Tiga Seniman Indonesia Ramaikan Asian Art Biennale ke-18 di Bangladesh

KBRI Dhaka
Ayo Ikuti kami !! Akun kumparan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dhaka
Konten dari Pengguna
7 September 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Dhaka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dhaka, 7 September 2018: Karya 3 seniman tanah air meramaikan Asian Art Biennale ke-18 di Shilpakala Academy, Dhaka, Bangladesh. Ketiga seniman Indonesia yang berpartisipasi dalam acara tersebut adalah Lenny Ratnasari Weichert, Tiarma Sirait dan Antonius Kho. Lenny Ratnasari Weichert menampilkan kepiawannya dalam membuat karya seni instalasi dengan tajuk “Homage to Anonymous”, sebuah karya yang merepresentasikan kritik terhadap identitas perempuan dalam konteks budaya Islam di Indonesia yang cenderung bersifat patriarkis.
Dalam representasi karyanya, Lenny Weichert juga menyisipkan cerita kilas balik dari Fatimah Binti Maimun, seorang tokoh penyebar agama Islam perempuan di abad ke-11 yang perannya terkikis oleh pamor dari Sembilan Wali atau Wali Songo karena kuatnya budaya patriarikis dalam Islam di Indonesia. Sebanyak 9 patung instalasi yang merepresentasikan sosok perempuan serta sebuah video yang menarasikan tentang peran perempuan Indonesia di zaman modern yang mana sering terlupakan menjadi kekuatan instrumen dalam pameran Lenny Weichert.
ADVERTISEMENT
Lenny Ratnasari Weichert adalah seniman asal Indonesia yang berkarya dengan medium tiga dimensi dan multimedia. Ia juga merupakan pendiri dari Kersan Art Studio di Yogyakarta. Karyanya tak hanya dikenal di dalam negeri namun juga di berbagai negara seperti Iran, Jerman, Inggris, Belanda hingga Hungaria. Ia juga pernah mendapatkan penghargaan Visiting Arts/Delfina Fellowship Artist for 2002-2003 dari Inggris.
Berbeda dengan Lenny, Antonius Kho dan Tiarma Sirait mempersembahkan karya seni lukisan pada pameran seni terbesar di Dhaka tersebut. Antonius Kho memamerkan karya lukisannya yang berjudul “The Twin Sisters 1” dan “The Twin Sisters 2”. Dalam membuat karyanya, Antonius Kho menggunakan teknik campuran.
Sedangkan seniman asal Bandung, Tiarma Sirait, pada eksibisi kali ini memamerkan sebuah karya lukisan akrilik. Ini adalah kali ketiga Tiarma berpartisipasi pada Asian Art Biennale Bangladesh, yang merupakan salah satu art bienalle tertua di dunia.
The 18th Asian Art Biennale Bangladesh 2018 akan berlangsung selama sebulan penuh (September 2018) dan dibuka oleh Presiden Bangladesh Abdul Hamid. Sebanyak 465 Seniman dari 68 negara turut berpartisipasi dalam acara ini dan jumlah karya seni yang dipamerkan mencapai 483 buah. Karya seni yang ditampilkan meliputi lukisan, fotografi, patung, instalasi seni, penampilan seni dan seni media baru.
ADVERTISEMENT
KBRI Dhaka mendorong agar seniman tanah air dapat terus berpartisipasi pada ajang-ajang pameran seni internasional serupa. Dubes RI Dhaka menyampaikan bahwa KBRI Dhaka siap membantu untuk memfasilitasi agar seni budaya Indonesia lebih dikenal di Bangladesh.