Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tentang Tanggal Isra Mikraj
12 April 2018 12:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Inayatullah Hasyim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 27 Rajab kita libur nasional untuk peringati Isra-Mikraj.
ADVERTISEMENT
Peringatan ini didasari pada pendapat sebagian ulama yang menyebutkan Isra Mikraj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 10 setelah kerasulan. Hemat saya, peringatan pada tanggal tersebut kurang tepat dengan, minimal, dua alasan:
Pertama: secara kronologis historis, Sayyidah Khadijah, istri Rasulallah (SAW), wafat pada bulan Ramadhan tahun 10 kerasulan, dan saat beliau wafat, Ibadah shalat belum merupakan suatu ibadah yang wajib. Padahal, kita tahu, kewajiban shalat dimulai dari peristiwa Isra Mikraj. Maka, jika Isra Mikraj terjadi pada bulan Rajab tahun 10 kerasulan, mestinya di bulan Khadijah wafat itu sudah ada kewajiban shalat.
Imam Ibn Katsir dalam bukunya, "البداية والنهاية" mengatakan, "Jika merujuk pada pendapat Saddi, seharusnya di bulan Dzulqo'dah. Jika merujuk pendapat Imam Zuhri, peristiwanya di bulan Rabi'ul Awal". Pendapat Imam Zuhri itu berlandaskan, antara lain, ucapan Ibn Abbas dan Jabbir yang berkata, "Rasulallah (SAW) dilahirkan pada tahun gajah di bulan Rabi'ul Awal, pada bulan itu juga beliau (SAW) diangkat (sebagai rasul), bermikraj ke langit, berhijrah, dan wafat."
ADVERTISEMENT
Menurut Imam Thabari, Isra Mikraj terjadi pada bulan Ramadhan. Imam Nawawi dan Imam Qurtubi hanya menyebutkan pada tahun ke-lima setelah kerasulan. Imam Ibn Hajar al-Asqalani menguraikan perbedaan pendapat para ulama tentang bulan peristiwa isra' mikraj. Beliau pun menyimpulkan, pendapat yang menyebutkan terjadi di bulan Rajab adalah pendapat yang lemah. Lebih lengkap, silakan baca buku beliau, " تبيين العجب بما ورد في شهر رجب"
Kedua: langgam yang digunakan dalam al-Qur'an surah al-Isra ayat 1 menunjukan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada akhir-akhir kehidupan Rasulallah SAW. Sahabat Nabi, Abu Bakar mendapat julukan "as-shiddiq" (sebelumnya tidak dikenal dengan gelar tersebut) karena beliau langsung beriman dengan peristiwa tersebut, dan hal tersebut terjadi pada fase-fase terakhir kehidupan Nabi (SAW).
ADVERTISEMENT
Dari berbagai riwayat yang ada, satu hal bisa disimpulkan. Bahwa peristiwa itu wajib diimani sebagai hal yang benar terjadi, namun tidak bisa dipastikan pada tanggal 27 Rajab seperti yang tiap tahun kita jadikan libur nasional itu. Syeikh Safiurrahman Mubarakfuri, penulis buku sirah nabawiyah yang sangat populer (الرحيق المختوم) pun tidak menuliskan tanggal dan tahun berapa terjadinya. Beliau hanya menyebutkan pada akhir-akhir kehidupan Rasulallah (SAW).
Menulis sejarah, apalagi sejarah peristiwa-peristiwa keagamaan, memang tak semudah yang kita bayangkan.
Wallahua'lam bis showab.