Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Karya Sastra sebagai Bahan Analisis pada Skripsi Mahasiswa Komunikasi
7 Juli 2022 15:19 WIB
Tulisan dari INDAH FADHILLA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karya sastra merupakan salah satu media dakwah dan komunikasi. Di dalam sebuah karya sastra, terjadi aktivitas pengiriman dan penerimaan pesan baik pada dialog dalam teks maupun dialog antara pengarang dan pembaca melalui teks sastra. Dalam menyampaikan pesan, karya sastra juga dapat mengandung muatan pesan dakwah. Karya sastra dianggap sebagai media dakwah karena berkaitan dengan persoalan ketuhanan dan keagamaan (Nurhayati, 2019:106). Ketika pendakwah menyampaikan pesan kebaikan secara langsung, karya sastra dapat menyampaikan pesan kebaikan secara alegoris. Pesan didapatkan setelah dilakukan analisis terhadap teks sastra. Sehingga keduanya akan bermuara pada satu tujuan yang sama yaitu untuk menyampaikan pesan perdamaian untuk menyikapi pluralitas yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia tentang pluralitas, disusun lima belas sub tema prioritas penelitian keagamaan dalam Agenda Riset Keagamaan Nasional (ARKAN Kementerian Agama yang mencakup pembahasan mengenai keragaman dalam etnis, budaya, sosial, dan tradisi keagamaan. Untuk menyikapi keberagaman di Indonesia, perlu ditanamkan nilai-nilai keberagaman di dalam diri masyarakat. Dialog-dialog keberagaman yang ada di dalam karya sastra diharapkan mampu menyampaikan pesan anti radikalisme dan moderasi beragama untuk mengembangkan harmonisasi dan toleransi kehidupan beragama di Indonesia. Ideologi teks yang dimunculkan oleh para sastrawan di dalam karya-karyanya akan dipahami sebagai salah satu upaya untuk menyampaikan pesan-pesan perdamaian.
Karya sastra tersebut mendapatkan perhatian dari mahasiswa program studi Komunikasi Penyiaran Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena dianggap sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepekaan terhadap pesan dakwah. Hal ini yang kemudian menarik minat mahasiswa untuk menjadikan karya sastra sebagai bahan analisis dalam skripsi yang dibuat. Dalam rentang tahun 2012 sampai 2020, program studi KPI telah menghasilkan 1.708 skripsi (Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021). Dari 1.708 judul skripsi, terdapat 30 judul skripsi yang menggunakan karya sastra sebagai bahan analisis (Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021). Beberapa mahasiswa KPI memiliki ketertarikan terhadap karya sastra sebagai kajian yang perlu dibahas pada skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial/S.Sos. Dari 30 judul skripsi tersebut, terdapat 22 judul skripsi yang menggunakan novel, 4 judul skripsi yang menggunakan cerpen, 3 judul skripsi yang menggunakan puisi dan 1 judul skripsi yang menggunakan drama sebagai bahan analisis.
ADVERTISEMENT
Ketertarikan mahasiswa KPI untuk menjadikan karya sastra sebagai bahan analisis dalam skripsi berkaitan dengan 14 keterampilan khusus program studi KPI. Pada poin ke enam dijelaskan bahwa lulusan KPI diharapkan mampu menjadi dai atau pendakwah yang profesional. Untuk menjadi seorang pendakwah yang profesional diperlukan kepekaan dalam menyorot isu-isu agama yang terjadi di sekitar masyarakat. Isu-isu agama yang terjadi di sekitar masyarakat dapat tercermin melalui karya sastra.
