Konten dari Pengguna

Melampaui 'Cringe', Merangkul Makna Positif di Balik Penilaian Sosial

Indah Hairunisah
Mahasiswi Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Senang menulis baragam topik seperti produktivitas, teknologi, pengembangan diri, sampai bisnis dan keuangan.
29 Agustus 2023 6:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Hairunisah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Melampaui 'Cringe'. Sumber: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Melampaui 'Cringe'. Sumber: pexels
ADVERTISEMENT
Dalam era digital yang semakin terkoneksi, tuntutan akan kesempurnaan sosial sering kali mendominasi ruang publik. Dalam dunia sosial media dan budaya pop masa kini, istilah "cringe" telah menjadi kata yang umum digunakan untuk menggambarkan perilaku atau tindakan yang dianggap aneh atau memalukan.
ADVERTISEMENT
Kita dihadapkan pada tampilan pilihan, ekspresi yang direkayasa, dan tekanan untuk mengikuti standar yang dibuat oleh media sosial menghadang kita. Adakah manfaat yang dapat ditemukan di baliknya di tengah kekhawatiran tentang penilaian sosial dan ketakutan akan "cringe"?

Menggali Arti 'Cringe'

Ilustrasi Menggali Arti 'Cringe'. Sumber: pexels
Sebelum kita menggali lebih dalam, mari kita memahami definisi kata "cringe". Ini biasanya merujuk pada perilaku atau tindakan yang dianggap aneh, canggung, atau memalukan oleh masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa persepsi tentang apa yang dianggap "cringe" sangat relatif dan dipengaruhi oleh budaya, norma sosial, dan konteks tertentu.

Problem Penilaian Sosial

Ilustrasi Problem Penilaian Sosial. Sumber: pexels
Salah satu aspek alami dari interaksi manusia adalah persepsi sosial. Kita harus mempertanyakan konsekuensi ketika penilaian ini berubah menjadi ketakutan yang menghalangi kita untuk berbicara. Apakah kita menjadi kurang kreatif karena khawatir menjadi "cringe"? Apakah kita kehilangan integritas kita karena terlalu khawatir tentang pendapat orang lain?
ADVERTISEMENT

Menghidupkan kembali makna yang positif

Ilustrasi Menghidupkan kembali makna yang positif. Sumber: pexels
Yang menarik adalah di balik ketidaknyamanan dan penilaian sosial terdapat peluang yang lebih besar untuk pertumbuhan pribadi. Merangkul kembali arti positif dari "cringe" berarti melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan kepercayaan diri, dan mendorong ekspresi yang lebih asli. Saat kita melihat setiap saat yang dianggap sebagai "cringe" sebagai langkah kecil menuju kenyamanan, kita dapat menggali potensi diri kita yang lebih dalam.

Menggalakkan Dialog Konstruktif

Ilustrasi Menggalakkan Dialog Konstruktif. Sumber: pexels
Mungkin tidak mungkin untuk menghindari penilaian sosial sepenuhnya. Tapi kita bisa berbicara tentang norma sosial dan ekspresi diri. Bukankah setiap langkah yang mengundang pertimbangan merupakan langkah awal menuju perubahan? Kita dapat membangun jalan menuju pemahaman bersama dan pergeseran budaya yang lebih inklusif dengan berbicara terbuka tentang apa yang membuat kita merasa "cringe" dan mengapa kita merasa takut.
ADVERTISEMENT

Mengambil Kendali atas Narasi

Ilustrasi Mengambil Kendali atas Narasi. Sumber: pexels
Melampaui "cringe" bukanlah tindakan kecil; itu adalah pengakuan akan hak kita untuk hidup tanpa rasa takut. Kita dapat mengambil kendali atas kisah kita sendiri dan melihat setiap kritik sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Kesimpulan, setiap penilaian sosial memiliki potensi untuk berfungsi sebagai tonggak pertumbuhan pribadi. Kami perlu membangun ketahanan terhadap penilaian negatif dan melihat melampaui "cringe" sebagai langkah menuju kebebasan ekspresi yang sebenarnya. Dengan menerima arti positif dari penilaian sosial, kita dapat membangun dunia di mana setiap orang dapat merasa dihargai dan diberdayakan untuk menjadi diri mereka sendiri.