Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Rayakan Satu Dekade Pengabdian, Indonesia Mengglobal Meluncurkan Buku Perdananya
1 Maret 2022 10:02 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Indonesia Mengglobal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Merayakan satu dekade pengabdian dalam memberikan informasi dan inspirasi kepada calon-calon mahasiswa Indonesia yang bertekad untuk meraih kesempatan studi dan karir di skala global, Indonesia Mengglobal dengan bangga mempersembahkan buku perdananya yang berjudul Indonesia Mengglobal: Inspirasi untuk Belajar dan Berkarya di Kancah Dunia.
ADVERTISEMENT
Buku Indonesia Mengglobal ini tentunya dapat menjadi salah satu sumber inspiratif bagi kamu yang baik sedang dalam masa persiapan studi, saat studi, bahkan saat meniti karir pasca studi.
Simak wawancara Yogi Saputra Mahmud dengan salah satu penulis sekaligus penggagas buku Indonesia Mengglobal, Arnachani Riaseta , yang saat ini sedang menempuh studi MSc student in Business and Management, Stockholm School of Economics.
***
Yogi: Hai Chani, boleh ceritakan sedikit tentang latar belakang dan keterlibatan kamu di Indonesia Mengglobal?
Chani: Hai Yogi! Aku sudah menjadi sukarelawan di Indonesia Mengglobal sejak tahun 2019. Selama dua tahun pertama, aku jadi Content Director untuk website IM lalu tahun lalu jadi Editor-in-Chief, memimpin divisi Editorial IM. Untuk tahun 2022 ini, aku dipercayai untuk jadi Vice President IM secara keseluruhan. Kebetulan juga, aku sejak tahun lalu memimpin penyusunan buku perdana IM ini.
ADVERTISEMENT
Kalau latar belakangku, aku dulunya pernah kuliah S1 di Turki dan S2 (yang pertama) di Singapura. Setelah lulus, aku berkarir di Jakarta sebagai konsultan kebijakan publik selama 5 tahun. Sekarang, aku lagi studi lagi di Swedia untuk pivot ke sektor bisnis.
Aku gabung di IM tahun 2019 sebenarnya karena aku melihat ada gap informasi tentang kuliah di wilayah Timur Tengah, dimana aku banyak teman-teman yang kuliah di sana. Jadi, aku niat awal gabung IM adalah untuk kontribusi informasi tentang berkuliah di Timur Tengah. Eh, keterusan deh sampai sekarang.
Yogi: Mengapa buku perdana Indonesia Mengglobal ini digagas? Lalu tujuan apa yang ingin Indonesia Mengglobal capai melalui buku yang diluncurkan saat satu dekade berdirinya organisasi ini?
ADVERTISEMENT
Chani: Niat awal penulisan buku ini adalah untuk “merangkum” informasi dan pesan yang sudah terkumpul di website Indonesia Mengglobal selama sepuluh tahun kebelakang. Banyak sekali informasi, tips, dan kisah inspirasional yang ditulis oleh teman-teman di jaringan sukarelawan Indonesia Mengglobal di sana.
Jadi, buku ini merupakan semacam perpanjangan dari website IM, dan isinya diharapkan bisa menuntun dan menginspirasi teman-teman di Indonesia yang bermimpi untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Yogi: Boleh ceritakan sedikit tentang isi pembahasan di dalam buku Indonesia Mengglobal ini?
Chani: Buku ini terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama membahas tentang hal-hal yang perlu dipikirkan dan dipersiapkan sebelum berangkat kuliah. Dari eksplorasi tentang alasan kenapa kita mau susah-susah kuliah di luar negeri, tips dan trik ampuh untuk daftar kuliah dan beasiswa ke luar negeri, sampai hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum berangkat (bahkan sampai ada packing list-nya juga!).
ADVERTISEMENT
Di bagian kedua, akan ada cerita-cerita pengalaman kuliah di luar negeri. Lumayan beragam isinya, ada cerita tentang kuliah di Eropa, Australia, Amerika, dan Asia. Terus, jurusannya juga macam-macam, dari teknik kimia, kebijakan publik, dan bahkan studi musik tradisional. Seru deh bacanya, jadi bisa membayangkan keseharian kuliah di negara orang gimana sih rasanya.
Di bagian terakhir, ada beberapa bab yang membahas tentang perjalanan karir (bahkan perjalanan hidup) setelah kuliah di luar negeri. Ini bagian favoritku sih, karena dulu pas menjelang lulus kuliah di Turki dan Singapura, aku rasanya bingung banget bagaimana caranya menentukan dan memulai karier di Indonesia. Jadi, ini semacam panduan buat temen-temen supaya kebayang nanti setelah lulus kayak gimana sih. Dan tentunya, ini juga bagian favoritku karena aku menulis satu bab di bagian ini!
ADVERTISEMENT
Yogi: Sebagai salah satu penulis di buku ini, bisakah kamu ceritakan sedikit tentang isi bab yang kamu tulis?
Chani: Cerita yang aku bagikan di buku ini adalah sebuah refleksi atau kontemplasi perjalananku dan pilihan-pilihan hidupku selama kuliah di empat negara berbeda dan saat berkarir di Indonesia. Jadi bab yang aku tulis bukan berisi tips-tips praktis, tapi lebih ke live lessons gitu.
Dari bab ini, dan setiap bab lainnya, aku pengen nunjukin bahwa cerita hidup orang itu beda-beda. Aku berharap teman-teman pembaca bisa mengambil inspirasi untuk menentukan jalan hidupnya sendiri sesuai dengan impian dan keadaan masing-masing.
Yogi: Adakah pilihan paket-paket khusus yang disiapkan oleh Indonesia Mengglobal kepada yang ingin memesan buku ini?
ADVERTISEMENT
Chani: Tentunya ada dong! Khusus untuk pemesanan online, ada 3 paket dengan merchandise yang bisa dipilih. Nah, sekarang juga kita lagi dalam masa pre-order.
Jadi, teman-teman semua bisa meluncur ke akun-akun toko buku distributor resmi di berbagai situs e-commerce . Untuk informasi lebih lengkapnya, bisa lihat di akun Instagram Indonesia Mengglobal atau penerbit Mediakita , ya!
***
Profil Narasumber:
Arnachani Riaseta adalah mahasiswa S2 jurusan bisnis dan manajemen di Stockholm School of Economics, yang juga menjabat sebagai Vice President Indonesia Mengglobal 2022/2023. Sebelumnya ia berkarir di Jakarta sebagai konsultan kebijakan publik, dan pernah menempuh studi di Turki, Belanda dan Singapura.
Profil Penulis:
Yogi Saputra Mahmud adalah Editor-in-Chief di Indonesia Mengglobal. Saat ini ia juga berkarir sebagai dosen di President University, Bekasi. Setelah menyelesaikan studi Master of TESOL di Monash University di tahun 2019, ia akan menempuh studi PhD in Education di The University of Western Australia di tahun 2022.
ADVERTISEMENT