Konten dari Pengguna

Sebelum Waktu Habis : Jutaan Senyum, Jutaan Air Mata

Imaya Lubna
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
23 Desember 2024 17:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imaya Lubna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Unggahan How To Make Millions Before Grandma Dies oleh Netflix. (sumber : dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Unggahan How To Make Millions Before Grandma Dies oleh Netflix. (sumber : dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Terjebak pada dilema antara cinta dan nafsu kekayaan, seorang pemuda harus memilih antara harta dan hati. How to Make Millions Before Grandma Dies menggambarkan keteguhan hati yang diuji dari ambisi dan obsesi terhadap kekayaan, serta pentingnya keseimbangan antara kesuksesan materi dan kebahagiaan emosional. Film ini menyajikan perjalanan penuh emosi dan tawa, yang pada akhirnya mengingatkan kita bahwa beberapa pilihan dalam hidup akan mengantarkan kita pada hal-hal yang bermakna. Di balik gemerlap kehidupan yang kita impikan, terdapat pelajaran berharga tentang cinta, keluarga, dan arti sebenarnya dari kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Film How to Make Millions Before Grandma Dies dengan judul asli “Lahn Mah” menjadi salah satu film Thailand terlaris di Indonesia setelah resmi tayang pada 15 Mei 2024. Film ini disutradarai oleh Pat Boonnitipat dan diperankan oleh sederet aktor dan artis populer Thailand seperti Putthipong Assaratanakul sebagai M, Tontawan Tantivejakul sebagai Mui, hingga Usha Seamkhum sebagai Amah. Realita kehidupan yang dicerminkan melalui film ini yaitu pentingnya pengabdian dan tanggung jawab anak kepada orang tua di masa senjanya. Film ini mengajarkan bahwa selain tanggung jawab finansial, anak juga harus menunjukkan rasa hormat dan cinta kepada orang tua dalam segala keterbatasan mereka di usianya.
Dengan durasi sekitar dua jam, film ini menargetkan penonton dewasa muda, khususnya mereka yang sedang menghadapi tekanan hidup seusianya. Visual klasik yang ditampilkan berusaha menyeimbangkan antara momen lucu yang tidak terduga dan suasana emosional yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Cerita dalam film ini berpusat pada hubungan antara M, seorang cucu laki-laki, dengan neneknya, Amah. Film dibuka dengan adegan ziarah Amah yang ditemani ketiga anak dan cucunya, tetapi hanya Amah yang benar-benar berziarah. Ketiga anaknya sibuk dengan urusan masing-masing, dan M asyik bermain game. Sejak awal, penonton bisa melihat betapa minimnya perhatian keluarga Amah, terutama dari anak-anaknya yang lebih fokus pada diri sendiri ketimbang orang tua mereka.
Ketika Amah didiagnosis kanker usus dan diperkirakan tidak memiliki banyak waktu lagi, tanggung jawab merawat Amah menjadi masalah yang dilempar-lempar oleh ketiga anaknya. Anak tertuanya merasa cukup dengan membantu secara finansial, anak tengah atau ibu M sibuk bekerja sebagai tulang punggung keluarga, lalu anak bungsunya menganggur dan terlibat masalah keuangan bahkan sering mengambil uang amah secara diam-diam. Dari sanalah M memutuskan menjadi caregiver Amah dengan niat tersembunyi setelah melihat temannya yang mendapatkan warisan karena merawat kakeknya. Namun, selama merawat Amah, M mulai merasakan kehangatan dan cinta yang tulus, yang perlahan mengubah pandangannya terhadap neneknya.
ADVERTISEMENT
Keunggulan film ini adalah kemampuannya menggabungkan komedi satir dengan drama keluarga. Karakter M adalah representasi anak muda di masa kini yang bimbang antara memenuhi harapan keluarga, mencari jati diri, atau meraih kesuksesan dengan obsesi kekayaan. Konflik seperti ini dapat mengundang simpati dan respons dari penonton karena relate dengan apa yang mereka alami.
Namun, meski kuat pada penokohan M dan Amah, interaksi antar karakter selain tokoh utama kadang terlihat datar dan kurang dramatis. Dinamika keluarga yang seharusnya menjadi bagian penting dari cerita terkadang kurang terasa, walaupun pesan utamanya tetap dapat tersampaikan.
Sisi visual film ini cukup menarik dengan pemilihan palet warna yang cerah tetapi memberi kesan klasik dan sederhana, sesuai dengan suasana film yang ringan tapi penuh makna. Selain itu, pemilihan musiknya juga mampu mendukung adegan-adegan penting dan memperkuat suasana yang ditampilkan.
ADVERTISEMENT
Film ini seakan menjadi pengingat kita untuk terus berbakti kepada orang tua kapan pun itu. Di masa sekarang, film bergenre keluarga seperti Lahn Mah terasa relevan karena mengangkat dilema yang ada di tengah masyarakat. Tidak lupa akhir cerita yang memberi kesan mendalam untuk penontonnya serta menekankan pentingnya hubungan keluarga dan nilai-nilai yang ada dalam setiap momen bersama orang-orang tercinta.
Secara keseluruhan, How To Make Millions Before Grandma Dies adalah film yang menyajikan humor-humor ringan dengan pesan moral yang menyentuh dan relevan di kehidupan keluarga. Film ini berhasil memberi pengingat bahwa kekayaan sejati tidak selalu diukur dari berapa banyak uang yang kita miliki, tetapi dari hubungan dan kedekatan yang dibangun dengan orang-orang terdekat. Karena sejatinya waktu tidak akan bisa dibeli atau ditukar dengan apa pun.
ADVERTISEMENT
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, film How To Make a Millions Before Grandma Dies layak ditonton karena mampu memadukan humor dengan drama yang ciamik. Film ini dapat dinikmati sendiri maupun bersama keluarga karena pesan yang disampaikan cukup mendalam dengan alur yang ringan, terutama mengenai pentingnya peran dan nilai keluarga dalam proses mencapai kesuksesan.