Kompleksitas Migrasi Internal dari Perspektif Penelitian Sosial-Ekonomi

inayah hidayati
Peneliti di Pusat Riset Kependudukan BRIN
Konten dari Pengguna
18 April 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari inayah hidayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penumpang Kereta Gumarang tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang Kereta Gumarang tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Migrasi internal, yang merujuk pada pergerakan penduduk di dalam batas geografis suatu negara, merupakan proses yang kompleks dan dinamis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, berbagai penelitian telah semakin memperdalam pemahaman tentang sifat rumit migrasi internal, menghasilkan wawasan yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mendorongnya dan dampaknya pada berbagai wilayah.
Sebuah korpus penelitian yang berkembang telah mengungkap banyak aspek dari migrasi internal, menyoroti hubungan antara berbagai faktor demografis, ekonomi, dan lingkungan yang membentuk pola migrasi.
Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi temuan kunci dari beberapa penelitian terkini, memberikan pencerahan tentang faktor-faktor beragam yang memengaruhi migrasi internal dan konsekuensinya bagi berbagai wilayah.
Studi yang dilakukan oleh Alam & Mamun pada tahun 2022 memberikan analisis mendalam tentang pola migrasi internal di Bangladesh. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor penentu kritis yang mempengaruhi aliran migrasi dalam negeri, termasuk tingkat aktivitas, kepadatan penduduk, tingkat melek huruf, dan infrastruktur perkotaan.
ADVERTISEMENT
Studi ini menyoroti hubungan yang rumit antara faktor sosial-ekonomi yang mendorong migrasi internal, dan menekankan perlunya pendekatan yang cermat dan berbasis bukti bagi pembuat kebijakan untuk mengelola fenomena ini secara efektif.
Temuan dari studi tersebut sangat relevan dalam konteks Bangladesh, yang sedang mengalami perubahan demografis dan ekonomi yang signifikan. Negara ini sedang mengalami urbanisasi dan industrialisasi yang cepat, yang mengakibatkan perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan.
Studi ini memberikan informasi penting bagi pembuat kebijakan untuk merancang strategi yang ditargetkan untuk mengelola migrasi internal secara efektif. Dengan memahami faktor-faktor penentu migrasi, para pembuat kebijakan dapat merancang kebijakan untuk mengatasi kebutuhan para migran, mengurangi dampak negatif migrasi pada masyarakat, dan memaksimalkan manfaat migrasi bagi semua pihak yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Kemudian menurut Beine & Parsons (2014), terdapat kesenjangan signifikan dalam literatur penelitian mengenai migrasi internal, terutama dalam hal perhatian yang terbatas pada faktor lingkungan. Penulis menyoroti bahwa peristiwa yang diinduksi oleh perubahan iklim, seperti bencana alam, dapat berdampak signifikan pada keputusan migrasi, namun peran mereka dalam studi migrasi masih kurang diteliti.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, Beine & Parsons menganjurkan pendekatan yang lebih komprehensif yang memperhitungkan faktor-faktor lingkungan dalam penelitian migrasi. Mereka mendorong pembuat kebijakan untuk mengakui keterkaitan antara dinamika iklim dan pergerakan penduduk, menekankan perlunya pemahaman yang lebih baik tentang berbagai faktor lingkungan yang memengaruhi keputusan migrasi.
Secara keseluruhan, karya mereka menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor lingkungan dalam studi migrasi internal dan memperkuat kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut di bidang ini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut studi Ackah & Medvedev (2012) di Ghana memberikan analisis mendalam tentang faktor-faktor sosial-ekonomi migrasi internal dan implikasinya bagi hasil kesejahteraan. Studi ini menyoroti hubungan yang rumit antara migrasi dan disparitas kesejahteraan, menekankan perlunya intervensi yang ditujukan untuk mengatasi ketidaksetaraan sosial-ekonomi.
Dengan mengidentifikasi berbagai faktor pen/dorong migrasi dan dampaknya terhadap kesejahteraan migran dan non-migran, penelitian Ackah & Medvedev memberikan wawasan berharga bagi pembicaraan kebijakan seputar migrasi internal di Ghana. Temuannya memiliki implikasi penting bagi pembuat kebijakan, karena mereka memberikan cahaya pada cara faktor sosial-ekonomi mempengaruhi pola migrasi dan kesejahteraan komunitas yang terpengaruh.
Pada akhirnya, studi ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih halus tentang dinamika kompleks yang mendasari migrasi internal di Ghana dan menegaskan perlunya intervensi kebijakan berbasis bukti untuk mempromosikan keadilan sosial dan pembangunan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Studi yang dilakukan oleh Amin dkk. pada tahun 2017 menyelami topik migrasi internal di Bangladesh, dengan fokus khusus pada pola migrasi menuju Dhaka, ibu kota negara tersebut. Tulisan ini menganalisis baik faktor-faktor sosial-ekonomi maupun lingkungan yang memengaruhi tren migrasi, menyoroti pentingnya pemahaman kontekstual untuk pembuatan kebijakan yang efektif terkait dengan pengelolaan aliran migrasi.
Melalui penelitian mereka, Amin dkk. mengidentifikasi motivasi di balik migrasi dalam berbagai wilayah, memberikan wawasan yang halus bagi pembuat kebijakan yang dapat membantu mengatasi tantangan yang terkait dengan migrasi internal. Dengan memberikan cahaya pada sifat kompleks pola migrasi internal, studi ini berpotensi membantu dalam pengembangan kebijakan yang ditujukan secara tepat untuk lebih mendukung para migran dan komunitas yang mereka tuju.
ADVERTISEMENT
Selain itu Bell dkk (2015) juga melakukan sebuah studi untuk memahami hubungan antara migrasi internal dan indikator-indikator pembangunan nasional. Penelitian ini mengungkapkan bahwa migrasi internal memainkan peran kunci dalam proses pembangunan, dan dampaknya dapat mempercepat atau menghambat tujuan-tujuan pembangunan nasional. Studi ini menekankan perlunya mempertimbangkan dinamika migrasi dalam strategi-strategi pembangunan yang lebih luas dan menyoroti potensi migrasi internal untuk berkontribusi pada pembangunan nasional.
Namun, studi ini juga menyoroti tantangan yang terkait dengan migrasi, dan pembuat kebijakan perlu mengatasi tantangan ini untuk memanfaatkan manfaat pembangunan dari migrasi internal. Secara keseluruhan, penelitian Bell et al. merupakan kontribusi yang signifikan untuk pemahaman kita tentang peran migrasi dalam pembangunan dan menekankan perlunya pembuat kebijakan untuk membuat strategi-strategi yang memungkinkan migrasi internal untuk mendukung tujuan-tujuan pembangunan nasional.
ADVERTISEMENT
Sebagai kesimpulan, migrasi internal muncul sebagai fenomena yang kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial-ekonomi dan lingkungan. Dari karakteristik demografis hingga dinamika urbanisasi, memahami interaksi kompleks antara faktor-faktor penentu sangat penting untuk pembuatan kebijakan yang berbasis bukti.
Dengan menjelaskan faktor-faktor ini, para peneliti berkontribusi pada pengembangan strategi-strategi yang ditujukan untuk mengelola aliran migrasi internal, memfasilitasi pembangunan inklusif, dan mengatasi berbagai kebutuhan populasi migran. Oleh karena itu, upaya penelitian yang berkelanjutan yang bertujuan untuk membongkar kompleksitas migrasi internal tetap menjadi penting untuk mempromosikan tata kelola yang efektif dan pembangunan yang berkelanjutan.