Perang Riddah untuk menumpas kemurtadan dan memperkuat kekuatan Islam sebelum meninggal.
Masa Umar bin Khattab
Khalifah kedua, Umar bin Khattab, berperan besar dalam memperluas peradaban Islam. Ia memperkenalkan sistem pemerintahan yang lebih terstruktur dan melakukan ekspansi ke wilayah luar.
ADVERTISEMENT
Masa Utsman bin Affan
Utsman bin Affan, sebagai khalifah ketiga, menghadapi masalah perpecahan dalam pembacaan Al-Qur'an. Ia mengumpulkan mushaf Al-Qur'an dan melakukan penyusunan yang seragam, serta membangun fasilitas umum dan administrasi yang lebih baik.
Masa Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah keempat dan menghadapi tantangan berat dari kelompok pemberontak. Ia berusaha menjaga keutuhan Islam dan melanjutkan perjuangan yang telah dimulai oleh tiga khalifah sebelumnya.
Kemajuan Peradaban Khulafaur Rasyidin
Masa Khulafaur Rasyidin ditandai oleh kemajuan yang signifikan dalam pengumpulan dan penjagaan Al-Qur'an, sistem pemerintahan yang lebih baik, dan pembentukan masyarakat yang saling mendukung dalam ajaran Islam. Mereka berkomitmen untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an dan Sunnah dengan serius, menjadikan peradaban Islam berkembang pesat di masa itu
ADVERTISEMENT