Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Memperkanalkan Digital Marketing

Imroatus Sa'adah
Mahasiswa Universitas Diponegoro
14 Agustus 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imroatus Sa'adah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pendampingan Pembuatan QRIS. Sumber: Dokumentasi Imroatus Sa'adah (KKN TIM II UNDIP 2024)
zoom-in-whitePerbesar
Pendampingan Pembuatan QRIS. Sumber: Dokumentasi Imroatus Sa'adah (KKN TIM II UNDIP 2024)
ADVERTISEMENT
TEMANGGUNG (29 Juli 2024)- Salah satu mahasiswa KKN UNDIP berkolaborasi dengan beberapa toko kelontong di Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung untuk memperkenalkan tentang digital marketing dan membantu dalam pembuatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Metode pembuatan QRIS dilakukan dengan door-to-door toko kelontong yaitu Toko Peni, Toko, Andi, dan Toko Nunung.
ADVERTISEMENT
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh Bank Indonesia. Pembayaran QRIS mempunyai banyak keuntungan bagi penjual maupun pembeli. Dengan adanya QRIS pembeli bisa bertransaksi dengan cepat dan kekinian, tidak perlu membawa uang tunai dan terlindungi karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia.
Meskipun QRIS telah menjadi salah satu metode pembayaran digital yang populer, saat ini masyarakat dan toko kelontong di Desa Sukomarto belum bisa menerapkan pembayaran digital tersebut. Banyak dari mereka masih mengandalkan pembayaran secara tunai yang dapat menyulitkan pembeli yang tidak memiliki uang tunai saat hendak bertransaksi. Maka dari itu, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro membuat program pembuatan QRIS sebagai upaya membantu toko kelontong dalam mengikuti perkembangan dunia pembayaran digital.
ADVERTISEMENT
Pembuatan QRIS dimulai dengan survei ke toko kelontong yang ada di Desa Sukomarto. Setelah itu hari berikutnya mulai pembuatan QRIS memalui aplikasi Dana. Dua hari setelah pembuatan, barcode QRIS bisa diunduh dan digunakan. Pembuatan QRIS di Desa Sukomarto diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang di era digital. Tidak hanya itu, adanya program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif, khususnya bagi kegiatan perekonomian di Desa Sukomarto secara keseluruhan.