Konten dari Pengguna

Inovasi Sistem Pertanian Terpadu : Solusi Berkelanjutan dari Ilmu Manajemen Desa

Imam
Sekretaris Desa Pegundungan Kec Pejawaran Kab Banjarnegara
22 Oktober 2024 17:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Imam,Mahasiswa ITB-AD Prodi manajemen Program Sarjana Desa dan Sekaligus sebagai Sekretaris Desa Pegundungan,Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara,Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Desa Pegundungan,Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, yang masuk kawasan dataran tinggi Dieng, dikenal dengan lanskap alam yang indah dan kaya akan potensi pertanian. Namun, potensi ini tak selalu dapat dimanfaatkan maksimal jika pengelolaanya tidak dilakukan secara tersetruktur dan berkelanjutan. Berbekal ilmu manajemen yang saya pelajari di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD), Program Sarjana Desa, saya menginisiasi sebuah inovasi untuk mewujudkan sistem pertanian terpadu bersekala besar di desa kami,yang memadukan peternakan,perkebunan hingga program konservasi.
Pertanian Terpadu : Solusi Berkelanjutan untuk Masyarakat Desa
Sebagai mahasiswa yang menekuni ilmu manajemen, saya belajar bahwa pengelolaan sumber daya yang tepat dan terintegrasi adalah kunci keberhasilan pembangunan desa. Konsep pertanian terpadu yang kami terapkan di Desa Pegundungan menggabungkan berbagai sektor, mulai dari peternakan, perkebunan kopi, hingga program pemanfaatan lahan pekarangan yang digerakan oleh Tim Penggerak PKK.
ADVERTISEMENT
Salah satu inovasi utama adalah petrnakan kambing perah yang diintegrasikan dengan perkebunan kopi Arabika, tanaman unggulan desa kami. Limbah dari peternakan, seperti kotoran kambing, diolah menjadi pupuk organik cair dan padat. Pupuk ini digunakan untuk untuk menyuburkan tanaman kopi, serta sayuran yang ditanam di lahan pertanian warga.
Foto peresmian Rumah Produksi Pupuk Organik, bersama Senior Manager PT PLN Indonesia Power Mrica PGU,Dinas terkait,Forkompincam dan Pemdes Pegundungan.
Lebih dari itu, naungan tanaman kopi dilengkapi dengan hijauan pakan ternak seperti Indigofera,Lamtoro,dan Kaliandra. Selain menyediakan pakan untuk ternak, tanaman ini juga berperan dalam konservasi lahan, melindungi tanah dari erosi dan menjaga keseimbangan ekosistem. Upaya konservasi dan pembuatan Rumah Produksi pupuk organik didukung oleh PT PLN Indonesia Power Mrica PGU, yang telah berkolaborasi dengan desa kami dalam program konservasi lahan berbasis kopi.
Memaksimalkan Limbah dan Mencegah Stunting
ADVERTISEMENT
Salah satu keunikan dari sistem pertanian terpadu ini adalah pemanfaatan limbah secara maksimal. Limbah kulit kopi, yang umumnya tidak dimanfaatkan, kami olah menjadi pakan ternak kambing. Dengan pendekatan ini limbah pertanian tidak hanya menjadi sampah, tetapi justru menjadi sumber daya penting bagi kegiatan peternakan desa.
Selain itu, susu kambing yang dihasilkan dari peternakan kami manfaatkan sebagai Program Makanan Tambahan (PMT) bagi balita, dalam rangka penanganan stunting. Kami juga bekerja sama dengan PKK Desa Pegundungan yang mengelola program pemanfaatan lahan pekarangan. Sayuran yang dihasilkan dari program ini diolah menjadi menu makanan sehat yang juga diberikan kepada balita sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting.
Pemberian Susu Kambing dan makanan sehat untuk Balita
Dampak Jangka Panjang bagi Desa
Melalui sistem pertanian terpadu ini, kami berharap dapat meberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat desa. Dengan integrasi peternakan, perkebunan, dan konservasi, masyarakat Desa Pegundungan dapat memanfaatnkan potensi alam secara optimal, meningkatkan produktivitas pertanian, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Manfaat ekonomi juga tak kalah penting. Hasil dari pupuk organik yang diproduksi tidak hanya digunakan untuk kepentingan desa, tetapi juga berpotensi dipasarkan ke desa-desa lain, membuka peluang baru bagi UMKM lokal. Di sisi lain, peternakan kambing perah dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga, sementara hasil kopi Arabika Desa Pegundungan "Senggani" yang berkualitas tinggi terus menarik perhatian pasar kopi lokal maupun internasional.
Dengan adanya inovasi ini, kami optimis bahwa Desa Pegundungan dapat menjadi contoh bagaimana penerapan ilmu manajemen desa dapat menciptakan perubahan nyata di lapangan. Mengelola desa bukan hanya soal administrasi, tetapi juga soal bagaimana menciptakan kesejahteraan dan keberlanjutan yang bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Artikel ini menggambarkan bagaimana potensi desa dapat dikembangkan secara holistik dan terintegrasi, dengan mengoptimalkan berbagai sektor yang ada. kami berharap, melalui langkah-langkah inovatif ini, Desa Pegundungan dapat menjadi pelopor dalam sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan, sekaligus menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa.
ADVERTISEMENT