Mencicipi Bebek Alaska dan Burung Kuntul Pak No di Semarang

Indah Salimin
Senior Copywriter at Digital Skola
Konten dari Pengguna
28 September 2019 15:40 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Salimin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bebek Alaska Pak No Semarang. (Foto: Indah Salimin)
zoom-in-whitePerbesar
Bebek Alaska Pak No Semarang. (Foto: Indah Salimin)
ADVERTISEMENT
Semarang punya satu sajian unik yang dijamin enggak ada di daerah lain, yaitu Bebek Alaska dan Burung Kuntul. Hidangan bebek unik ini bisa kamu dapati di rumah makan Pak No di Jalan Sawojajar I No 44, Semarang.
ADVERTISEMENT
Rumah makan ini mulai dirintis pada 2001 oleh Bu Yatmi dan Pak No (alm) yang pada awalnya memulai usaha warung makan dengan sajian khas Burung Puyuh. Kemudian setelah berkembang, Pak No berinovasi dengan menciptakan menu baru yakni Bebek Alaska.
Warung makan Pak No di Jalan Sawojajar. (Foto: Indah Salimin)
Bebek Alaska yang sejatinya berarti 'bebek alas karet' menjadi menu yang unik dan membuat warung makan Pak No dan Bu Yatmi semakin dikenal. Tapi bukan hanya karena nama uniknya, Bebek Alaska dan hidangan lain di warung ini, diburu lebih karena rasanya memang mantap.
Tampaknya, Bu Yatmi, yang hingga kini mengelola sendiri warung makannya, mempertahankan cara memasak dengan konsisten sehingga kelezatannya bertahan hingga belasan tahun.
Satu porsi bebek alaska. (Foto: Indah Salimin)
Jika kamu membayangkan daging bebek dengan tekstur liat dan agak alot, sajian Bebek Alaska di warung makan Pak No ini sama sekali berbeda. Dengan hanya melihatnya, kamu bisa melihat daging bebek ini di-ungkep (direbus dengan air dan campuran bumbu) dalam waktu yang cukup lama hingga warna dan teksturnya tampak sangat menggoda. Begitu satu porsi Bebek Alaska ini tersaji di meja, saya jamin kamu akan buru-buru ingin mencobanya.
Bebek alaska dan bebek kuntul. (Foto: Indah Salimin)
Sesuai ekspektasi, daging Bebek Alaska ini lembut dan gurih sekali. Menurut keterangan Mbak Sri, putri dari Bu Yatmi, Bebek Alaska olahan ibunya itu di-ungkep selama kurang lebih satu jam sehingga betul-betul meresap bumbu serta empuk dagingnya. Komposisi bumbu dan empuknya tekstur daging Bebek Alaska ini rasanya membuat orang ingin terus kembali menikmati.
Habiskan dengan tangan kosong. (Foto: Indah Salimin)
Meski banyak dicari, Bu Yatmi membatasi olahan Bebek Alaska tiap harinya hanya sekitar 10 ekor saja. Selain karena pasokannya terbatas, Bu Yatmi tentu ingin memastikan setiap sajian bebeknya diolah dengan benar dan selalu fresh. Karena itu, jika kamu ingin mencoba gurihnya bebek ini, lebih baik datang lebih pagi.
Daftar menu di Warung Makan Pak No. (Foto: Indah Salimin)
Soal porsi, kamu tak perlu khawatir karena harga Rp 80.000 yang terpasang di daftar menu adalah harga seporsi yang isinya seekor Bebek Alaska lengkap dengan rempela, hati dan kepala. Jadi, satu porsi Bebek Alaska ini bisa untuk 3-4 orang. Nikmati dengan nasi hangat, amboi, nikmatnya tak terkatakan.
ADVERTISEMENT
Sebagai pendamping, Bebek Alaska disajikan bersama satu cobek kecil sambel ijo yang sungguh sedap. Sambal yang diulek sengaja tidak terlalu halus, membuat serat-serat cabainya masih terasa dan membuat pedasnya semakin menggelora. Hati-hati keringatan saat menikmati sajian Bebek Alaska bersama sambal hijau ini karena terlampau menikmati.
Sambal hijaunya istimewa. (Foto: Indah Salimin)
Selain Bebek Alaska, ada satu lagi sajian dari warung makan ini yang juga banyak diburu, yakni sajian manuk alias Burung Kuntul. Burung yang mirip dengan angsa ini punya tekstur daging yang alot mirip dengan Burung Belibis. Namun berkat 'kesaktian' Bu Yatmi, olahan Burung Kuntul di tempat ini pun masih pas dikunyah meski tidak selembut daging bebeknya.
Burung kuntul goreng. (Foto: Indah Salimin)
Ramuan bumbu Bu Yatmi dan tepatnya waktu pengolahan menjadikan tekstur dan rasa Burung Kuntul ini sangat pas. Teksturnya tidak terlalu lembut, tapi juga tidak alot. Sedangkan rasanya juga sangat memanjakan lidah dengan dominasi gurih asin yang sangat klop dipadu dengan nasi hangat dan sambal hijau. Satu porsi Burung Kuntul ini dibanderol seharga Rp 40.000 dan bisa dinikmati untuk 1-2 orang.
Tidak terlalu empuk tapi pas. (Foto: Indah Salimin)
Dalam sehari, Bu Yatmi hanya menyediakan 100 ekor Burung Kuntul yang bisa didapatkan mulai dari pukul 9 pagi. Warung akan tutup paling sore pada pukul 17.00 WIB, tapi juga bisa lebih awal jika persediaan sudah habis. Maka dari itu, jangan terlalu sore jika ingin mampir ke sini, ya.
Stok olahan burung. (Foto: Indah Salimin)
Untuk minumnya, jangan lupa mencoba Es Blewah yang super segar ini. Es dengan porsi besar berisi serutan blewah, nata de coco, dan selasih ini akan jadi pelengkap yang mantap banget buat menemanimu menandaskan Bebek Alaska dan Burung Kuntul di warung Pak No. Saking segarnya, saya sampai membawa satu gelas lagi untuk dibawa pulang. Maklum, panasnya Semarang memang kadang sering keterlaluan.
Ini seger banget! (Foto: Indah Salimin)
Kelezatan hidangan Bebek Alaska dan Iwak Manuk di warung makan Pak No ini kondang tidak hanya di Semarang, tapi juga sudah sampai ke luar kota, lho. Tidak hanya pernah dikunjungi Pak Ganjar Gubernur Jawa Tengah, artis-artis ibukota pun menjadi langganan warung makan ini. Selain warung di jalan Sawo Jajar, warung ini punya cabang lain di Kyai Saleh dan Ventura, Semarang.
ADVERTISEMENT
Gimana? Udah tergoda buat nyobain Bebek Alaska dan Iwak Manuk Kuntul yang khas di Semarang ini? Jangan sampai enggak nyobain kalau pas berkunjung ke Semarang.
***
🍴Warung Makan Iwak Manuk Citra Rasa Pak No/Bu Yatmi
📍Jalan Sawojajar I No 44
⏱ Setiap hari pukul 09.00 WIB - habis
💰Rp 40.000 - Rp 80.000/ porsi.