Membangun Kesadaran Masyarakat: Pembuatan Poster Pemberdayaan Sampah

Foto bersama Bapak Lurah dan perangkat desa.

Bono, Klaten (09/08/2024) - Di tengah isu pengelolaan sampah yang semakin rumit, usaha untuk membangun kesadaran masyarakat menjadi tujuan utama dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Salah satu solusi efektif untuk mencapai tujuan tersebut yakni melalui pembuatan poster pemberdayaan sampah. Poster, sebagai media visual, memiliki peluang yang tinggi untuk menyampaikan pesan penting mengenai pengelolaan sampah dengan kreatif sekaligus mudah dipahami. Dengan desain yang menarik dan informasi yang edukatif, poster akan berfungsi sebagai katalis perubahan tindakan masyarakat dalam menangani sampah dalam kehidupan sehari-hari. Pembuatan poster pemberdayaan sampah diharapkan menjadi langkah efektif dalam membangun kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam terwujudnya lingkungan yang lebih sehat dan bersih.

Kesadaran masyarakat yang rendah dalam memilah sampah menjadi alasan bagi salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP, yakni Indira Mosarina yang merupakan mahasiswa program studi Sastra Indonesia-di bawah bimbingan drg. Indah Lestari Vidyahayati, MDSc., Sp.KGA.-untuk melaksanakan program kerja multidisiplin Pembuatan Poster Pemberdayaan Sampah.

Poster pemberdayaan sampah.

Poster pemberdayaan sampah tersebut berisi ajakan untuk memilah sampah organik dan anorganik serta perbedaannya. Poster tersebut kemudian ditempel pada tempat sampah organik dan anorganik yang dibagikan pada beberapa pelanggan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Desa Bono.

KKN Tim II UNDIP bersama perangkat desa dan pengurus TPS 3R.

Pengadaan poster pemberdayaan sampah merupakan langkah kecil dalam jalan menuju masyarakat yang sadar terhadap lingkungan. Melalui visualisasi yang menarik dan mengandung pesan yang kuat, poster-poster ini menjadi alat yang strategis dalam mewujudkan kesadaran dan perilaku masyarakat pada pengelolaan sampah. Tetapi, berhasilnya inisiatif ini tidak dapat berhenti pada pemasangan poster semata. Perlu komitmen berkelanjutan dari semua pihak untuk menuju masa depan yang lebih bersih dan hijau.