Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Tradisi ke Halaman Buku: Pengadaan Cerita Anak Berbasis Budaya Lokal
19 Agustus 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Indira Mosarina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ngaliyan, Klaten (02/08/2024) - Di era globalisasi yang semakin pesat, pelestarian budaya lokal menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Tidak sedikit anak-anak yang tidak tahu menahu mengenai tradisi dan budaya yang tumbuh dan berkembang di tempat mereka tinggal. Salah satu cara efektif untuk memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal kepada generasi muda adalah melalui buku cerita anak.
ADVERTISEMENT
Rendahnya tingkat literasi dan kurangnya pengetahuan mengenai tradisi dan budaya lokal menjadi alasan bagi salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP, yakni Indira Mosarina yang merupakan mahasiswa program studi Sastra Indonesia di bawah bimbingan drg. Indah Lestari Vidyahayati, MDSc., Sp.KGA. untuk melaksanakan program kerja monodisiplin Pembuatan Cerita Anak Berbasis Budaya Penduduk Setempat kepada Anak-anak di Dukuh Ngaliyan, Desa Bono, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Ngaliyan merupakan salah satu dukuh yang terdapat di Desa Bono. Dukuh ini memiliki tradisi Kirab Sedekah Bumi yang telah rutin digelar selama 7 tahun. Masyarakat Dukuh Ngaliyan melakukan Kirab Sedekah Bumi ini untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui Eyang Sawunggaling, yang merupakan tokoh ternama dari mitos yang hidup dalam masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Program kerja monodisiplin tersebut menjadi kesempatan untuk mengenalkan mitos mengenai Eyang Sawunggaling sekaligus sastra Indonesia kepada anak-anak melalui buku cerita anak berjudul Falan Si Anak Ngaliyan karya Indira Mosarina. Pengenalan sastra tersebut dilakukan menggunakan metode bercerita. Metode tersebut digunakan untuk menyampaikan pengetahuan melalui cerita secara lisan.
Pelaksanaan program kerja tersebut memiliki tantangan tersendiri. Anak-anak Dukuh Ngaliyan ternyata banyak yang belum mengetahui mitos mengenai Eyang Sawunggaling dan tidak sedikit pula yang belum bisa membaca. Hal ini menjadi tantangan untuk menjelaskan secara sederhana mengenai mitos yang rumit dan cerita yang baru mereka dengar. Oleh karena itu, sebelum sesi bercerita dimulai, anak-anak diberitahu bahwa di akhir sesi bercerita akan diadakan quiz berhadiah buku cerita anak mengenai cerita yang telah disampaikan, supaya anak-anak tetap fokus dan antusias mendengarkan cerita hingga selesai.
ADVERTISEMENT
Pembuatan buku cerita anak berbasis budaya dan mitos dalam masyarakat setempat tidak hanya menjadi jembatan penghubung antara anak-anak dengan warisan budaya mereka, tetapi juga menjadi sarana pendidikan yang menyenangkan dan bermakna. Program kerja keilmuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal anak-anak Dukuh Ngaliyan, Desa Bono untuk mengenal sastra dan kekayaan budaya tempat mereka tinggal.