Konten dari Pengguna

10 Objek Wisata Menarik dan Bersejarah di Rokan Hulu, Riau

Kakak Indra Purnama
Belajar Hidup
7 Juli 2021 12:49 WIB
·
waktu baca 10 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kakak Indra Purnama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kubah dan Menara Masjid Islamic Center Rokan Hulu (Foto: Dokumen Pribadi/Indra)
zoom-in-whitePerbesar
Kubah dan Menara Masjid Islamic Center Rokan Hulu (Foto: Dokumen Pribadi/Indra)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hello Traveler, apa kabar? Bagaimana melakukan aktivitasnya, lancar? Pastinya kalian perlu istirahat dan ingin melakukan refreshing, seperti salah satunya berwisata. Melakukan kegiatan wisata merupakan salah satu cara efektif untuk melepas penat dan jenuh dari kesibukan pekerjaan maupun rutinitas sehari-hari. Bahkan, berwisata sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari liputan6.com menurut peneliti dari University of California setelah melakukan studi terhadap 94 partisipan yang melakukan liburan selama 6 hari di California, menemukan bahwa liburan dapat mengurangi proses biologis yang berhubungan dengan stres dan dapat mengubah komponen gen pada tubuh. Saat liburan berlangsung, terjadi perubahan sekitar 20.000 gen yang terkait menurunkan stres dan imunitas tubuh.
Sebenarnya kita sangat beruntung menjadi salah satu bagian dari masyarakat Indonesia. Sebab, setiap daerah di negara ini masing-masingnya punya keindahan alam yang eksotis, unik dan bersejarah sehingga membuat wisatawan berdecak kagum. Salah satu daerah yang dikenal memiliki beragam objek wisata alam dan bersejarah adalah Kabupaten Rokan Hulu.
Jika kita mengenal Rokan Hulu, tentu kita dapat mengetahui bahwa kabupaten ini merupakan salah satu ikonnya provinsi Riau. Secara geografis, Kabupaten Rokan Hulu terletak di antara 100 derajat-101 derajat 52’ Bujur Timur dan 0 derajat '15-1 derajat 30’ Lintang Utara. Dengan luas wilayah yaitu 7.462,18 Km persegi. Sebelum kita membahas tentang wisata yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Saya akan menceritakan sekilas tentang sejarah Kabupaten ini.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Rokan Hulu adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar pada tahun 1999, sebelumnya dikenal sebagai Rantau Rokan atau Luhak Rokan Hulu. Nama tersebut tersemat karena Rokan Hulu dulunya tempat perantauan suku Minangkabau yang berasal dari Sumatera Barat.
Kemudian sebelum kemerdekaan Indonesia terjadi, tepatnya pada masa penjajahan Belanda, daerah Rokan Hulu terbagi menjadi dua wilayah. Pertama, daerah Rokan Kanan terdiri dari beberapa kerajaan seperti Kerajaan Tambusai, Kerajaan Rambah dan Kerajaan Kepenuhan. Kedua, daerah Rokan Kiri yang terdiri dari beberapa kerajaan seperti Kerajaan Rokan IV Koto, Kerajaan Kunto Darussalam dan kampong-kampung milik Kerajaan Siak (Kewalian negeri Tandun dan kewalian Kabun).
Dengan adanya kerajaan-kerajaan tersebut, Rokan Hulu dapat melahirkan sejarah dan pahlawan nasional bernama Tuanku Tambusai. Selain itu, dengan keadaan iklim tropis bertemperatur 22 derajat celcius-31 derajat celcius dan ketinggian tanah mencapai 70-86 Mdpl membuat wilayah Rokan Hulu subur ditumbuhi tanaman perkebunan seperti karet dan sawit. Selain subur ditanami karet dan sawit, Rokan Hulu juga banyak menyimpan keindahan alam di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Tak banyak yang tahu jika kabupaten yang berjuluk Negeri Seribu Suluk ini punya segudang objek wisata di dalamnya. Tidak hanya memiliki destinasi wisata dengan pemandangan alam yang indah saja, tapi kita juga dapat menemukan lokasi wisata bersejarah yang kaya akan informasinya.
Sebenarnya ada banyak wisata menarik dan bersejarah yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu. Namun, dari informasi yang saya dapat dari beberapa sumber dan pengalaman pribadi, maka dalam tulisan saya akan mengulas 10 objek wisata saja yang ada di Rokan Hulu yang indah dan bersejarah. Berikut ulasannya.

