Konten dari Pengguna

Kazan, Potret Mesra Keberagaman di Rusia

Indra Agustini
Sesdilu 60
18 April 2018 14:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indra Agustini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rusia, negara yang tidak pernah lepas dari bayang-bayang Uni Soviet. Negara yang masih dianggap berfaham komunis, negara dengan kebebasan berekpresi yang terkekang dan kebebasan beragama yang terbatas. Meskipun Uni Soviet telah runtuh sejak 27 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, sejalan dengan bubarnya Uni Soviet dan era keterbukaan, Rusia telah banyak berubah. Pemerintah Rusia telah menjamin hak-hak fundamental rakyatnya salah satunya hak beragama. Salah satu kota di Rusia yang menjadi contoh keharmonisan beragama yang kental adalah Kazan, ibu kota Republik Tatarstan (salah satu provinsi di Rusia) yang berada sekitar 700 km dari Moskow.
Republik Tatarstan telah menjadikan toleransi beragama sebagai ikon negara tersebut pasca runtuhnya Uni Soviet. Sebuah tempat di mana Muslim dan Kristen Ortodoks hidup berdampingan dan menghormati tradisi masing-masing secara harmonis.
Komplek Kremlin Kazan, Masjid Kul Syarif dan Katedral Annunciation berdiri berdampingan (sumber: kazan.ru)
Republik Tatarstan adalah destinasi ideal untuk melihat kehidupan beragama di Rusia. Daerah otonom dengan luas 67.836 Km2 ini dihuni sekitar 3,8 juta penduduk. Di sini, 55% warga menganut agama Islam, sedangkan 45% lainnya menganut Kristen Ortodoks. Dalam Travel Guide the Republic of Tatarstan disebutkan ada sekitar 700 masjid dan 200 gereja di sini.
ADVERTISEMENT
Sebagai pusat kota Muslim di Rusia, Kazan mencoba untuk mempertahankan prinsip-prinsip moral hukum Islam dan menunjukkan semangat toleransi kepada dunia. Tak heran jika penggunaan jilbab dan peci di sini merupakan pemandangan yang lumrah. Berdasarkan catatan, Islam pertama kali dikenalkan oleh utusan dari Baghdad pada tahun 922. Sejak itu Islam terus berkembang, meskipun sempat mengalami masa suram pada masa kekuasan Tsar Ivan IV (Ivan the Terrible) yang merubuhkan masjid-masjid di Tatarstan.
Sedangkan bagi penganut Kristen Ortodoks, Kazan adalah tempat yang penting bagi mereka terkait sejarah panjang kehadirannya di Kazan. Kristen Ortodoks tumbuh di Kazan setelah penaklukan kerajaan Kazan (Kazan Khanate) oleh Raja Rusia, Ivan the Terrible pada 1552.
Kerukunan itu juga bisa tercermin di Kremlin yaitu pusat pemerintahan yang juga berfungsi sebagai benteng di Kazan. Berbeda dengan Kremlin di Moskow yang dikelilingi tembok berwarna merah, Kremlin Kazan dikelilingi tembok berwarna putih.
Masjid Kul Syarif di Kompleks Kremlin (Foto: Pribadi)
ADVERTISEMENT
Di dalam kompleks Kremlin, berdiri megah Masjid Kul Syarif yang memiliki 4 menara setinggi 57 meter dan juga Katedral Annunciation, peninggalan abad 16. Kedua tempat ibadah ini berdiri berdekatan. Ibarat Masjid Istiqlal dan Katedral di Jakarta, sama-sama berdiri megah tanpa saling merasa besar satu sama lain. Setiap kegiatan besar yang diselenggarakan di Kazan akan dihadiri oleh Dewan Mufti dan Pendeta Ortodoks.
Nama Kul Sharif diberikan untuk menghormati pemimpin Kazan Knanate, Seid Kul Sharif. Lokasinya sendiri berada di reruntuhan masjid kuno yang sama ketika Ivan IV menginvasinya di bulan oktober 1552. Masjid Kul Syarif mulai dibangun kembali tahun 1995 setelah kejatuhan Uni Soviet. Masjid ini tak sekadar tempat ibadah, namun juga menjadi tempat kultural, pendidikan, dan pusat peringatan.
ADVERTISEMENT
Katedral Annunciation dibangun pada 4 Oktober 1552, untuk menandai kedatangan kekaisaran Ivan IV di Kazan. Katedral ini telah mengalami beberapa kali restorasi dan perbaikan akibat peristiwa kebakaran. Perayaan peresmian kembali gereja setelah direstorasi dilakukan pada 21 Juli 2005 secara meriah. Di masa depan direncanakan bahwa Kazan akan menjadi pusat ziarah utama Kristiani seperti halnya Lourdes di Prancis.
Katedral Annunciation di Kompleks Kremlin Kazan (Foto: Pribadi)
Dengan keunikan dan keberagaman di Kazan, kota ini menjadi salah satu kota wajib untuk dikunjungi di Rusia selain Moskow dan St. Petersburg, terutama untuk wisata religi.