Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
4 Keunikan Akulturasi Budaya Islam
15 September 2021 17:29 WIB
Tulisan dari Inayah Dwi Rahmatillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jauh sebelum Islam datang ke Indonesia, di negara kita telah berkembang banyak agama seperti agama Hindu, Budha dan agama-agama primitif animistis lainnya, serta tradisi sosial kemasyarakatan. Dengan masuknya islam di negara kita ini, Indonesia kembali mengalami proses bercampurnya dua atau lebih kebudayaan karena percampuran unsur unsur yang saling mempengaruhi satu sama lain sehingga kebudayaan asing lambat laun akan diterima oleh masyarakat atau yang biasa dikenal dengan nama akulturasi. Meskipun begitu, masuknya Islam tersebut tidak berati kebudayaan kebudayaan sebelumnya hilang.http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/641
ADVERTISEMENT
Nah apa saja sih contoh contoh akulturasi agama Islam dengan budaya di negara kita?
Banyak contoh akulturasi Islam dengan budaya lokal,pertama adalah seni bangunan,kedua adalah seni ukir,yang ketiga adalah aksara dan seni sastra,dan kemudian yang terakhir adalah kalender.
1.Seni bangunan
Contoh yang paling terlihat dalam seni bangunan adalah adalah masjid dan makam.
ciri ciri masjid kuno
Pertama,atap masjid berupa tumpang atau bersusun. Semakin ke atas semakin kecil, tingkat paling atas berbentuk limas, jumlah tumpang selalu ganjil (gasal) tiga atau lima. Atap tersebut dikenal dengan meru. Atap masjid biasanya masih diberi puncak (kemuncak) yang disebut mustaka. Contohnya yaitu masjid Demak dan masjid agung Cirebon.
Kedua,masjid kuno tidak memiliki menara seperti masjid masjid zaman sekarang,biasanya menara digunakan untuk mengumandangkan adzan. Masjid kuno menggunakan beduk atau kentongan untuk menandai waktu shalat. Contohnya yaitu masjid tua palopo.
ADVERTISEMENT
Dan yang terakhir,masjid umumnya dibangun di ibukota atau dekat istana kerajaan. Ada juga masjid-masjid yang dianggap keramat yang dibangung di atas bukit atau dekat makam.
Sedangkan ciri ciri makam yang mengalami akulturasi budaya yaitu makam makam di tempat-tempat tinggi atau bukit menunjukkan akulturasi dengan tradisi nenek moyang sebelumnya yaitu punden berundak.
2. Seni ukir
Seni hias berupa seni ukir atau seni pahat
Seni hias yang menunjukkanakulturasi budaya adalah huruf Arab yang disebut kaligrafi. Untuk seni pahat,di Indonesia terdapat banyak bangunan-bangunan Islam berhiaskan berbagai motif ukir-ukiran yang terletak pada pintu atau tiang di bangunan keraton, masjid, gapura atau pintu gerbang. Pada masa ini juga dikembangkan seni hias seni ukir dengan bentuk tulisan Arab yang dipadukan dengan ragam hias lain. Termasuk seni kaligrafi dengan bentuk orang, binatang,tumbuhan atau wayang.
ADVERTISEMENT
3. Aksara dan seni sastra
Bentuk akulturasi seni sastra budaya Islam dengan budaya pra-Islam antara lain: Hikayat, Babat, Syair, dan Suluk. Akulturasi budaya lokal dengan budaya Islam dalam seni aksara tercermin pada tulisan Arab-Melayu atau Arab Gundul dan seni kaligrafi.
4. Kalender
Bukti akulturasi budaya Islam di sistem penanggalan (kalender) yang paling nyata adalah sistem kalender yang diciptakan oleh Sultan Agung. Ia melakukan perubahan nama-nama bulan pada tahun Saka. Bulan Muharam diganti dengan Sura dan Ramadhan diganti dengan Pasa.