Konten dari Pengguna

Antara Harapan dan Angan-angan

Indah Khoirunnisa'
Santri PPPT Ar-Roudhoh Tulungagung
26 Mei 2022 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Khoirunnisa' tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
gambar: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
gambar: pixabay.com
Antara Harapan dan Angan-Angan
Indah Khoirunnisa’
Khoirunnisaindah73@gmail.com
Di masa kecil ataupun dewasa sekarang ini harapan akan selalu disandarkan pada individu maupun kolektif. Ia menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu demi kebaikan di masa depan. Bisa dikatakan harapan menjadi garis finish suatu perjalanan dan menjadi pematik bahwa perjalanan harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Harapan ialah sesuatu yang diinginkan seseorang kepada dirinya maupun kepada orang lain. Pada hal lain, harapan ialah sesuatu yang acap kali kita pikirkan. Bahkan di setiap kita terjaga di situ pasti ada harapan. Saat kita sedang sakit kita berharap dapat segera sembuh, saat kita sedih berharap ada yang menghibur, saat kita ujian berharap dapat hasil yang memuaskan, sampai saat kita mau mati pun kita berharap ada yang meneruskan perjuangan kita selama hidup.
Namun, dalam praktiknya mencapai harapan tidak seindah yang dibayangkan. Suatu contoh kita telah memasang target sebagai tangga menuju harapan kita. Nah, sering pula tidak terpikirkan sebelumnya bahwa ada rintangan-rintangan yang harus dihadapi. Kita belum bisa menyikapinya, kita masih terbawa oleh arus aktivitas sehari-hari yang tidak kita targetkan. Sehingga harapan kembali menjadi angan-angan yang tidak tercapai.
ADVERTISEMENT
Sering harapan dikaitkan dengan impian dan kalau ia sedang dituju hal itu membuat pelakunya menjadi produktif. Menjadi penting untuk menjaga agar impian tersebut tetap menjadi tujuan yang mana menjaga kita untuk produktif dan ternyata itu merupakan hal yang sulit. Seringkali rintangan yang ada membuat kita tidak bisa bertahan dan ternyata kita sendiri yang membuat kegagalan itu. Kesalahan ini terkadang muncul karena kita tidak menjadikannya sebagai prioritas utama di tengah seluruh aktivitas.
Dalam memperoleh sesuatu yang kita inginkan tentu dibutuhkan usaha atau perjuangan. Di contoh kecil saat kita merasa lapar dan ingin makan maka kita harus berusaha mencari atau mengambil makanan. Jadi, apapun keinginan jika mau terwujud maka disitu wajib adanya usaha atau perjuangan. Dalam usaha atau proses perjuangan tersebut diperlukan tujuan yang harus dijadikan prioritas. Sering kali dalam perjalanan mencapai impian kita lupa tujuan sehingga impian tersebut tetap jauh dari jangkauan. Maka penting bagi para pemimpi untuk tetap menjaganya sebagai tujuan dengan menjadikannya prioritas.
ADVERTISEMENT
Selaras dengan apa yang difirmankan Allah swt. seperti potongan ayat berikut:
“… dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”
dalam redaksi di atas menerangkan bahwa Allah sangat melarang seorang Muslim berputus asa. Bahkan tersirat ada pesan barang siapa yang berputus asa maka ia adalah kaum yang kafir. Kata “rahmat Allah” di atas memberikan makna luas seperti halnya menjadi dokter, sarjana, maupun nikmat sehat, selama ia tidak dimaknai dengan sesuatu yang telah dilarang-Nya.
Keberlangsungan proses dalam mencapai tujuan itulah yang menentukan kualitas suatu hasil. Apabila proses atau usaha tersebut dibekali dengan ilmu-ilmu yang mendukung (termasuk do’a) sehingga dilaksanakan dan membuahkan pengetahuan yang baru maka dapat ditebak kualitas dari produk yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Penting bagi kita yang sedang menempuh impian untuk berkumpul di suatu komunitas yang mendukung. Secara tidak langsung berada di lingkungan yang kondusif bagi kita membuat tujuan tetap terjaga. Dengan berada di suatu komunitas yang mendukung membuat kita meminimalisir hal-hal yang sia-sia sekaligus menambah relasi teman maupun pengetahuan.
Tidak bisa dipisahkan bahwa keberhasilan akan selalu beriringan dengan kegagalan. Seringkali impian tidak terpenuhi menjadikan diri tambah berat hati untuk melalui hari-hari. Tapi dibalik semua kegagalan jangan sampai mebuat kita menjadi orang yang putus asa. Jangan dilupakan bahwa kendali mimpi ada di tangan kita. Seperti kata Allah ‘alaikum anfusakum. Jagalah dirimu.
Menurut saya impian tidak dibatasi oleh usia. Boleh saja, di umur yang sudah tidak lagi muda baru memiliki impian yang besar. Jangan sampai impianmu kau matikan hanya karena merasa sudah tidak lagi muda sehingga gairah hidup pun menjadi lempeng-lempeng saja.
ADVERTISEMENT
Terakhir jika boleh saya menyanyikan lagu, saya akan mengutip satu lirik lagu “Tetap melangkah dan tegarkan hati di setiap hari sampai nanti, sampai mati”