Apa Pentingnya Mempelajari Autisme?

Indira Ayu Larisa
Nama : Indira Ayu Larisa Tempat Status : Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
14 Desember 2022 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indira Ayu Larisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : https://pixabay.com/images/id-2377410/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://pixabay.com/images/id-2377410/
ADVERTISEMENT
Pasti kalian sudah tidak asing dengan istilah 'Autisme' kan?
Menurut jurnal yang berjudul Menguak Belantara Autisme yang ditulis oleh S. A. Nugraheni, teman-teman penyandang autisme ini memiliki gangguan dalam tahap perkembangannya yang cukup kompleks. Masing-masing penyandang belum tentu mempunyai gejala yang sama, mulai dari gejala autis ringan sampai yang berat. Salah satu contohnya pada anak remaja yang menyandang autisme yang perkembangan hormonnya tidak teratur serta mengakibatkan susahnya mengontrol emosi.
ADVERTISEMENT
Nah, kondisi 'kesulitan mengontrol' bagi anak autisme ini terkadang memicu respons buruk dari orang-orang sekitarnya yang belum paham betul mengenai autisme.
Bagaimana maksudnya?
Sebenarnya ini yang membuat pentingnya pengetahuan umum mengenai autisme, karena dengan pengetahuan mengenai hal ini, orang-orang paham bagaimana latar belakang dan ciri-cirinya, sehingga mereka mengetahui bagaimana memperlakukan teman-teman penyandang autisme dengan baik jika menemuinya di tempat umum, bahkan orang terdekat sekalipun.
Sementara orang-orang yang minim akan pengetahuan mengenai hal ini, pasti mempunyai respons yang berbeda kepada teman-teman penyandang autisme. Mereka berpikir bahwa teman-teman penyandang autisme aneh, mengganggu, atau bahkan mengerikan, yang diakibatkan oleh itu tadi, tidak pernah bertemu dan kurangnya pengetahuan tentang autisme.
Contoh buruk dari pikiran orang-orang yang seperti itu, yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Mengejek atau memprotes kondisi penyandang autisme dengan membentaknya
2. Mem-bully secara fisik
3. Terbentuk diferensiasi sosial terhadap teman-teman penyandang autisme
4. Merasa 'jijik' dekat teman-teman penyandang autisme
Miris bukan?
Lalu bagaimana?
Sudah pasti teman-teman penyandang autisme punya perasaan, dan berhak diperlakukan dengan baik. Kita sebagai manusia yang masih memiliki akal sehat harus bisa berpikir rasional bagaimana memperlakukan manusia lain dalam keadaan apapun.
Oleh karena itu, menurut saya inilah mengapa pentingnya dalam mengedukasi masyarakat tentang autisme untuk memahami penyebab, kondisi, serta cara merawat penyandang autisme dengan benar.
Dan yang terpenting adalah keluarga serta orang-orang terdekat para penyandang autisme, apalagi orangtuanya. Sebagai orang terdekat mereka, kita harus paham betul dengan apa yang mereka alami, mereka butuh kita dalam proses tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
Mulai dari :
1. Konsultasi kepada psikolog mengenai jenis autisme yang diidap
2. Cari tahu makanan pantangannya
3. Tidak membangun tekanan saat berinteraksi
4. Memberi fokus serta perhatian khusus kepadanya
Dengan adanya edukasi umum mengenai penyandang autisme, membuat masyarakat serta orang-orang terdekat mengerti bagaimana memperlakukannya dengan baik.
Penyandang autisme tidak meminta untuk dilahirkan seperti itu, mereka juga sebenarnya tidak ingin menyakiti atau mengganggu orang lain, jika bukan karena kondisi mentalnya.