Konten dari Pengguna

Inovasi Bank Sampah "SAYANG" Desa Cangkol Oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro

Indra Permana
Mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro
20 Agustus 2024 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indra Permana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dokumentasi Setelah Pemaparan Bank Sampah. Foto : KKN TIM II Desa Cangkol
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Setelah Pemaparan Bank Sampah. Foto : KKN TIM II Desa Cangkol
Cangkol(25/07/2024) Tim KKN Universitas Diponegoro (Undip) berhasil mengubah paradigma masyarakat Desa Cangkol tentang sampah. Melalui program "SAYANG" (Sampah yang Anda Buang, Berbuah Menjadi Uang). Mereka mampu memahami bagaimana mengubah sampah menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
ADVERTISEMENT
Desa Cangkol terletak di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, selama ini memiliki masalah pengelolaan sampah yang belum optimal. Mayoritas warga masih membakar sampah rumah tangga mereka, yang tentu saja berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
Namun, kondisi ini mulai berubah sejak kedatangan Tim II KKN Undip tahun 2024. Dengan program inovatif "SAYANG", mereka berhasil menyadarkan masyarakat bahwa sampah bukanlah sesuatu yang harus dibuang begitu saja, melainkan bisa dikelola menjadi sumber pemasukan tambahan.
Dokumentasi Proses Pemaparan Tentang Bank Sampah. Foto : Vanesha/Mahasiswa Universitas Diponegoro
Program "SAYANG" berfokus pada pembentukan tim pengelola bank sampah di tingkat RT. Tim KKN Undip memberikan penyuluhan kepada warga tentang pentingnya memilah sampah, serta cara mengelola bank sampah secara efektif. Mereka juga membantu membentuk struktur organisasi pengelola bank sampah, yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga sebagai pengurus utama.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, RT 5 menjadi RT percontohan pertama yang berhasil memulai program ini. Bank sampah "SAYANG" di RT 5 kini telah berjalan dengan sudah terbentuknya Tim Pengelola. Tim tersebut mendapatkan pembakalan lanjutan terkait pengoperasian bank sampah yang baik. Dimulai dari sistem administrasi, sistem pengumpulan dan pemilahan sampah, hingga proses sampah tersebut menjadi uang. Tak lupa kami juga mengedukasi pentingnya pembuatan perjanjian kerjasama antara Tim Pengelola dengan Pengepul dalam menjamin berjalannya kerjasama yang saling menguntungkan.
"Kami sangat senang dengan adanya program bank sampah ini. Selain bisa mendapatkan uang tambahan, ini juga bisa menjadi kegiatan bermanfaat bagi para ibu rumah tangga di RT 5," ujar Ibu Tri, salah satu pengurus bank sampah "SAYANG" di RT 5.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan program "SAYANG" di RT 5 menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah yang baik tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Tim KKN Undip berharap, program ini bisa menjadi inspirasi bagi RT-RT lain di Desa Cangkol, bahkan desa-desa lain di sekitarnya.
Program "SAYANG" adalah contoh nyata bagaimana inovasi dan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat bisa membawa perubahan positif. Melalui program ini, Tim KKN Undip tidak hanya berhasil mengatasi masalah sampah di Desa Cangkol, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara bijak.