Masjid Agung Islamic Center Rokan Hulu

Wisata Religi Masjid Islamic Center Rokan Hulu (Foto: Dokumen Pribadi/Rai)
Objek wisata pertama adalah Masjid Agung Islamic Center Rokan Hulu ( MAIC Rohul) adalah Masjid Agung sekaligus Islamic Center Kabupaten Rokan Hulu, provinsi Riau. Pembangunan Maic Rohul digagas oleh Bupati Rokan Hulu Drs. H Achmad, M. Si, mulai dibangun pada tahun 2008 dan diresmikan pada tahun 2010.
ADVERTISEMENT
Masjid yang didirikan di atas lahan seluas 22 hektar dengan luas bangunan 15.800 meter persegi ini memiliki daya tampung jemaah mencapai 15.000 hingga 20 000 jemaah. Arsitektur bangunan masjid ini mengadopsi bangunan masjid modern yang bergaya Arabia. Dengan kubah besar berdiameter 25 meter yang diletakkan di atap bangunan utama. Kemudian diapit 4 menara di setiap sudut bangunan masjid, masing masing menara setinggi 66.66 meter dan ditambah dengan satu menara utama setinggi 99 meter yang terpisah dari bangunan utama masjid.
Akses pintu masuk ke dalam bangunan masjid ini terdiri dari 9 pintu, masing masing 3 pintu berada di tiga sisi bangunan masjid. Interior masjid terdiri dari hiasan berupa kaligrafi dan lampu gantung seberat 2 ton. Pada bagian tengah terdapat perisai muslim dan pada bagian sisi terdapat rantai yang melambangkan persatuan umat Islam, 8 bilah pedang sabilillah Khaidir Ali, 16 busur panah sahabat Ali bin Abi Tholib serta 8 tombak Abu Bakar Assiddiq, bunga Kusuma sebagai lambang kejayaan Islam dan dikelilingi bacaan surat Al-Fatihah, surat Al–Kafirun, surat Annas serta 99 Asmaul Husna.
ADVERTISEMENT
Maic Rohul memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti perpustakaan digital dan manual, TV Madani, Radio Daerah, poliklinik, aula serbaguna, toserba serta ruangan belajar yang dilengkapi dengan akses internet. Masjid ini diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan, seperti salat, ceramah, I’tikaf dan berbuka puasa baik puasa sunah Senin-Kamis mau pun saat puasa Ramadhan. Selain itu, Maic Rohul ini pernah menjadi masjid terbaik di Indonesia di Tahun 2015 versi kemenag.
Selain sebagai tempat beribadah, Maic Rohul juga menjadi satu-satunya tempat wisata religi di Rokan Hulu. Dengan fitur menariknya adalah bisa memandang kota Pasir Pagaraian dan sekitarnya dari menara masjid ini yang dibangun menjulang tinggi mencapai 99 meter.

Wisata Alam Air Terjun Aek Martua

Wisata Alam Air Terjun Aek Martua (Foto:Facebook/Air Terjun aek Martua pasir Pangaraian)
Air terjun Aek Martua menjadi salah satu objek wisata pilihan di daerah Riau, berlokasi di Dusun Huta Padang, Kecamatan Bangun Purba, Rokan Hulu, Provinsi Riau. Nama Aek Martua sendiri diambil dari bahasa suku Batak Mandailing. Karena air terjun ini memiliki tiga tingkatan, di mana setiap tingkatan memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda. Berkisar antara 15 meter hingga 40 meter. Oleh karena itu, banyak wisatawan menyebut air terjun Aek Martua ini dengan sebutan air terjun Tangga Seribu. Di mana air terjun pertama memiliki hamparan batu yang cukup luas, sedangkan air terjun kedua memiliki kolam 250 meter untuk sarana pemandian, dan terakhir air terjun ketiga memiliki ketinggian 40 meter.
ADVERTISEMENT
Air yang begitu jernih dan mengalir deras, pemandangan hutan yang sangat menawan membuat udara di sekitar air terjun tersebut menjadi segar dan sejuk. Ditambah dengan adanya perpaduan dari batuan cadas yang punya tekstur unik dan alami membuat pemandian ini menjadi indah. Adapun aliran air Aek Martua berasal dari sungai yang bersumber dari Bukit Simalombu. Bukit ini merupakan salah satu dari rangkaian Bukit Barisan yang membentang di sepanjang Pulau Sumatera.
Bagi anda yang ingin menikmati keindahan air terjun ini dapat mengakses lokasi menggunakan angkutan umum dengan biaya Rp35.000 dan dilanjutkan dengan menggunakan oplet atau omprengan dengan biaya Rp5000. Setelah tiba di pintu masuk pemandian ini pengunjung kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki melintasi jembatan gantung dan jalan setapak sepanjang kurang lebih 3,5 km.
ADVERTISEMENT
Jika kamu ingin mengunjungi tempat ini, kamu harus mempersiapkan mental dan fisik, sebab akan banyak menguras tenaga. Saat berjalan kaki kamu akan melewati tanjakan dan turunan yang curam. Maka hati-hati dan waspada harus ditingkatkan agar tidak terpeleset dan tergelincir saat berjalan.
Setelah berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit, pengunjung akan tiba di lokasi air terjun Aek Martua. Pengunjung akan disuguhkan oleh pemandangan air terjun yang begitu indah dan eksotis.

Wisata Alam Batu Gajah

Wisata Alam Batu Gajah (Dokumen Pribadi/Risma Hidayati)
Kabupaten Rokan Hulu Riau memang tak pernah habis dengan objek wisata alamnya, seperti air terjun dan tempat-tempat pemandian. Dengan pemandangan alam yang asri dan hutan alam yang masih rimbun, membuat pemandian yang ada di Rokan Hulu tidak kalah menarik dengan pemandian alam yang ada di daerah lainya.
ADVERTISEMENT
Seperti pemandian Batu Gajah yang menjadi salah satu wisata favorit masyarakat. Batu Gajah ini terletak di Desa Pawan Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Disebut Batu Gajah karena di pemandian ini terdapat sebuah batu yang sekilas menyerupai bentuk gajah yang tengah berendam di sungai tersebut.
Akses menuju lokasi Batu Gajah perlu sedikit pengorbanan dan rintangan, sebab akses jalan menuju tempat tersebut masih berupa tanah dan bergelombang. Dengan lebar jalan sekitar 2 meter yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua memerlukan waktu selama 15 menit hingga 20 menit dari Pasir Pangaraian.
Keadaan suhu di lokasi Batu Gajah ini terasa sejuk dan bisa langsung dirasakan begitu pengunjung tiba di lokasi. Air sungai yang kecil hampir menyerupai curuk ini dikelilingi batu-batu besar yang tertata rapi membentuk pemandian. Seiring perjalanan waktu, bentuk kuping di Batu Gajah ini perlahan hilang dan tidak diketahui penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Pengunjung bebas berenang tanpa larangan dan aturan tertentu. Namun, bagi anak-tetap harus diawasi oleh orang dewasa sebab kedalaman air di Batu Gajah ini mencapai 3 meter. Wisata alam pemandian Batu Gajah ini sangat ramai dikunjungi terutama di hari-hari libur. Banyak masyarakat lokal yang berkunjung menghabiskan waktu liburnya di pemandian ini. Sementara untuk wisatawan luar Riau, wisata alam ini masih banyak orang yang belum mengetahui keberadaannya.

Wisata Alam Bukit Suligi

Wisata Alam Bukit Suligi (Foto Dokumen Pribadi/Doni Frendi)
Seperti halnya dataran tinggi Dieng yang berada di Wonosobo, Jawa Timur yang dikenal sebagai Negeri di Atas Awan. Ternyata di provinsi Riau juga ada wisata alam yang diberi julukan tersebut. Namanya Bukit Suligi, terletak di Desa Aliantan, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
ADVERTISEMENT
Bukit Suligi ini berada di ketinggian 812 meter di atas permukaan laut, menyimpan pesona alam yang indah bisa memanjakan mata dengan hijaunya hamparan hutan dan pastinya bisa merasakan seperti berada di atas awan.
Perjalanan menuju puncak bukit ini membutuhkan waktu selama 2 jam dengan berjalan kaki. Selama di perjalanan menuju bukit, pengunjung akan mendapati beberapa air terjun kecil di dalam hutan. Setelah sesampainya di atas puncak, pengunjung akan disambut oleh kaitan awan bak membentuk lautan. Disarankan bagi para pengunjung agar melakukan pendakian dimulai pada sore hari dan bermalam di atas bukit. Sehingga pada pagi harinya mereka dapat menyaksikan matahari terbit dari ufuk Timur dan menikmati keindahan hamparan awan dari atas puncak bukit.
ADVERTISEMENT

Wisata Sejarah Istana Rokan

Wisata Sejarah Istana Rokan Berada di Tepi Sungai Rokan (Foto:Facebook/Pariwisata Rokan Hulu)
Wisata bersejarah Istana Rokan terletak di desa Rokan IV Koto, jaraknya sekitar 46 Kilometer dari kota Pasir Pangaraian. Akses menuju wisata bersejarah ini bisa menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Istana Rokan ini berjuluk Rumah Tinggi dan berumur sekitar 200 tahun. Dibangun pada masa kesultanan Nagari Tuo. Terdapat tiga tangga yang merupakan lambang kekerabatan masyarakat Rokan IV Koto pada masa itu. Ada pun maksud dari lambang tiga tangga ini adalah penguasa, adat dan alim ulama. Di sekitar isatana juga terdapat rumah persukuan yang masih terjaga dan terpelihara, di antaranya ada rumah suku Mais, suku Modang, dan suku Melayu. Banyak rumah penduduk sekitar istana mengikuti gaya bangunan istana Rokan yang merupakan ciri khas melayu ini.
ADVERTISEMENT

Wisata Sejarah Benteng Tujuh Lapis

Wisata Sejarah Benteng Tujuh Lapis ( Foto: Dokumen Pribadi/Indra)
Benteng Tujuh Lapis adalah salah satu peninggalan bersejarah saat merebut kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Belanda. letaknya berada di desa Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, Riau. berjarak sekitar 23 km dari lokasi tempat makam Raja-Raja Rambah. Benteng ini terbuat dari material tanah liat yang di ambil dari tepian Sungai Batang Sosa Tambusai. Dibangun oleh masyarakat Dalu-Dalu sebagai benteng pertahanan melawan Belanda dengan waktu yang cukup lama.
Pada saat terjadi perang Paderi yang di pimpin oleh Tuanku Tambusai kala itu, Benteng Tujuh Lapis ini menjadi saksi dan tempat masyarakat Dalu-Dalu untuk melanjutkan perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dari sejarah ini lah Benteng Tujuh Lapis masuk dalam kategori salah satu objek wisata bersejarah yang ada di kabupaten Rokan Hulu.
ADVERTISEMENT

Objek Wisata Sawah Koto

Taman Wisata Sawah Koto (Foto: Facebook/Ayahnya Keandra Zls/Dokumen Pribadi)
Ketika bersandang ke Rokan Hulu, rasanya belum lengkap jika tidak berkunjung dan menghabiskan waktu ke tempat wisata Sawah Koto. Tempat ini menjadi lokasi wisata yang disajikan dengan pemandangan alam yang indah serta menawarkan hamparan pematang sawah yang luas. Sawah Koto ini bisa dibilang objek wisata sawah pertama yang ada di Provinsi Riau, dan kedua di Indonesia. Pemilik tanah yang dijadikan tempat wisata ini merupakan keturuan dari Raja Rokan.
Wisata yang terletak di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Kotoini terinspirasi dari wisata sawah yang berada di Mangunan, Dlingo Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Pengunjung dapat menikmati hamparan pematang sawah seluas 3 hektare melalui jembatan kayu yang dibangun di atasnya. Mereka bisa bebas berjalan dan berswafoto di tengah hamparan pematang sawah yang hijau tanpa takut akan terjatuh dan mandi lumpur.
ADVERTISEMENT

Hutan Kota Pasir Pengaraian Rokan Hulu

Wisata Tamana Kota Pasir Pangaraian (Foto: Facebook/Pariwisata Rokan Hulu)
Hutan Kota Pasir Pengaraian terletak kompleks perkantoran Pemda Kabupaten Rokan Hulu dan diresmikan oleh Gubernur Riau pada tanggal 14 Desember 2019 lalu. Hutan Kota ini memiliki luas lahan sekitar 7.3 Hektare. Karena merupakan ruang terbuka hijau, hutan kota Pasir Pangaraian dijadikan oleh masyarakat sebagai tempat rekreasi, berolahraga, taman bermain anak dan kumpul keluarga.
Terdapat sarana dan prasarana yang ada di taman kota ini seperti resapan air, area jogging track, spot selfi, pendopo mini, gazebo, penangkaran burung dan lainnya. Sehingga dapat menarik perhatian pengunjung untuk berwisata di tempat ini.

Wisata Kahati Desa Koto Tinggi

Objek wisata Kahati, Pasir Pangaraian (Foto: Facebook/Objek Wisata Kahati)
Objek wisata Kahati terletak di Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, memiliki keindahan alam yang dapat dinikmati wisatawan. Banyaknya pepohonan yang tumbuh secara alami di daerah wisata tersebut, semakin membuat takjub wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.
ADVERTISEMENT
Selain keindahan alam, wisata Kahati juga menyediakan fasilitas dan wahana yang dapat dinikmati pengunjung. Di antaranya terdapat Waterboom, Kolam Renang, Flying Fox sepanjang 120 meter, beberapa unit Wahana Selfi dan tempat bersantai, kantin yang menyediakan makanan dan minuman.
Wisata seluas 7 hektar ini dikelola oleh seorang pengusaha bernama Tengku Bibi dan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Jaya Bersama Desa Koto Tinggi. Wisata Kahati sebelumnya telah mengalami beberapa kali buka tutup. Hingga pada tahun 2019 bupati Rokan Hulu membuka kembali dan meresmikan wisata Kahati ini.
Itulah 10 objek wisata menarik dan bersejarah yang ada di kabupaten Rokan Hulu. Semoga bermanfaat.
*NB: Sebagian foto atau gambar ilustrasi sudah mendapatkan izin dari pihak pemiliknya (Dokumen Pribadi). Adapun beberapa foto atau gambar yang diambil dari laman facebook merupakan laman facebook resmi pihak pariwisata Rokan Hulu dan wisata terkait, yang otomotis sudah diberi izin oleh mereka demi kepentingan publikasi.
ADVERTISEMENT