Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
MENTRI KE GANG DOLLY
28 Agustus 2017 3:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Indra Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, blusukan ke kawasan Gang Dolly dan Jarak, bekas lokalisasi terkenal di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 27 Agustus 2017. Dia takjub dengan Gang Dolly yang kini berubah jadi sentra kerajinan dan usaha rumahan.
ADVERTISEMENT

Yohana berjalan di Gang Dolly dan Jarak. Lalu dari dua lokasi berbeda gang itu, dia naik kereta kelinci. Dia mampir sejenak untuk melihat-lihat di beberapa rumah kerajinan. Rumah-rumah kerajinan itu dulunya adalah wisma tempat para pekerja seks komersial.
Ia mengunjungi rumah produksi sepatu dan sandal yang dikelola Kelompok Usaha Bersama Mampu Jaya. Yohana melihat sepatu dan sandal bikinan koperasi tersebut.
Dia juga masuk ke sebuah rumah bertulisan Dolly Saiki Point, rumah yang menyajikan berbagai macam produk usaha kecil menengah. "Sekarang Dolly berubah jauh," kata Yohana.
Di Jalan Jarak, Yohana tampak takjub dengan kondisi saat ini. Dia mengamati rumah-rumah yang berjajar di Jalan Jarak. Sebelum ditutup oleh Wali Kota Tri Rismaharini atau Risma beberapa tahun lalu, rumah-rumah itu tempat PSK mangkal sekaligus berkencan dengan lelaki hidung belang.
ADVERTISEMENT
Kini, rumah-rumah di pinggir jalan Jarak banyak jadi tempat usaha, juga rumah keluarga. "Dulu Dolly sangat terkenal sampai dibilang (lokalisasi) terbesar se Asia Tenggara. Kini betul-betul berubah," ujar Yohana.
Dia memuji langkah Risma mengubah Dolly, dan memberdayakan perempuan-perempuan di sana yang dahulu menggantungkan hidup dari dunia esek-esek. Menurut Yohana, Dolly sekarang layak jadi kampung ramah bagi perempuan dan anak-anak.