Ancaman Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa

inayah hidayati
Peneliti di Pusat Riset Kependudukan BRIN
Konten dari Pengguna
22 Februari 2024 19:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari inayah hidayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto udara kondisi permukiman warga yang terdampak rob di Desa Tugu, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (14/5/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kondisi permukiman warga yang terdampak rob di Desa Tugu, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (14/5/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat pesisir di sepanjang pantai utara Jawa, seperti Semarang, Demak, Jakarta, dan Pekalongan, menghadapi ancaman serius dari banjir rob saat ini. Ancaman ini menimbulkan tantangan yang mengganggu berbagai aspek kehidupan penduduk setempat, terutama terkait kerusakan infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan, bangunan, dan fasilitas umum akibat seringnya banjir yang menyebabkan erosi tanah dan pondasi bangunan melemah.
ADVERTISEMENT
Banjir rob juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang signifikan. Relokasi penduduk akibat banjir mengganggu kohesi sosial dan ikatan komunitas, sementara gangguan pada layanan penting seperti pasokan listrik dan air bersih memperparah masalah dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
Sektor pertanian juga menderita kerugian besar karena lahan terendam dan tanaman hancur, mengakibatkan hilangnya mata pencaharian bagi petani lokal dan berdampak negatif pada ekonomi lokal secara keseluruhan.
Banjir rob juga menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir, terutama hutan bakau yang berperan sebagai penahan alami erosi pesisir dan perlindungan dari gelombang badai. Kerusakan pada hutan bakau mengakibatkan hilangnya habitat bagi spesies laut dan meningkatkan kerentanan masyarakat pesisir terhadap badai dan banjir.
Untuk mengurangi dampak banjir rob, tindakan mendesak diperlukan, termasuk melindungi dan memulihkan hutan bakau serta meningkatkan perencanaan dan manajemen pesisir. Langkah-langkah ini penting untuk mengurangi kerentanan masyarakat terhadap dampak banjir rob dan memperkuat ketahanan ekosistem pesisir secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT

Strategi adaptasi

Daerah pesisir sedang menghadapi ancaman meningkat dari banjir rob, yang mendorong penerapan berbagai strategi adaptasi. Salah satu strategi adalah pembangunan pertahanan pantai, dengan membangun penghalang seperti dinding laut atau tanggul untuk mengurangi dampak banjir rob. Selain itu, sistem peringatan dini telah diterapkan untuk memberi tahu masyarakat sebelum banjir terjadi, memberi mereka waktu untuk mengungsikan diri atau mengambil langkah pencegahan lainnya.
Strategi adaptasi lainnya adalah promosi solusi berbasis alam, seperti restorasi hutan bakau dan konservasi lahan basah. Solusi-solusi ini dirancang untuk bekerja dengan alam daripada melawannya, dengan memulihkan habitat alami yang dapat menyerap dan mengurangi dampak banjir rob.
Misalnya, hutan bakau bertindak sebagai penghalang alami, mengurangi dampak gelombang dan pasang surut, sementara lahan basah berfungsi sebagai spons alami, menyerap air berlebih dan mengurangi risiko banjir.
ADVERTISEMENT
Masyarakat pesisir di seluruh dunia menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi terhadap meningkatnya permukaan air laut dan banjir rob yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. Meskipun ada banyak strategi adaptasi yang tersedia, menerapkannya tidaklah mudah.
Salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat pesisir adalah kurangnya sumber daya finansial dan keahlian teknis yang diperlukan. Langkah-langkah untuk mengurangi risiko banjir, seperti membangun dinding laut, penghalang gelombang badai, dan sistem drainase, dapat sangat mahal untuk dipasang dan dipelihara. Hal ini membuat sulit bagi komunitas yang lebih kecil atau kurang mampu untuk menerapkannya dengan efektif.
Namun, bahkan saat ada sumber daya finansial yang tersedia, urbanisasi cepat dan perubahan penggunaan lahan di daerah pesisir bisa menjadi tantangan besar bagi upaya mitigasi banjir yang efektif. Ketika daerah perkotaan berkembang dan penduduk bermigrasi ke wilayah pesisir, kerentanan masyarakat terhadap banjir rob meningkat.
ADVERTISEMENT
Hal ini seringkali diperparah oleh faktor-faktor seperti peningkatan permukaan yang tidak dapat menyerap air, yang mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air saat hujan deras, dan perubahan dalam lanskap alami, seperti hilangnya lahan basah atau hutan bakau.
Semua faktor ini membuat sulit bagi masyarakat pesisir untuk merencanakan dan menerapkan strategi adaptasi jangka panjang. Namun, sangat penting bagi mereka untuk menemukan cara untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim demi melindungi nyawa, properti, dan lingkungan mereka. Strategi adaptasi yang efektif harus disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya khusus dari masing-masing komunitas dan akan memerlukan kerja sama dari para pemangku kepentingan di semua sektor.

Upaya penanganan

Bantuan visual seperti peta, diagram, dan gambar memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman kompleksitas masalah banjir rob. Bantuan-bantuan ini memberikan konteks berharga kepada pembuat kebijakan dan anggota masyarakat, memungkinkan mereka memvisualisasikan cakupan masalah dan solusi potensial. Sebagai contoh, peta yang menunjukkan sejauh mana banjir rob di daerah yang terkena dampak dapat membantu pembuat kebijakan mengidentifikasi lokasi yang rentan dan mengambil langkah pencegahan.
ADVERTISEMENT
Demikian pula, diagram yang menjelaskan cara kerja sistem peringatan dini membantu anggota masyarakat memahami pentingnya sistem tersebut dan bagaimana mereka dapat bersiap dan merespons peristiwa banjir rob. Oleh karena itu, penggunaan bantuan visual tidak hanya meningkatkan kesadaran akan masalah banjir rob, tetapi juga memfasilitasi pengambilan keputusan yang efektif dan keterlibatan masyarakat.
Setelah melakukan analisis menyeluruh, menjadi jelas bahwa pantai utara Jawa mengalami dampak signifikan dari banjir rob terhadap masyarakat pesisirnya. Dampak ini melampaui kerusakan infrastruktur, mencakup degradasi ekosistem dan gangguan utama pada mata pencaharian.
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan dan menerapkan strategi adaptasi yang efektif yang memenuhi kebutuhan konteks lokal. Strategi-strategi ini harus didukung oleh sumber daya yang memadai untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang. Membangun ketahanan dan mengurangi kerentanan terhadap banjir rob sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup dan aktivitas ekonomi di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT