Pelaku Usaha Mikro Perlu Update Konten Promosi Di Media Sosial

INDRA NOVIANTO ADIBAYU PAMUNGKAS
Saat ini bekerja sebagai dosen tetap di program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Telkom Bandung. dan kuliah S3 di Program Doktor Ilmu Komuniksi UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
Konten dari Pengguna
26 Januari 2023 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari INDRA NOVIANTO ADIBAYU PAMUNGKAS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB), Telkom University bekerjasama dengan Rumah Kreatif BUMN (RKB) Jawa Barat menyelenggarakan program pengabdian pada masyarakat (Abdimas) pada semester genap 2022/2023. Program Abdimas diselenggarakan pada hari kamis, 19 Januari 2023 di Aula FKB lantai 5 dan dihadiri oleh 83 pelaku usaha mikro sebagai mitra sasar. Program abdimas ini merupakan kegiatan yang bertemakan Pelatihan dan Workshop Strategi Pemasaran Untuk Membangun Brand Awareness Melalui Media Sosial Bagi Pelaku Usaha Mikro.
Sumber: Dokumen Pribadi (2023)
Penyelenggaraan program ini dilatarbelakangi oleh pentingnya membangun awareness sebagai sebuah proses menjual produk melalui media sosial. Pentingnya kemampuan beradaptasi dengan digitalisasi bukan terbatas hanya pada keahlian saja, namun berpusat pada kemauan pelaku usaha mikro untuk mengembangkan kemampuan bermedia sosial. Keterbatasan terbesar untuk berinovasi pada konten di media sosial sejatinya muncul dari diri mereka sendiri, seperti rasa tidak percaya diri. Proram Abdimas ini diharapkan akan membuka pengetahuan para pelaku usaha mikro untuk lebih siap agar konten mereka tidak tertolak atau di "skip" oleh target market nya.
ADVERTISEMENT
Pemateri pada abdimas ini adalah Indra N,.A.Pamungkas, SS., M.Si yang juga bertugas sebagai ketua Abdimas. Pengurus RKB-Jawa Barat, bapak Supriatna juga memberikan sambutan dan menjelaskan pentingnya kita untuk selalu beradaptasi pada perubahan media digital. Beliau juga menjelaskan mengenai resiko apabila tidak menjual produk dalam bentuk-bentuk kekinian karena target market mereka sudah berada dalam kebiasaan baru. Pentingnya mengenal tiga generasi terbesar sebagai target market yaitu Gen Y,Z dan Alpha sehingga mereka tidak bisa lagi berkomunikasi untuk promosi dengan mereka dengan cara lama.
Pemateri menambahkan pengetahuan terkait paradigma banyaknya follower, maka akan semakin terasa “keren” sebuah akun. Kondisi ini perlu dirubah mindset nya melalui perkenalan fitur engagement calculator yaitu phlanx. Pekenalan engagement calculator ini juga upaya menambah wawasan pelaku usaha mikro apabila akan menggunakan influencer untuk mempromosikan produknya. Indra memaparkan bahwa tidak sedikit akun dengan follower banyak, namun tidak melakukan interaksi sehingga tidak bisa menunjukan performa yang baik.
ADVERTISEMENT
Program dilanjutkan pada sesi workshop membuat konten storytelling dengan alat yang sedehana yaitu gadget mereka sendiri. Peserta nampak antusias dalam memproduksi konten sederhana dan praktik langsung melalui instagram mereka.Disamping itu, pengetahuan produksi konten storytelling sangat berguna untuk membangun kesadaran masyarakat akan keberadaan produk mereka ditengah kehidupan target market nya. Konten storytelling dapat menjadi solusi karena ada dari bagian otak manusia yang bereaksi pada ancaman, dan ironisnya iklan terkadang dianggap ancaman. Hal ini terbukti dengan kebiasaan orang melakukan "skip" ketika iklan muncul.
Sumber :: Dokumen Pribadi (2023)
Program pengabdian masyarakat ini bukan hanya terbatas memberikan kognisi, namun membuat pelaku usaha mikro menyadari bahwasannya dunia pemasaran menuntut cara baru dalam penyampaian pesan promosi. Program ini diakhiri dengan review dari pemateri terkait konten storytelling yang mereka buat.
ADVERTISEMENT