Melakukan inventarisasi terhadap tulisan-tulisan kritik sastra dan disebarluaskan kepada masyarakat merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Usaha semacam ini jarang dilakukan untuk bidang kritik sastra (Suryajaya, 2020). Ada banyak sekali bunga rampai kritik sastra tetapi sedikit sekali bunga rampai kritik sastra yang lengkap. Suwondo (2008) pernah melakukan penelitian dengan judul Kritik Sastra Indonesia dalam Jurnal Humaniora Tahun 2000-2008. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari Kritik Sastra Indonesia Periode 1945—1965 (2004), Kritik Sastra Indonesia di Yogyakarta Periode 1966—1980 (2005), Kritik Sastra Indonesia di Yogyakarta Periode 1981—200 (2006). Ketiga penelitian ini dilakukan oleh Suwondo dengan menggunakan objek kajian kritik sastra akademik, yaitu kritik yang berkembang di lingkungan akademik oleh para akademisi dan sasaran pembaca yang terbatas (Tanaka, 1976:49). Suwondo membahas kritik sastra atas novel, cerpen, dan puisi.
ADVERTISEMENT
Inventarisasi kritik sastra juga pernah dilakukan oleh Pristiono (2010) dengan judul Dari Zaman Citra ke Meta Fiksi: Bunga Rampai Telaah Sastra DKJ. Penelitian ini menampilkan telaah 13 penulis pada dua periode Sayembara Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta tahun 2007 dan 2009. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini memuat 17 kritik sastra yang dihasilkan oleh kritikus sastra luar kampus. Karya-karya sayembara dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu telaah karya sastra menyangkut ontologi dan substansi isi karya; telaah yang memaparkan opini subjektif semacam esai personal; dan telaah menyangkut epistemologi karya yaitu dasar-dasar operasional atau cara kerja penulis sastra dalam membangun estetika. Melalui penelitian ini, pembaca dapat menemukan isu-isu mutakhir dalam sastra Indonesia dan teori-teori yang dipakai untuk membahas karya sastra.
ADVERTISEMENT
Inventarisasi kritik sastra dalam lingkup program studi KPI belum pernah dilakukan. Hal ini dapat mendorong semangat para peneliti untuk mengkaji bidang tersebut. Hasil dari penelitian tersebut dapat menjadi sumber rujukan ketika ingin menjadikan karya sastra sebagai bahan analisis dalam skripsi mahasiswa program studi KPI. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menganalisis teks sastra dalam studi ilmu komunikasi.
Analisis terhadap teks sastra di dalam skripsi program studi KPI belum sesuai dengan analisis terhadap sastra yang seharusnya dilakukan. Pembedahan teks sastra yang dilakukan belum sesuai dengan pembedahan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang ada di dalam karya sastra. Kritik sastra yang dilakukan belum sesuai karena tidak membedah unsur-unsur teks sastra dengan baik. Hal ini diduga karena mahasiswa program studi KPI tidak memahami proses analisis teks sastra. Melihat hal ini, diperlukan adanya upaya untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai cara menganalisis teks sastra untuk menampung ketertarikan mahasiswa yang mengambil teks sastra sebagai bahan analisis di dalam skripsi.
ADVERTISEMENT
Pustaka Acuan
Nurhayati. Enung., Dedi Junaedi., Sahliah. (2019). Dakwah Islam Melalui Karya Sastra. Jurnal Hanfiya: Jurnal Studi Agama-agama 2(2) halaman 104—112.
Pristiono, Agus., dkk. (2010). Dari Zaman Citra ke Meta Fiksi: Bunga Rampai Telaah Sastra DKJ. Jakarta: Gramedia.
Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (2021). Diakses pada 10 Oktober 2021 dari repository.uinkjt.ac.id.
Suryajaya, Martin. (2020). Tantangan dan Masa Depan Kritik Sastra Indonesia. Diakses pada 10 Oktober 2021 pada https://www.martinsuryajaya.com/post/tantangan-dan-masa-depan-kritik-sastra-indonesia.
Suwondo, Tirto. (2010). Kritik Satsra Indonesia dalam Jurnal Humaniora tahun 2000-2008. Prosiding Workshop Forum Peneliti di Lingkungan Kemendiknas, Balitbang halaman 472—490.
Tanaka, Ronald. (1976). System Models for Literary Macro-Theory. Lisse: The Peter de Ridder Press.