Konten dari Pengguna

Membuktikan 'Kesaktian' Wedang Rempah Mbah Jo di Semarang

Indah Salimin
Digital Writer
29 Juni 2019 15:07 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Salimin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wedang jahe rempah Mbah Jo. (Foto: Indah Salimin)
zoom-in-whitePerbesar
Wedang jahe rempah Mbah Jo. (Foto: Indah Salimin)
ADVERTISEMENT
Kalau kamu melewati sebuah warung yang sederhana, sempit tapi selalu dikerubungi pengunjung, apa yang akan kamu pikirkan? Kalau saya, pasti akan penasaran. Apa sih keistimewaan warung tersebut sampai selalu ramai dari waktu ke waktu. Begitu juga yang saya rasakan saat melewati warung wedang rempah Mbah Jo di belakang kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang. Warung sempit dengan tambahan beberapa meja dan kursi di bagian luar ini, tak pernah sepi terutama di pagi dan malam hari.
ADVERTISEMENT
Setelah mencari tahu, rupanya warung wedang rempah Mbah Jo ini cukup legendaris di Semarang. Sajiannya sederhana, menu angkringan seperti nasi bungkus dan gorengan, serta bermacam minuman wedang rempah yang jenisnya mencapai 20-an macam.
Lokasi wedang rempah Mbah Jo.
Wedang rempah bukan hal yang baru bagi saya karena saya sudah menemui minuman sejenis di Solo dan Yogyakarta. Tapi, setahu saya jenisnya terbatas. Paling-paling wedang jahe, wedang secang dan wedang uwuh. Lha ini kok Mbah Jo bisa menjual sampai 20-an macam wedang rempah? Katanya beda-beda pula khasiatnya.
Setelah beberapa kali hanya melewatinya dalam perjalanan dari kantor ke kosan, akhirnya hari Jumat (28/6), saya menyempatkan diri mampir ke sana. Selain untuk mencari tahu bermacam minuman yang tersedia, juga sekaligus membuktikan khasiatnya. Oleh karena warung Mbah Jo buka dari jam 6 pagi hingga 11 malam, saya memilih ke sana pagi hari saja, sekitar pukul 07.00 WIB.
Perebutan kursi yang cukup pelik. (Foto: Indah Salimin)
Seperti dugaan saya, warung Mbah Jo sesak oleh pengunjung. Pagi-pagi begini, minum wedang rempah nampaknya jadi agenda pilihan banyak orang. Ditambah lagi, di area Jalan Menteri Supeno ini kebetulan ada pasar kaget setiap Jumat pagi. Jadi di sekitar warung Mbah Jo kamu bisa menemui berbagai pedagang mulai dari pedagang makanan, baju, sepatu dan sebagainya. Semakin seru rasanya mengunjungi warung Mbah Jo di Jumat pagi seperti ini.
Pasar kaget di sekitar warung Mbah Jo. (Foto: Indah Salimin)
Mendapatkan kursi di warung Mbah Jo ternyata cukup sulit. Saran saya, ajaklah teman saat ke sini. Jadi saat kamu memesan wedang, temanmu bisa mencari dan mengamankan tempat duduk.
Wedang di pagi hari. (Foto: Indah Salimin)
Saya memesan dua wedang, yang paling laris di sini yakni wedang jahe rempah dan satu lagi, kopi jahe. Tidak lama, minuman yang katanya berkhasiat itu sudah sampai ke tangan saya.
ADVERTISEMENT
Yang pertama adalah jahe rempah. Dalam segelas wedang ini, ada bermacam campuran rempah seperti jahe, temulawak, kencur, jeruk nipis, sereh, kunyit, dan kunyit putih. Berbagai rempah yang sudah dicuci bersih, digeprek dan kemudian diseduh dengan air panas. Sebagai pemanis, ditambahkan sebongkah kecil gula batu. Komposisi ini, ternyata menghasilkan rasa yang unik sekali.
Aroma segar dan rasanya pun hangat dan unik. (Foto: Indah Salimin)
Aromanya segar, khas paduan rempah yang menjadi satu. Penggunaan gula batu membuat manisnya nyaman di tenggorokan. Dan begitu masuk ke tenggorokan, rasanya badan jadi hangat seketika. Saya yang sedang sedikit flu, merasa lebih segar dan berstamina setelah meminumnya. Bukan main khasiat wedang rempah Mbah Jo ini.
