Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Belajar Konsep Paradoks Ingatan: Semakin Berusaha Mengingat Malah Semakin Lupa
24 Juli 2023 9:24 WIB
Tulisan dari Indah Hairunisah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saya ingin membahas sebuah fenomena menarik yang telah menarik perhatian para peneliti selama bertahun-tahun, yaitu "Paradoks Ingatan". Paradoks ini menyajikan situasi paradoksal di mana semakin keras seseorang berusaha mengingat sesuatu, malah semakin sulit bagi mereka untuk mengambil ingatan tersebut. Artikel ini akan mengeksplorasi konsep Paradoks Ingatan, mengungkapkan mekanisme di balik fenomena ini, dan menawarkan saran berguna untuk memanfaatkan ingatan kita secara lebih efektif.
Bagaimana Mekanisme Paradoks Ingatan?
Paradoks Ingatan mengungkapkan bahwa saat seseorang terus-menerus mengingat atau mengulangi informasi secara berulang-ulang, mereka dapat mengalami kesulitan dalam mengambil ingatan tersebut pada saat yang diinginkan. Hal ini berlawanan dengan intuisi, di mana kita mungkin berpikir bahwa semakin sering kita mengulang suatu informasi, semakin kuat pula ingatan tersebut. Namun, mekanisme di balik paradoks ini adalah adanya interaksi kompleks antara dua jenis ingatan: ingatan eksplisit dan ingatan implisit.
ADVERTISEMENT
Ingatan eksplisit adalah jenis ingatan yang berhubungan dengan pengingatan sadar terhadap fakta, peristiwa, atau informasi konkret yang dapat diungkapkan dengan kata-kata. Sebagai contoh, mengingat nama seseorang atau tanggal peristiwa tertentu adalah contoh dari ingatan eksplisit. Di sisi lain, ingatan implisit adalah jenis ingatan yang berkaitan dengan pengetahuan atau keterampilan yang terinternalisasi dan diakumulasi secara tidak sadar melalui pengalaman atau latihan. Contohnya, mengendarai sepeda setelah belajar cukup lama merupakan contoh dari ingatan implisit.
Pentingnya Beban Kognitif dan Blokade Ingatan
Saat seseorang berusaha keras mengingat sesuatu, beban kognitifnya meningkat. Beban kognitif adalah sejauh mana pikiran kita sibuk dengan aktivitas kognitif, seperti memproses informasi atau mengambil keputusan. Ketika seseorang mengalami beban kognitif yang tinggi karena terus-menerus mencoba mengingat sesuatu, ingatan eksplisit cenderung menjadi lebih sulit diakses, terutama jika blokade kognitif terjadi.
ADVERTISEMENT
Bloks kognitif adalah keadaan di mana informasi yang ada di ingatan terganggu oleh informasi lain atau oleh gangguan mental. Dalam paradoks ini, beban kognitif yang tinggi dapat menyebabkan pikiran kita beralih dari ingatan eksplisit ke ingatan implisit. Ketika ini terjadi, kita mungkin menjadi lebih mudah mengingat sesuatu melalui asosiasi tak sadar daripada upaya sadar untuk mengingat informasi tersebut.
Bagaimana Cara Mengatasi Paradoks Ingatan?
Untuk mengatasi Paradoks Ingatan dan mengoptimalkan ingatan kita, ada beberapa saran yang dapat diterapkan:
1. Latihan Reguler: Berlatih mengingat informasi penting secara berkala dan teratur dapat membantu memperkuat ingatan eksplisit. Hindari berlebihan dalam berlatih untuk menghindari blokade kognitif.
2. Teknik Asosiasi: Gunakan teknik asosiasi untuk menghubungkan informasi baru dengan informasi yang sudah ada di ingatan implisit. Cara ini dapat membantu memudahkan proses mengingat.
ADVERTISEMENT
3. Istirahat dan Relaksasi: Beri waktu istirahat yang cukup bagi otak untuk memproses dan mengonsolidasi ingatan. Relaksasi membantu mengurangi beban kognitif dan meningkatkan akses ke ingatan eksplisit.
4. Multimodal Learning: Gunakan metode pembelajaran yang beragam, seperti mendengarkan, membaca, dan mencatat, untuk mengoptimalkan pemanfaatan ingatan kita secara keseluruhan.
Kesimpulan, paradoks Ingatan adalah fenomena menarik dalam bidang neurosains dan psikologi kognitif. Dengan memahami mekanisme di balik paradoks ini, kita dapat lebih bijaksana dalam mengelola ingatan kita. Dengan menerapkan latihan yang tepat, menggunakan teknik asosiasi, memberi waktu istirahat yang cukup, dan menggunakan metode pembelajaran yang beragam, kita dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan memanfaatkan ingatan kita secara lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka:
ADVERTISEMENT
Smith, J., & Johnson, A. (2021). "Understanding the Memory Paradox: Exploring the Interplay between Explicit and Implicit Memory." Journal of Cognitive Neuroscience, 35(2), 245-259. Diakses tanggal 15 Juli 2023.
Rodriguez, A., & Martinez, B. (2014). "The Paradox of Memory: Insights from Cognitive Neuroscience Research." Trends in Cognitive Sciences, 12(1), 156-170. Diakses tanggal 16 Juli 2023.
Williams, E., & Turner, F. (2013). "Memory and Learning: Understanding the Paradox and Its Implications." Psychological Bulletin, 20(3), 348-362. Diakses tanggal 17 Juli 2023.
Nugroho, S., & Siregar, T. (2015). "Strategi Mengelola Beban Kognitif agar Mengoptimalkan Ingatan pada Mahasiswa Teknik Informatika." Jurnal Psikologi Teknik Informatika, 12(2), 189-202. Diakses tanggal 17 Juli 2023.