Konten dari Pengguna

Membangun Desa Berbasis Adat dan Budaya

Imam Sutikno
perangkat desa
24 Oktober 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imam Sutikno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Dok. Desa Kemiren
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Dok. Desa Kemiren
ADVERTISEMENT
Pembangunan Desa yang berbasis adat dan budaya salah satunya adalah Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada diDesa, Pemerintah Desa bersama Tokoh Budaya, Bumdes dan Pokdarwis serta sinergi dengan pemerintah daerah gotong royong memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang dan budaya lokal yang dimiliki oleh Desa Kemiren, sebagai bentuk keseriusan dalam membangun desa dengan pendekatan adat dan budaya masyarakat kemiren memperkenalkan beberapa kegiatan adat dan budaya nya antar lain
Foto : Dok. Desa Kemiren
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Dok. Desa Kemiren
1. Festival Ngopi sepuluh ewu ( Kopi Sepuluh ribu ) mengenalkan budaya Suku Osing dan dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dengan kegiatan festival masyarakat luas akan lebih mengenal produk unggulan Desa kemiren yaitu kopi yang memiliki aroma dan rasa Khas, Kopi yang diberi nama Kopi Jaran Goyang di Kelola oleh pemuda Paguyuban Tholik ( Pathok ) Kemiren
ADVERTISEMENT
2. Tumpeng Sewu ( seribu tumpeng )
upacara adat slametan tumpeng sewu pada dasarnya adalah slametan yang dilakukan oleh warga desa kemiren yang diselenggarakan setahun sekali pada hari kamis atau minggu di minggu pertama bulan besar dzulhijjah . upacara itu sebagai bentuk ungkapan syukur
kepada penjaga desa ( buyut cili) yang telah menjaga desa kemiren dari segala mara bahaya dan lebih tinggi lagi sebagai ucap syukur kepada yang maha kuasa. upacara ini berlangsung selama sehari meliputi tahap persiapan ( memasak, menyiapkan barong), mepe / menjemur kasur, ziarah makam buyut cili ( ngaturi buyut cili), arak- arakan barong,slametan tumpeng pecel pitik, dan mocoan lontar. elemen upacara meliputi sesaji di makam, sesaji barong, dan tumpeng pecel pithik. arena yang digunakan adalah rumah, makam buyut cili, sepanjang jalan utama kemiren
ADVERTISEMENT
3. Barong Ider Bumi
barong ider bumi dilaksanakan dengan tujuan menghilangkan hal- hal negatif didesa kemiren,menyuburkan alam dan mensejahterakan masyarakat khususnya desa kemiren. semoga bumiku lekas membaik, budayaku terus lestari dan semakin maju. barong ider bumi dilaksanakan setiap tanggal 2 syawal / hari ke 2 disaat raya idhul fitri, dalam melaksanakan ritual barong ider bumi rombongan dan pemangku barong harus bersih diri harus bersih batin. karena tujuan inti dari acara ini tak lain untuk membersihkan hal- hal negatif/ buruk yang ada di desa kemiren. Diawali ritual ngaturi ( persembahan ) kepada mbah buyut cili yang dipercayai sebagai sosok nenek moyang masyarakat desa kemiren, dengan datang ke petilasan sebelum pelaksaan ritual barong ider bumi dilaksanakan. ba’ da shalat asar ritual barong ider bumi dimulai, yakni rombongan barong berkeliling desa kemiren dimulai dari timur ( rumah pemilik barong ) sampai ke ujung barat dan kembali lagi ke ujung timur serta diakhiri di rumah pemilik barong untuk
ADVERTISEMENT
melaksanakan selamatan dengan menu pecel pithik.
Masyarakat kini telah banyak mengenal adat dan budaya kemiren bahkan menjadi jujukan wisatawan lokal maupun mancanegera untuk melihat keunikan dari adat dan budaya yang ada di Desa Kemiren bahkan sekarang berkembang ke pasar kuliner tradisional yang dilaksanakan satu Minggu sekali pada hari minggu yang menyuguhkan makanan tradisonal khas kemiren
Dan Desa Kemiren mendapatkan Penghargaan anugerah wisata Indonesia ( ADWI ) tahun 2024 dari mentrian Pariwisata dan ekonomi Kreatif atas Kegigihannya dalam mempertahankan adat dan budaya Desa serta memberikan dampak ekonomi yang baik untuk masyarakat kemiren.