ITW Dorong Surat Terbuka Gubernur Bali Kepada Presiden Terkait Munas Kadin

Jakarta - Dewasa ini masyarakat pariwisata Provinsi Bali telah mempersiapkan segala hal dalam rangka menyambut momentum Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin. Namun mendapatkan berita bahwa Munas VIII Kadin akan dipindahkan ke Sulawesi Tenggara sesuai perintah Presiden Joko Widodo dengan alasan Penyebaran virus corona. Alasan tersebut sangat bertentangan dengan kampanye pemerintah pusat yang tengah mengkampanyekan Work From Bali (WFB) yang bertujuan memulihkan ekonomi Bali yang ditopang dengan geliat pariwisata

Kepada awak media Kadispar Provinsi Bali, Putu Astawa juga mengutarakan bahwa telah menjamin Bali paling siap untuk menjadi tuan rumah Munas VIII Kadin disebabkan beliau telah memastikan seluruh fasilitas pariwisata di Bali telah CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability). Hal ini membuktikan bahwa Bali secara kesiapan teknis dan dukungan pelaku usaha pariwisata dapat dikatakan sangat siap dalam menyambut perhelatan Munas VIII Kadin dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.

Indonesia Tourism Watch (ITW) sebagai pemerhati pariwisata juga memberikan pandangannya terkait tuntutan kepada Gubernur Bali terkait pagelaran Munas VIII Kadin yang semestinya diselenggarakan di Bali. Dalam sambungan seluler Direktur Hubungan Masyarakat dan Pemerintah ITW, Rifky E Febrian menanggapi "Kejadian ini sangat memalukan bagi masyarakat Bali pada umumnya dan khususnya masyarakat paariwisata Bali, pemindahan secara tiba-tiba dapat membangun stigma publik yang cenderung negatif kepada pariwisata Bali yang sebenarnya hari ini tengah bergotong royong dalam pemulihan geliat pariwisata demi mengembalikan perekonomian Bali yang sedang anjlok hingga minus 9,85% yang sebelumnya menjadi penyumbang 40% devisa pariwisata nasional. ITW berprinsip mendukung pemulihan pariwisata nasional dan daerah, maka kami meminta dengan tegas kepada Gubernur Bali untuk memberikan surat terbuka kepada Presiden untuk tidak memindahkan lokasi Munas Kadin ke luar Bali, supaya publik dapat mempercai bahwa pariwisata Bali siap untuk pulih." Tegas Rifky.