Reuni 4 Hari di Bali yang Menghapus 2 Tahun Perpisahan 3 Sahabat

Konten dari Pengguna
13 Juli 2018 1:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Permata Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah lulus, sahabat bisa jadi orang asing karena berpisah dan tak bertemu lagi. Itu hal yang paling kuhindari kalau mengingat dua sahabatku ini.
ADVERTISEMENT
Aku, Della dan Mia adalah sahabat sejati, sejurusan, dan sekelompok saat masih kuliah. Dari mulai titip absen, nyontek makalah, sampai berpusing ria ngerjain skripsi bareng juga pernah kita jalananin. Suka dan dukaku selama proses mengejar gelar disaksikan oleh dua mahluk lucu dan imut ini. Empat tahunku jadi mahasiswa gak akan seindah itu untuk dikenang kalau gak ada mereka.
Sayangnya kita bertiga berbeda haluan begitu lulus. Aku kerja di Jakarta, Della pulang kampung dan kerja di Medan sementara Mia kerja di BUMN dan ditugaskan di Surabaya. Selama dua tahun setelah lulus, aku cuma pernah ketemu Mia dua kali waktu dia mudik ke rumah orang tuanya di Jakarta dan sekali pas kakaknya nikah. Aku sama Mia gak pernah lagi ketemu Della lagi sejak lulus karena dia udah beda pulau.
ADVERTISEMENT
Jujur aja saat aku kangen banget sama kebersamaan kita bertiga. Dari yang awalnya ketemu tiap hari sekarang ketemu setahun sekali aja udah bagus. Apalagi Della rencananya mau nikah bulan Oktober nanti. Sebenarnya aku sedih banget karena aku gak bisa bantuin dia menuju hari bahagianya. Dulu Della adalah sahabat yang paling sering bantuin aku tapi aku cuma bisa nyemangatin dari jauh saat dia sibuk cari pernak-pernik pernikahannya. Satu-satunya yang bisa aku lakukan nanti hanya datang pas hari H dan pulang pada hari itu juga.
Mia juga punya perasaan yang sama kayak aku. Dia juga kangen banget sama kita bertiga sampai posting foto kita bertiga empat tahun yang lalu. Saat itu kita bertiga main di pantai Anyer dengan senyum lebar dan kulit kebakar matahari. Kita kelihatan seperti orang paling bahagia di bumi. Cuma ada canda tawa diantara kita bertiga.
ADVERTISEMENT
Saat melihat foto itu, rasanya aku pengen nangis. Foto itu bikin aku ingat janji kita di masa lalu. Waktu di Anyer kita bertiga cuma ketemu pasir cokelat. Itu sebabnya kita betiga aku buat janji untuk jalan-jalan ke pantai berpasir putih setelah lepas dari status mahasiswa kere. Kalau sudah kerja dan punya gaji, kita bisa beli #tiketkemanapun untuk bersenang-senang bertiga. Berhari-hari kita ngabisin waktu untuk membayangkan liburan idaman setelah lulus tapi gak pernah berangkat karena gak punya uang. Dua tahun kemudian kita semua udah punya pemasukan tapi gak punya waktu untuk bersama.
Siapa sangka Della juga teringat janji yang sama. Di foto itu dia langsung mencetuskan ide supaya kita jalan-jalan ke Bali. Awalnya aku sama Mia nolak, kan Della mau nikah. Dia pasti butuh banyak biaya. Mana bisa lagi keluar uang hanya demi jalan-jalan.
ADVERTISEMENT
Ngedenger itu Della malah sedih, dia bilang mungkin ini kesempatan terakhirnya untuk main sama kita sebelum ganti status jadi istri orang. Apalagi setelah nikah, dia akan ikut ke tempat kerja suaminya di Toli-toli Sulawesi. Ini artinya kesempatan kita untuk bertemu lagi akan makin tipis. Akhirnya memutuskan untuk menepati janji kita empat tahun yang lalu dan pergi ke Bali untuk menikmati pantai pasir putih.
Berbekal tanggal weekend dan cuti dua hari, kita bisa nyisihin 4 hari untuk reuni akbar kita bertiga. Kita bertiga milih untuk gak pakai travel untuk menekan biaya Lagipula tempat yang mau kita kunjungin juga gak ada dalam list travel biasa. Gak pakai rencana lama yang biasanya berujung wacana, kita langsung beli tiket pesawat murah dan pesen hotel online pakai tiket.com.
ADVERTISEMENT
Gak pakai travel berarti kita harus bikin itinerary sendiri. Chat yang awalnya sepi jadi ramer berkat rencana liburan. Kita cari referensi sana sini sekaligus cari promo tiket masuk tempat wisata asik yang bisa kita kunjungin selama di Bali. Contohnya kita berhasil dapet tiket promo di GWK yang aslinya aslinya 80 ribu dan 55 ribu berkat tiket.com.
Karena kita bertiga dan gak tau arah disana dan sama-sama gak bisa naik motor, kita mutusin untuk sewa mobil aja selama 4 hari disana. Ternyata sopirnya baik, mau ngasih kita saran agar jalan-jalan kita bisa maksimal. Waktu dia liat itinerary kita, dia langsung sigap ngasih tahu yang ini bagus apa gak, yang ini lagi renovasi dan seterusnya. Itinerary ala google kita diperbaiki sama sopirnya. Jadi sepanjang perjalanan kita dapat sopir rasa tour guide.
ADVERTISEMENT
Pak sopirnya juga tempat makanan yang enak dan cocok di kantong kita. Dari awalnya yang kita cuma sewa mobil aja sekarang jadi kayak punya tour guide pribadi. Dia juga bisa bahasa Bali sehingga bisa bantuin kita untuk ngobrol ke penduduk yang membantu kita banget untuk menekan "biaya turis" di tempat wisata yang biasa berlaku saat jalan-jalan.
Empat hari di Bali itu seperti menghapus masa 2 tahun kita gak ketemu. Kita bertiga curhat-curhatan dari pagi sampai malam. Kita foto-foto di tempat cantik dengan suasana asik. Bercanda ngarol ngidul ke sana kemari sambil nonton kesenian Bali. Kita juga sempat bikin bridal shower ala-ala dan ngegodain calon pengantin baru.
Setiap menit yang aku, Della dan Mia lalui di Bali bakalan jadi kenangan indah untuk kita di hari tua nanti. Sahabat itu memang gak akan pernah hilang meskipun dipisahkan oleh ruang dan waktu. I love ya gals!
ADVERTISEMENT
Liburan itu memang bukan tentang tempat yang dituju tapi dengan siapa kita pergi. Terima kasih tiket.com karena sudah buat ini semua mungkin.