TikTok dan Migran yang Terhubung

inayah hidayati
Peneliti di Pusat Riset Kependudukan BRIN
Konten dari Pengguna
1 Maret 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari inayah hidayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi TikTok. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TikTok. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Platform media sosial telah muncul sebagai alat penting untuk menghubungkan komunitas migran di berbagai negara. Menurut penelitian, platform seperti TikTok telah menjadi medium populer bagi para migran untuk menjaga hubungan dengan negara asal mereka dan membangun hubungan baru di negara tuan rumah (Patterson & Leurs, 2019). Penelitian menunjukkan bahwa perangkat seluler dan platform media sosial memungkinkan migran untuk berbagi pesan, foto, video dan informasi, memperluas audiens potensial mereka dan meningkatkan interaktivitas (Ou & Lin, 2023).
ADVERTISEMENT
Menurut sebuah studi oleh Hidayati (2020), media sosial telah menjadi alat penting untuk integrasi migran ke dalam komunitas baru mereka. Hal ini karena platform media sosial memfasilitasi pembangunan hubungan yang lebih kuat antara migran dan orang-orang yang mereka temui di dunia nyata. Dengan tetap terhubung dengan akar mereka melalui media sosial, migran dapat mempertahankan rasa memiliki terhadap negara asal mereka sambil secara bersamaan membangun hubungan dan jaringan baru di sekitar mereka.
Proses integrasi sosial ini sangat penting untuk kesejahteraan dan kesuksesan migran di negara tuan rumah baru mereka. Oleh karena itu, semakin penting bagi pembuat kebijakan dan penyedia layanan sosial untuk mengakui peran media sosial dalam proses integrasi dan memberikan dukungan dan sumber daya untuk membantu migran menavigasi platform-platform ini dengan efektif.
ADVERTISEMENT

Migran yang Terhubung

Dalam beberapa waktu terakhir, konsep "connected migrant" telah menjadi populer. Ini mengacu pada individu yang menggunakan media digital tidak hanya untuk tetap terhubung dengan negara asal mereka tetapi juga untuk membangun hubungan di negara tuan rumah mereka (Dhoest, 2019). Konektivitas digital ini terbukti sangat penting bagi pencari suaka karena memberi mereka rasa ketahanan dan keterhubungan, terutama selama periode menunggu yang panjang (Merisalo & Jauhiainen, 2020).
Selain itu, platform media sosial dan aplikasi obrolan di smartphone telah merevolusi cara migran mengakses informasi. Kemajuan teknologi ini telah memungkinkan komunikasi dan aktivisme yang lebih komprehensif di antara komunitas migran (Wahyudi & Allmark, 2020).
Dengan memanfaatkan alat-alat ini, pekerja migran dapat tetap terinformasi tentang hak-hak mereka, kondisi kerja, dan aspek penting lainnya dalam hidup mereka. Selain itu, platform-platform ini juga berfungsi sebagai sarana pemberdayaan, memungkinkan pekerja migran untuk mengangkat suara mereka dan membela diri dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
TikTok telah muncul sebagai platform media sosial yang kuat yang memiliki potensi untuk memfasilitasi pemahaman lintas budaya dan mempromosikan inklusivitas sosial. Platform ini menawarkan kesempatan unik bagi individu dari latar belakang yang beragam untuk terhubung satu sama lain dan menyatakan diri secara bebas. Dengan menyediakan ruang bagi orang-orang untuk berbagi pemikiran, pengalaman, dan pandangan mereka, TikTok berkontribusi secara signifikan pada penciptaan masyarakat yang lebih inklusif dan beragam.
Selain itu, basis pengguna TikTok sangat beragam, dengan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat menggunakan platform untuk berbagi cerita mereka dan terhubung dengan orang lain. Keragaman ini telah membantu menciptakan rasa komunitas dan kepemilikan, di mana individu dapat merasa diterima dan dihargai untuk siapa mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan cara ini, TikTok memainkan peran penting dalam mempromosikan inklusivitas sosial dan menghancurkan stereotip dan prasangka. Kemampuan TikTok untuk mengumpulkan individu dari latar belakang yang berbeda dan memberikan ruang bagi mereka untuk menyatakan diri berkontribusi secara signifikan pada penciptaan masyarakat yang lebih inklusif dan beragam. Oleh karena itu, ini adalah alat penting untuk memfasilitasi pemahaman lintas budaya dan mempromosikan inklusivitas sosial, termasuk para migran.

Memanfaatkan Media Sosial dalam Proses Migrasi

Platform media sosial telah membawa perubahan paradigma dalam cara komunitas migran berinteraksi satu sama lain di seluruh dunia. Platform-platform, seperti TikTok, telah berubah menjadi tempat pertemuan virtual bagi orang-orang dari budaya yang berbeda untuk terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Dengan kekuatan teknologi di tangan mereka, platform-platform ini memungkinkan migran untuk tetap terhubung dengan warisan budaya mereka, berbagi pengalaman pribadi, dan menjembatani jarak geografis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, platform media sosial memberikan kesempatan yang sangat baik bagi migran untuk belajar lebih banyak tentang lingkungan baru mereka dan terhubung dengan komunitas lokal, dengan demikian memfasilitasi integrasi. Dengan memberikan ruang bagi suara-suara terpinggirkan untuk didengar, platform-platform ini berkontribusi pada lanskap digital yang lebih inklusif di mana perspektif-perspektif yang beragam dihargai dan dirayakan.
Selain itu, platform-platform media sosial telah merevolusi cara orang berbagi cerita mereka, terhubung dengan orang lain, dan membangun rasa memiliki. Platform ini berfungsi sebagai tempat di mana migran dapat bertukar dukungan, mencari saran, dan membangun hubungan yang bermakna dengan individu yang memiliki pandangan yang sama. Pada akhirnya, platform-platform ini memberikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi migran untuk menavigasi tantangan-tantangan kehidupan di tempat baru yang tidak dikenal.
ADVERTISEMENT