Tokoh Inspiratif: Menjadi Perempuan Tangguh seperti Ely

Muhammad Ibnu Shina
Mahasiswa Sastra Indonesia - Universitas Pamulang Tukang tidur, ngopi dan berkhayal.
Konten dari Pengguna
19 Juni 2022 8:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ibnu Shina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wawancara langsung penulis dengan narasumber.
zoom-in-whitePerbesar
Wawancara langsung penulis dengan narasumber.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang sudah menjadi mahasiswa, maka ia dituntut untuk fokus memahami setiap pelajaran yang didapatkannya di kelas. Sebab, mahasiswa adalah manusia yang dipersiapkan untuk menjadi orang yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas serta ahli dalam bidangnya masing-masing. Siapa pun bisa menjadi mahasiswa, laki-laki atau pun perempuan semua berhak untuk menuntut ilmu di dalam universitas. Termasuk Herlyana Dewi Cahyani atau biasa dipanggil Ely.
ADVERTISEMENT
"Saya belum merasa inspiratif bagi orang lain, saya cuma mahasiswi biasa." Ucap Ely saat diwawancarai pada hari Sabtu, 18 Juni 2022 di kantin Bursa seberang Universitas Pamulang.
Ely adalah seorang mahasiswi jurusan manajemen di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. Alasannya mengambil jurusan manajeman karena ia berasal dari SMK jurusan ekonomi. Ia enggan untuk menjalani kuliah lintas jurusan. Sebab bagi Ely, apabila mengambil jurusan yang tidak berkaitan dengan jurusan sebelumnya pada saat di SMK, ia akan sedikit merasa kesulitan dalam memahami pelajaran yang diajarkan.
Perempuan kelahiran Brebes, 3 September 2002 ini sekilas terlihat biasa saja, sama saja seperti mahasiswi pada umumnya. Namun, yang spesial dari Ely adalah selain ia adalah seorang mahasiswi, ia juga senantiasa membantu pamannya berdagang di kantin kampus tempatnya berkuliah. Ely mengontrak sebuah rumah bersama pamannya di daerah Poncol, Tangerang Selatan.
ADVERTISEMENT
“Saya sedikit pun tidak merasa malu untuk membantu paman saya berdagang.” Jawaban Ely ketika penulis bertanya mengenai perasaannya ketika membantu sang paman berdagang. “Lagipula kuliah saya kan tidak sampai malam, jadi setelah kuliah banyak waktu kosong. Dibanding melakukan hal yang kurang bermanfaat lebih baik saya membantu paman berdagang.” Lanjutnya.
Ely sangat sukarela dalam membantu pamannya berdagang, padahal pamannya tidak pernah memaksanya sedikit pun. “Jujur alasan utamanya karena gabut saja. Sebelumnya saya tinggal di Brebes dan baru mulai tinggal di Tangerang Selatan pada awal tahun 2022. Sedari kampung saya memang jarang nongkrong-nongkrong seperti yang lain, jadi sudah biasa setelah kuliah langsung pulang dan membantu paman saya.” Jawab Ely ketika ditanya kenapa tidak memilih kegiatan seperti perempuan seusianya yang lebih suka bermain bersama teman-teman kampusnya saat selesai kuliah.
ADVERTISEMENT
“Kalau harapan atau cita-cita, saya tidak ada cita-cita khusus. Hanya ingin menjadi orang sukses saja dan dapat bermanfaat bagi orang banyak.” Jawab Ely ketika ditanya mengenai cita-citanya.
Setiap manusia pasti memiliki harapan, termasuk Ely. Namun, Ely nampaknya tidak terlalu mengharapkan sesuatu secara khusus. Ia lebih senang menerima apapun yang diberikan oleh Tuhan seraya tetap optimis dapat menjadi orang sukses di masa depan. Ely selalu percaya, apabila ia selalu menanam kebaikan, maka ia akan memetik hasil yang baik juga kelak.
