Sinyal Kebijakan Wajibnya UKBI di Perguruan Tinggi

Imelda Febi Salsabila
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
8 Juli 2022 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imelda Febi Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi UKBI Adaptif (desain: canva)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi UKBI Adaptif (desain: canva)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) adalah tes standar yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan berbahasa penutur bahasa Indonesia. UKBI dibentuk oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan menyetarakan bahasa Indonesia agar sejajar dengan bahasa-bahasa besar di dunia. Sebagai bahasa nasional yang digunakan oleh lebih dari 270 juta penduduk Indonesia, sudah sepatutnya terdapat evaluasi untuk menguji penggunaan bahasa Indonesia di kalangan akademisi. UKBI juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia dalam hal penggunaan dan pengajarannya di dalam dan luar negeri. Penggunaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) di masyarakat telah diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia. Hak Cipta UKBI tertuang di dalam Surat Pendaftaran Ciptaan Kementerian Hukum dan HAM Nomor 023993 dan 023994 tertanggal 8 Januari Tahun 2004 dan telah diperbarui pada tahun 2011 atas nama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
ADVERTISEMENT
Istilah UKBI Adaptif sering terdengar akhir-akhir ini. UKBI adaptif adalah tes yang mengukur kemampuan berbahasa penutur bahasa Indonesia, dan desain tesnya sesuai dengan perkiraan kemampuan peserta tes dari kemampuan terendah hingga tertinggi. Peserta dapat mengikuti tes ini secara daring atau online. Desain tes yang sudah menyesuaikan perkembangan teknologi saat ini diharapkan dapat memudahkan agar dapat diakses oleh masyarakat. Tes UKBI Adaptif terbagi kedalam tiga seksi yakni, seksi I (mendengarkan), seksi II (merespon kaidah), dan seksi III (membaca).
Tanda-tanda kewajiban UKBI untuk para mahasiswa mulai terlihat dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan Balai Bahasa di beberapa daerah. Salah satu Balai Bahasa yang melaksanakan upaya tersebut adalah Balai Bahasa Provinsi Jawa timur. Balai Bahasa Jawa Timur rutin mendatangi dan menjalin komunikasi dengan Dinas Pendidikan di beberapa daerah di Jawa Timur untuk membahas penerapan UKBI Adaptif. Beberapa dinas pendidikan yang telah dikunjungi oleh pihak Balai Bahasa Jawa Timur ialah Dinas Pendidikan Ponorogo, Dinas Pendidikan Madiun, dan Dinas Pendidikan Ngawi. Sosialisasi dan pelaksanaan UKBI Adaptif juga telah dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel pada bulan Juni 2022.
ADVERTISEMENT
Beberapa perguruan tinggi mulai menerapkan UKBI ini kepada para mahasiswanya. Upaya tersebut bertujuan mensejajarkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris yang kerap dijadikan syarat kelulusan mahasiswa. Mayoritas perguruan tinggi memang menerapkan salah satu tes khusus tentang bahasa Inggris sebagai syarat kelulusan. Dengan sejajarnya kedua hal itu, harapannya mahasiswa mampu memupuk rasa cinta tanah air meskipun telah menguasai bahasa asing lain. Salah satu perguruan tinggi yang telah menerapkan kebijakan UKBI sebagai syarat kelulusan adalah program studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Ahmad Dahlan. Selain skripsi, mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Ahmad Dahlan diwajibkan mengikuti UKBI dan harus mencapai skor yang telah ditargetkan.
Sementara itu, Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Airlangga juga menyambut baik adanya upaya penerapan UKBI kepada mahasiswanya. Mereka masih menyiapkan kebijakan dan sistem yang matang untuk menerapkan UKBI sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa. Harapannya sistem yang sedang mereka rancang dapat segera direalisasikan.
ADVERTISEMENT
Upaya penerapan UKBI sebagai syarat kelulusan tampaknya hanya direalisasikan di program studi yang berkaitan dengan bahasa Indonesia saja. Padahal tes UKBI perlu diterapkan kepada seluruh mahasiswa di perguruan tinggi tidak dikhususkan bagi mereka yang mengambil program studi berkaitan dengan bahasa Indonesia saja. Pada dasarnya, seluruh mahasiswa yang berkewarganegaraan Indonesia merupakan penutur asli bahasa Indonesia. Mereka telah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sejak mereka kecil. Perlu adanya upaya evaluasi untuk mengukur pengetahuan tentang bahasa Indonesia yang telah mereka gunakan.
Lazimnya tes UKBI digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa asing yang baru mempelajari bahasa Indonesia. Tes UKBI yang dilaksanakan oleh mahasiswa asing bertujuan menentukan level kemampuan pemahaman mereka mengenai pengajaran bahasa Indonesia yang telah mereka ikuti. Skor yang mereka peroleh menentukan sejauh mana kemampuan mereka dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Biasanya tes ini diikuti oleh mahasiswa asing yang sedang belajar di Indonesia dan ingin memperdalam pengetahuan tentang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kebijakan kewajiban UKBI sebagai salah satu syarat kelulusan di perguruan tinggi perlu dilanjutkan oleh perguruan tinggi yang lain. Bila mencapai target skor tertentu pada tes TOEFL atau ELPT adalah hal yang wajib di beberapa perguruan tinggi, tentu mencapai skor yang tinggi dalam tes UKBI lebih bersifat wajib bagi para mahasiswa. Sebagai individu yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi, seharusnya kemampuan bahasa Indonesia yang dimiliki mahasiswa setidaknya berada di atas rata-rata. Bahasa Indonesia kerap digunakan dalam keseharian, pengajaran, bahkan tugas-tugas yang dibuat oleh mahasiswa.