Konten dari Pengguna

Pocut Meurah Intan, Wanita yang Gagah Berani

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
11 Mei 2017 22:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
‘’Katakanlah kepadanya bahwa Saya merasa sangat kagum kepadanya’’ ungkap commandant militair dari Jawa yang baru saja berhasil menangkap Putri Cakra Nagara di Kepulaun Sunda Kecil
ADVERTISEMENT
Tertangkapnya Putri Cakra Negara Intan alias , Potjut Meurah Intan menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi kolonial. Penangkapan yang dilakukan oleh 18 orang Marsose yakni satuan militer kontra gerilya guna penumpasan pergerakan Aceh berhasil menangkap Potjut Meurah Intan. Tantangan dan prestasi yang patut diajungi jempol.
Tuan Veltman yang menjadi pemimpin pasukan dalam pengejaran Potjut Meurah Intan rupanya menjadi saksi dan asal muasal kekaguman pemerintah. Pertarungan Potjut Meurah Intan melawan 18 orang pasukan Marsose membuatnya tak berdaya melalui luka tusuk. Tuan Veltman pun segera memberikan bantuan kepadanya meski ditolak.
Semenjak itu, ketangguhan dan keberanian Potjut Meurah Intan dinobatkan Tuan Veltman dan pemerintah sebagai Heldhafting yang artinya ‘yang gagah berani’
Seusai tertangkap, Potjut Meurah Intan dibawa ke Blora, Jawa Tengah dan wafat pada 1937. Masyarakat Blora sendiri pun menobatkan dirinya dengan sebutan Mbah Tjoet.
ADVERTISEMENT
Sampoer Merah Edisi Djumat, 7 April 2017 Matapadi – Majalah Arhief Edisi 59 2012
Sumber foto : https://djenderal4arwah.files.wordpress.com