Konten dari Pengguna

Ikhtisar Visual Ruang Publik

Bahtiar Dwi Susanto
observer: seni, fotografi dan perjalanan sekitaran
13 Oktober 2017 9:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bahtiar Dwi Susanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ikhtisar Visual Ruang Publik
zoom-in-whitePerbesar
Mengikuti jejak digital seniman kota Tangerang ini memang cukup bisa ikut merasakan bagaimana perhatiannya pada kehidupan lorong-lorong kota. Memberi sentuhan abjad, mengeja kata dan warna menjaga 'kegairahan menjadi ghirah' begitu dia menyebut aktifitasnya.
ADVERTISEMENT
Ikhtisar Visual Ruang Publik (1)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran yang dikemas dijalanan, jl. Perintis Kemerdekaan Cikokol ini mungkin menjadi tekadnya untuk tetap menjaga 'kewarasan' ditengah riuhnya persoalan ekonomi, sosial dan politik.
Ikhtisar Visual Ruang Publik (2)
zoom-in-whitePerbesar
Edi Bonetski menyatakan bahwa kebudayaan dalam bahaya, gawat darurat saat seniman, budayawan hanya hadir di galeri... Meninggalkan ruang publik.
Ikhtisar Visual Ruang Publik (3)
zoom-in-whitePerbesar
Dalam bagian akhir teks pameran, Edi menuliskan:
Maka kemakluman menjaga kehidupan merawat kesadaran, merawat akar harmoni Kampung Halaman adalah jalan yang harus ditempuh.
Belum terlambat untuk memulai, hanya saja teramat berat untuk memberi (tanda) buat mengawali PROSES KEMULAAN.
Semoga Semua Sampai!
Wassalam
Edi