Konten dari Pengguna

Buku untuk Semua: Pengadaan Perpustakaan Kecil Gratis di Dukuh Ngaliyan, Klaten

Indira Mosarina
Mahasiswa Universitas Diponegoro, Program Studi Sastra Indonesia.
19 Agustus 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indira Mosarina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelaksanaan program kerja Pengadaan Perpustakaan Kecil Gratis oleh Indira Mosarina.
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan program kerja Pengadaan Perpustakaan Kecil Gratis oleh Indira Mosarina.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ngaliyan, Klaten (02/08/2024) – Rendahnya tingkat literasi di desa merupakan isu krusial yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat pedesaan. Kurangnya akses terhadap bahan bacaan, minimnya fasilitas pendidikan yang memadai, serta keterbatasan ekonomi menjadi faktor utama yang menghambat perkembangan literasi di desa. Hal ini berdampak langsung pada kemampuan warga desa dalam mengakses informasi, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Tanpa upaya serius untuk mengatasi masalah ini, kesenjangan pendidikan dan ekonomi antara desa dan kota akan semakin melebar, menghambat kemajuan masyarakat pedesaan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya meningkatkan minat baca dan akses terhadap ilmu pengetahuan di wilayah pedesaan, Indira Mosarina-salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP, program studi Sastra Indonesia-di bawah bimbingan drg. Indah Lestari Vidyahayati, MDSc., Sp.KGA. melakukan program kerja keilmuan Pengadaan Perpustakaan Kecil Gratis. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan sumber bacaan bagi masyarakat desa, tetapi juga menjadi katalis perubahan dalam membangun budaya literasi di lingkungan pedesaan.
Perpustakaan Kecil Gratis di Dukuh Ngaliyan oleh Indira Mosarina.
Perpustakaan kecil gratis ini diletakkan di mushola Dukuh Ngaliyan, Desa Bono, Kabupaten Klaten, Kecamatan Tulung, Provinsi Jawa Tengah. Perpustakaan kecil tersebut dibuat dengan bentuk yang menarik agar warga, khususnya anak-anak tertarik untuk membaca dan menggunakan perpustakaan secara berkala.
Tidak hanya perpustakaan saja, berbagai macam buku juga diberikan bersamaan dengan perpustakaan tersebut. Jenis buku sangat beragam, mulai dari buku cerita anak-anak, buku ajaran agama Islam, buku pengetahuan umum, buku kumpulan cerpen, buku resep memasak, hingga Al-Qur’an. Sistem penggunaan perpustakaan tersebut juga cukup sederhana, siapapun dapat mengakses perpustakaan. Warga juga dapat meletakkan dan meminjam buku dari perpustakaan kecil gratis tersebut.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan program kerja tersebut memiliki tantangan tersendiri. Anak-anak di Dukuh Ngaliyan memiliki tingkat literasi dan minat baca yang rendah, sehingga pengadaan perpustakaan saja tidak akan dapat mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu dengan membuat perpustakaan memiliki bentuk menarik dan berisi buku-buku yang dibutuhkan, maka warga, terkhusus masyarakat akan tertarik untuk membaca buku.
Anak-anak Dukuh Ngaliyan di depan Perpustakaan Kecil Gratis.
Program kerja monodisiplin ini tidak hanya menyediakan akses terhadap buku-buku saja, namun juga menggalakkan semangat belajar dan membaca di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Hadirnya perpustakaan kecil ini menjadi bukti nyata bahwa ukuran tidak selalu menentukan dampak—bahkan dari ruang yang terbatas, potensi tetap dapat tumbuh dan berkembang.
Perpustakaan kecil gratis di Dukuh Ngaliyan tersebut adalah sebuah program yang bertujuan untuk mendekatkan akses buku dan literasi kepada masyarakat. Dengan hadirnya koleksi buku yang beragam dan mudah dijangkau, menjadikan perpustakaan ini sarana penting bagi masyarakat untuk mendorong minat baca dan meningkatnya pengetahuan di kalangan warga desa, khususnya anak-anak. Perpustakaan ini tidak hanya menyediakan bahan bacaan, namun juga menjadi tempat kegiatan yang mendorong interaksi sosial dan. Melalui perpustakaan kecil ini, diharapkan terciptanya lingkungan yang lebih mendukung intelektual warga desa, serta membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
ADVERTISEMENT