Konten dari Pengguna

Standing Ovation: Stop Berharap, Mulai Beraksi dan Jangan Berekspektasi

Indah Hairunisah
Mahasiswi Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Senang menulis baragam topik seperti produktivitas, teknologi, pengembangan diri, sampai bisnis dan keuangan.
6 September 2023 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Hairunisah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Standing Ovation. Sumber: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Standing Ovation. Sumber: pexels
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan hidup, seringkali kita terjebak dalam perangkap harapan dan ekspektasi yang dapat menghambat produktivitas dan kesejahteraan kita. Artikel ini akan membahas mengapa bertindak tanpa harapan dan ekspektasi, serta bagaimana metode ini dapat meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan kita.
ADVERTISEMENT

Harapan dan Ekspektasi: Perangkap Produktivitas

Ilustrasi Harapan dan Ekspektasi Perangkap Produktivitas. Sumber: pexels
Harapan dan ekspektasi adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Namun, terlalu bergantung pada harapan dan ekspektasi dapat menjadi perangkap yang menghambat kemajuan dan kesejahteraan kita. Jika kita terlalu fokus pada hasil yang diharapkan atau diinginkan, kita dapat kehilangan fokus pada tindakan nyata yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Terlalu banyak berekspektasi juga dapat menyebabkan tekanan, kekecewaan, dan stres ketika hal-hal tidak berjalan sesuai harapan.

Beraksi Tanpa Harapan: Meningkatkan Produktivitas

Ilustrasi Beraksi Tanpa Harapan Meningkatkan Produktivitas. Sumber: pexels
Mengambil tindakan tanpa harapan berarti kita fokus pada tindakan itu sendiri daripada hasil yang diharapkan; ini memberi kita kebebasan untuk merasakan kebahagiaan dan pencapaian dalam setiap langkah yang kita ambil, tanpa terikat pada ekspektasi tertentu. Ketika kita beraksi tanpa harapan, kita lebih cenderung terlibat sepenuhnya dalam apa yang sedang kita lakukan, yang pada akhirnya akan menghasilkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT

Berekspektasi: Menyebabkan Keterikatan Emosional

Ilustrasi Berekspektasi Menyebabkan Keterikatan Emosional. Sumber: pexels
Kita dapat terikat emosional dengan hasil yang belum tentu terjadi karena ekspektasi. Ketika ekspektasi tidak terpenuhi, kita bisa kecewa, frustasi, atau bahkan putus asa. Ini tidak hanya memengaruhi kesehatan kita, tetapi juga dapat menghalangi kemampuan kita untuk berkembang dan beradaptasi.

Menggabungkan Kedua Pendekatan: Beraksi dengan Kehadiran

Ilustrasi Balance Beraksi dengan Kehadiran. Sumber: pexels
Untuk mencapai keseimbangan yang baik, beraksi tanpa harapan dan berekspektasi yang sehat diperlukan. Ini berarti kita dapat berusaha untuk mencapai tujuan tanpa terlalu terikat pada hasil tertentu. Ini memungkinkan kita untuk merasakan kebahagiaan dan pencapaian setiap langkahnya, sambil tetap fleksibel terhadap perubahan.
Kesimpulan, mengharapkan dan memiliki ekspektasi adalah hal yang alami, tetapi kita perlu belajar untuk tidak terlalu terjebak dalam perangkap harapan dan ekspektasi yang berlebihan. Dengan beraksi tanpa harapan, kita dapat meningkatkan produktivitas dan merasakan kebahagiaan dalam setiap langkah perjalanan kita. Menggabungkan kedua pendekatan ini membantu kita mencapai keseimbangan yang baik dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan kita. Sebagai gantinya, mari berikan standing ovation pada diri kita sendiri atas setiap langkah yang kita ambil, tanpa perlu bergantung pada aplaus dari orang lain.
ADVERTISEMENT