Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Kritik Seni untuk Keadilan Sosial
3 Februari 2017 9:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Bahtiar Dwi Susanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
![Kritik Seni untuk Keadilan Sosial](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1486089178/1486089172193_v0kxc.jpg)
Illustrasi karya RBK - Media Legal.
Memahami suatu masalah terkadang tidak memerlukan logika semata, namun juga ada kearifan dan pemahaman secara menyeluruh, empati dan simpati.
ADVERTISEMENT
Jika empati dan simpati tidak dikedepankan maka logika tidak akan mampu menembus garis kemanusiaan.
Tulisan pendek ini bermaksud memberi harapan terhadap hadirnya karya seni yang mampu memberi kritik terhadap persoalan keadilan sosial.
Art for social justice, memberi rangsangan untuk tetap menjaga daya kritis, memberi ruang kemanusiaan diatas segalanya. Jika berbicara tentang keadilan sosial tentu berbicara mengenai hajat hidup orang banyak, seperti teks keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Semoga saja kritik seni akan terus hidup selama ketidakadilan ada di bumi nusantara ini. Sekaligus menjadi wisata visual yang dapat memecah kebekuan hati diantara hutan-hutan beton yang merajalela dan masyarakat pinggiran yang sesak terhadap segala persoalan ekonomi kendali tuan raja.
ADVERTISEMENT