Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Dasar Islam, Iman, dan Ihsan
15 Desember 2020 15:11 WIB
Tulisan dari Indana Churin'in tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjadi hamba Allah yang taat pastinya akan menjalankan perintah-perintah dan mejauhi larangan-larangan Allah. Sesungguhnya setiap manusia diwajibkan untuk memahami dan mengetahui hukum-hukum islam dan keimanan, karena memahami hukum-hukum tersebut merupakan fardlu atau kewajiban yang pertama dalam melaksanakan ibadah.
ADVERTISEMENT
Dalam naskah kuno yang berjudul Al- Miftah fi Syarkh Ma’rifah Al- Islam menjelaskan kunci-kunci yang harus diketahui umat islam dalam menyempurnakan keislamannya. Prinsip-prinsip tentang keislaman, keimanan dan keihsanan dijelaskan secara perinci dalam naskah kuno atau manuskrip ini. Maka dari itu sangatlah penting untuk melestarikan naskah-naskah kuno atau manuskrip, karena didalamnya terdapat banyak hal yang sangat berarti dan berguna pada masa sekarang meskipun tulisan-tulisan tersebut ditulis pada masa lalu.
Adapun pengertian islam, iman dan ihsan harus dipahami terlebih dahulu sebelum memasuki penjelasan yang mendalam. Firman Allah"فَاِنْ اَسْلُمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا" yang berarti “jika mereka masuk islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk”. Dalam Hadits Nabi SAW juga dijelaskan bahwa islam adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa dibulan Ramadlan dan melaksanakan haji ditanah suci.
ADVERTISEMENT
Mengucapkan dua kalimat syahadat yang berbunyi "أَشْهَدُ أنْ لَا اِلَهَ إلَّا الله وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله” yang berarti “aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah”. Seperti dalam firman Allah SWT surah Ali Imran ayat 18 yang berbunyi شَهِدَ اللهُ أنَّهُ لَآ إلَهَ إلَّا هُوَ وَ الْمَلَائِكَةُ وَ أُولُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِالْقِسْطِ لَآ إلَهَ إلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ , Allah SWT mempersaksikan bahwa Dialah satu-satunya dzat yang berhak disembah dan tidak ada Tuhan melainkan Dia.
Firman Allah yang mewajibkan untuk sholat lima waktu dalam surah An- Nisa’ ayat 103 yang berbunyi إنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا yaitu kewajiban bagi orang-orang yang beriman untuk melaksanakan sholat lima waktu. Setelah mendirikan sholat, Allah juga menyerukan untuk mengeluarkan zakat yang dalam bahasa berarti menyucikan diri yaitu dengan membayarkan sejumlah harta tertentu kepada yang berhak menerima sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Berpuasa dibulan Ramadhan yaitu menahan diri dari hal-hal yang haram, halal dan syubhat. Dan yang terakhir yaitu melaksanakan ibadah haji ke Baitullah bagi orang-orang yang mampu.
ADVERTISEMENT
Adapun pengertian iman dalam manuskrip ini adalah percaya dengan adanya Allah SWT, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, percaya adanya hari kiamat atau hari akhir dan percaya dengan adanya Qadla’ dan QadarNya. Sedangkan ihsan adalah menyembah Allah seakan-akan kita melihat dan berhadapan denganNya, jika tidak sanggup maka percaya bahwa Allah selalu melihat kita. Sesungguhnya segala hal yang ada di bumi dan langit semua dalam pengawasan Allah SWT, Dzat yang maha mengetahui dan maha melihat.