“Sukanya kalo dagang tuh bisa punya banyak teman. Saya bisa kenal mehasiswa atau mahasiswi dari berbagai jurusan di kampus Universitas Pamulang ini. Dukanya terkadang merasa capek aja sih, belum lagi suka ada yang jail atau menggoda saya gitu. Terus terkadang juga suka ada yang berbicara kasar. Bagi saya yang baru datang dari desa, pada mulanya kedua hal tersebut merupakan hal yang aneh. Tapi, sekarang sudah mulai terbiasa sih.” Jawabnya sambil tertawa ketika ditanya mengenai suka dukanya ketika membantu pamannya berdagang.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang memiliki hobi bernyanyi ini adalah sosok yang ramah juga murah senyum. Biar pun ia berkata bahwasanya ia jarang bergaul seperti mahasiswi lain, tetapi penulis dapat merasakan bahwa Ely adalah sosok yang mudah bergaul dengan orang baru.
Bagi penulis, sosok Ely adalah sosok perempuan yang tangguh dan kuat dalam menghadapi arus zaman yang rasanya semakin hari semakin menjerumuskan kita sebagai anak muda ke dalam hal-hal negatif. Biar pun Ely memiliki potensi dan kesempatan untuk ikut masuk ke dalam arus perkembangan zaman itu, ia tetap berusaha untuk mengontrol dirinya supaya selalu berada di jalan yang benar. Salah satu upaya Ely tentunya dengan mengisi waktu kosongnya dengan membantu sang paman berdagang.
ADVERTISEMENT
Sangat jarang ditemukan di zaman sekarang perempuan yang berusia muda namun memiliki kemauan untuk melakukan hal seperti Ely. Ketika perempuan lain sibuk bermain atau berkencan dengan kekasihnya, Ely tetap memilih melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi dirinya di masa yang akan datang dan memilih mengesampingkan gengsinya.
Rasa lelah dan jenuh tidak ia pedulikan, ia tetap tangguh mengikuti segala macam kegiatan kampus ketika pagi hari dan berinteraksi dengan para pembeli di sore hingga malam hari. Saat, jenuh melanda biasanya Ely melawannya dengan melakukan hobinya, yaitu bernyanyi, kemudian ia mengunggahnya ke media sosial.
“Tidak perlu malu atau gengsi melakukan suatu kegiatan apa pun. Selama itu bermanfaat dan tidak merugikan orang lain lakukan saja dengan ikhlas, walau dalam pandangan umum kegiatan tersebut terkadang dipandang sebelah mata.” Pesan Ely terhadap para anak muda khususnya perempuan seusia dirinya.
ADVERTISEMENT
Sosok Ely tidak hanya cantik fisiknya tetapi juga batinnya. Penulis merasa kagum terhadap ketangguhan sosok Ely. Perempuan muda yang tidak kenal gengsi melakukan hal yang dalam pandangan umum terkadang diremehkan atau dianggap biasa saja.
Bagi penulis sendiri, yang dilakukan Ely sangat inspiratif dan keren. Karena selain menuntut ilmu, ia pun mau untuk melakukan suatu kegiatan yang tak semua orang mau lakukan dengan sukarela, yakni membantu pamannya seraya melayani teman-teman mahasiswanya yang ingin jajan tanpa merasa gengsi atau pun malu.
Sosok Ely dapat kalian temui di kios paling ujung, tepatnya di kantin Bursa Universitas Pamulang. Nama warung yang dimiliki paman Ely adalah Warung 2 Sahabat. Di sana juga terkenal dengan menu ayam geprek dan ayam bakarnya yang lezat.
Warung 2 Sahabat, tempat Ely membantu pamannya berdagang.
Penulis menyarankan agar pembaca sekalian dapat mampir ke warung milik Ely dan pamannya tersebut. Lalu, nikmati setiap menu yang tersedia di sana dan jangan lupa untuk melihat atau berincang dengan sosok perempuan bernama Ely, sosok perempuan yang bercahaya. sesuai namanya, Herlyana Dewi Cahyani. Tapi ingat, jangan digoda ya! hehe.
ADVERTISEMENT