Jahe dan temulawak. (Foto: Indah Salimin)
Beralih ke kopi jahenya, buat saya kopi jahe Mbah Jo ini mantap sekali. Kopinya pekat dan dengan tekstur agak kental. Ditambah jahe geprek yang dimasukkan langsung ke dalam gelas, menimbulkan efek 'panas' yang kemudian membuat badan terasa lebih hangat. Saya rasa segelas kopi jahe Mbah Jo ini bisa membuat stamina meningkat bagi penikmatnya.
ADVERTISEMENT
Kopi jahe yang mantap. (Foto: Indah Salimin)
Jahe yang membuat hangat. (Foto: Indah Salimin)
Yang lebih menarik dari ramuan-ramuan berkhasiat dari Mbah Jo ini, setidaknya bagi saya, adalah sejarahnya. Mbah Jo yang asli Sukoharjo, pada awalnya merasa prihatin dengan kondisi petani rempah di kampungnya. Harga jual rempah di tahun 90-an menurut kisah Mbah Jo, sangat rendah. Hingga kemudian, Mbah Jo berpikir dan merenung untuk membantu kondisi petani di daerah asalnya.
Mbah Jo sang maestro wedang. (Foto: Indah Salimin)
Berbekal koran yang dulu suka beliau pinjam, Mbah Jo menemukan inspirasi mengenai minuman-minuman herbal dari berbagai negara seperti Jepang dan India. Minuman herbal tersebut kemudian beliau modifikasi menggunakan bahan-bahan yang tersedia. Dengan intuisi dan uji coba yang terus menerus dilakukannya, Mbah Jo akhirnya bisa menemukan komposisi yang tepat untuk setiap racikan wedangnya.
Hingga saat ini, ada 28 jenis minuman yang bisa dipesan di warung Mbah Jo. Beragam wedang yang tersedia seperti jahe rempah, jahe sereh, temulawak, kunir (kunyit) asem, temulawak kunir putih, kunir kencur hingga jahe secang siap membuat siapa saja merasa hangat dan berstamina. Semua bahannya dijamin alami, diambil setiap akhir minggu langsung dari Sukoharjo.
Pilihan wedang di warung Mbah Jo. (Indah Salimin)
Hal lain yang menarik dari wedang rempah Mbah Jo adalah ragam pengunjung yang mendatangi warungnya. Mulai dari anak-anak, anak muda hingga orang tua, artis Ibu Kota hingga pejabat pemerintah silih berganti mampir ke warung sederhana ini. Gubernur Jawa Tengah, Pak Ganjar Pranowo pun dulunya sering mampir ke sini. Belum lagi, tamu dari luar kota hingga luar negeri. Tidak sedikit turis asing yang mampir ke warung untuk menjajal khasiat wedang Mbah Jo. Menurut cerita Mbah Jo, beberapa kali ada turis dari Jepang dan Eropa mampir ke warungnya.
Pengunjung yang beragam. (Foto: Indah Salimin)
Hal ini berbanding terbalik dengan masa awal Mbah Jo memulai berjualan wedang rempah. Mbah Jo ingat saat memulai berjualan wedang rempah tahun 1996 silam, sulit baginya untuk memasarkan wedang racikannya. Masyarakat Semarang belum akrab dengan wedang rempah dan butuh waktu sekitar setengah tahun sebelum akhirnya Mbah Jo bisa lancar menjajakan minuman racikannya. Hingga 23 tahun kemudian, di tahun 2019 ini, Mbah Jo sudah punya 2 cabang warungnya yakni di kawasan Gatot Subroto Semarang dan di Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Jadi, bagi kamu yang mendambakan kehangatan dan kesehatan, mampirlah ke warung wedang rempah Mbah Jo di Jalan Menteri Supeno No.1, Mugassari, Semarang. Pilih wedang kesukaanmu, atau jika kamu punya keluhan kesehatan tertentu, sampaikan saja kepada Mbah Jo, dan beliau akan meracik wedang yang akan membuatmu bugar seketika.
🍴 : Warung Wedang Rempah Mbah Jo
📍 : Jalan Menteri Supeno No.1, Mugassari, Semarang.
💰 : Rp 7.000 - Rp 8.000
⏰ : Minggu - Jumat jam 06.00-23.00 WIB