Perempuan-perempuan Kesayanganku

Muhammad Ibnu Shina
Mahasiswa Sastra Indonesia - Universitas Pamulang Tukang tidur, ngopi dan berkhayal.
Konten dari Pengguna
21 Juni 2022 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ibnu Shina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto merupakan koleksi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Foto merupakan koleksi pribadi.
ADVERTISEMENT
Perempuan memang ibarat bunga indah yang tumbuh liar di taman istana. Tidak boleh dipetik secara sembarangan jika ingin terus melihat keindahannya. Sebab bunga yang sudah dipetik lama-kelamaan akan layu dan mati. Bunga-bunga itu akan hidup jika tetap ditanam di atas tanah yang bagus serta dirawat dengan penuh kasih sayang. Siapa pun yang ingin mengambil bunga di taman, maka harus terlebih dahulu memiliki tanah yang berkualitas, sehingga bunga itu akan tetap hidup dan terjaga keindahannya.
ADVERTISEMENT
Perempuan pun ibarat mutiara yang berada di dasar lautan. Siapa pun yang ingin menggapainya, maka harus menjadi penyelam yang handal terlebih dahulu, agar tidak mati di dalam laut yang ganas. Mutiara terbaik adalah mutiara yang tak didapatkan dengan mudah yang tak sembarang orang mampu mendapatkannya. Sebab, mutiara yang sudah berada di permukaan dapat dengan mudah di beli menggunakan kertas-kertas yang tertulis nominal di atasnya (uang) oleh siapa pun.
Kita sepakati bahwasanya perempuan adalah makhluk indah yang dapat memberi kedamaian bagi kaum laki-laki. Perempuan sering menjadi inspirasi bagi penyair-penyair dalam mengungkapkan hakikat keindahan. Perempuan memiliki cahaya tersendiri yang mampu menerangi tanpa menyakiti mata penikmatnya, seperti bulan. Ia tidak seperti matahari yang menerangi namun menyakiti bahkan bisa membuat buta mata yang melihatnya.
ADVERTISEMENT
Tetapi, perempuan memang terkadang membuat laki-laki buta mata dan buta hati seraya menggadaikan wibawa dan kepemimpinannya atas dasar cinta. Terkadang laki-laki dapat berada di bawah telapak kaki perempuan. Laki-laki itu sampai-sampai memuja perempuan bak seorang dewi yang tinggal di kayangan, atas dasar cinta. Itulah salah satu kehebatan seorang perempuan.
Kecantikan seorang perempuan tidak selalu dilihat dari bagaimana wajah dan penampilannya. Ada beberapa perempuan yang justru dalam pandangan umum dipandang sebelah mata tetapi sebenarnya memiliki kecantikan serta keindahan yang hanya orang-orang tertentu yang mampu merasakannya.
Perempuan-perempuan yang sangat jarang dianggap ada atau kurang dihargai keberadaannya karena bekerja dalam lingkungan yang bisa dikatakan kurang terhormat. Pandangan umum sudah pasti berbeda dalam melihat perempuan yang bekerja di dalam kantor dengan perempuan yang bekerja sebagai pelayan di sebuah warung nasi, misalnya. Padahal keduanya sama-sama perempuan yang pada dasarnya memiliki kelembutan hati juga keindahan raga masing-masing.
ADVERTISEMENT
Apa yang anda pikirkan ketika melihat perempuan yang bekerja sebagai pelayan rumah makan, pedagang di pasar, asisten rumah tangga atau bahkan pekerja seks komersial? Apakah anda termasuk orang yang langsung menghakimi mereka sebagai perempuan bodoh yang kurang pendidikan sehingga melemparkannya menjadi perempuan yang bisa dibilang rendahan?
Penulis sendiri justru memiliki pandangan lain. Penulis selalu merasa tersentuh saat menyaksikan, bertemu bahkan berbincang dengan perempuan-perempuan tangguh tersebut. Penulis melihat ada semacam cahaya tersembunyi yang tak mampu dilihat mata dan diterima oleh logika. Cahaya tersebut hanya bisa dirasakan oleh hati. Khususnya, cahaya tersebut terdapat pada perempuan-perempuan yang bisa dibilang masih amat belia usianya.
Suatu hari penulis pernah melihat perempuan muda cantik berdagang sayur di pasar sekitar stasiun Rangkasbitung. Dalam setiap gerakannya, penulis memperhatikannya dengan seksama. Cara bagaimana ia melayani dengan senyuman serta lamunannya ketika sepi pembeli. Jelas sekali dari sorot matanya menyimpan banyak kepedihan yang terpendam.
ADVERTISEMENT
Saat perempuan muda itu melamun, terlihat jelas di dalam hatinya ia menangis dengan keras. Setiap gerakan tangannya semacam hanya sebuah pengalihan untuk menghindari keinginan tangannya yang sebenarnya untuk mengambil sebilah pisau lalu menusuk dirinya sendiri seraya meninggalkan dunia yang kejam ini. Penulis selalu mencoba untuk menerka, sebenarnya apa yang ada di pikirannya? Kepedihan apa yang sebenarnya ia sembunyikan?
Bagaimana tidak, ketika perempuan-perempuan lain tengah asyik membuat konten di media sosial seraya memamerkan kecantikannya yang merupakan pemberian Tuhan, perempuan cantik nan tangguh tersebut justru sedang berjuang melawan kerasnya dunia demi menghidupi dirinya dan keluarganya. Penulis selalu percaya. di dalam hati perempuan-perempuan tersebut tersimpan sesuatu yang bila dapat mereka keluarkan bahkan akan mengalahkan kecantikan seorang dewi sekali pun.
ADVERTISEMENT
Hampir semua perempuan yang penulis saksikan yang melakukan pekerjaan semacam itu memiliki wajah murung yang ia sembunyikan rapi di balik senyumannya. Wajah polos itu, wajah tanpa bedak dan lipstik, wajah yang selalu dipenuhi keringat perjuangan, senantiasa menyentuh hati.
Berkali-kali penulis saksikan dan berkali-kali pula hati ini tersentuh seraya terkagum-kagum. Kagum bukan dengan landasan nafsu sebagai laki-laki kepada perempuan, namun sebatas kagum sebagai manusia terhadap manusia lain yang memiliki sisi tersendiri. Ketika berada di tempat-tempat terbuka, entah kenapa rasa peka terhadap mereka selalu muncul di dalam hati. Rasanya, bunga-bunga cantik itu terlalu indah untuk memikul beban seberat itu.
Untuk para perempuan-perempuan tangguh di mana pun kalian berada. Kalian para pedagang sayur, buruh pabrik, pelayan restoran, asisten rumah tangga, PSK, dan lain sebagainya, tetap semangat dalam menjalani hidup! Jangan menyerah seraya putus asa, sebab sejatinya kalian adalah bunga-bunga cantik yang hidup di taman istana milik-Nya. Kalian begitu cantik dan akan selalu cantik, dan saya akan selalu menyayangi kalian semua!
ADVERTISEMENT