Babak Final Kisruh Seleksi Taruna Akpol di Polda Jabar

4 Juli 2017 15:42 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumpa pers As SDM Polri soal taruna Akpol di Jabar (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers As SDM Polri soal taruna Akpol di Jabar (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kisruh seleksi taruna Akpol Polda Jabar diselesaikan Mabes Polri. Keputusan Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan yang membedakan putra daerah dan non putra daerah sudah dianulir.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (4/7), As SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto menggelar jumpa pers di Mabes Polri. Arief didampingi Tim Paminal Mabes Polri menjelaskan proses seleksi taruna Akpol.
"Bahwa di dalam penentuan kelulusan ini harus sesuai dengan norma yang sudah ditetapkan oleh panitia pusat, oleh keputusan Kapolri. Harus berdasarkan kualitas," jelas Arief.
Hasil keputusan Tim Mabes Polri ini menganulir hasil tes yang sudah diumumkan Polda Jabar. Menurut Arief, Panitia pusat telah melakukan sidang dan memutuskan 31 calon taruna dari panitia daerah Jawa barat yang dinyatakan lulus terpilih mengikuti tes di tingkat pusat.
Berikut daftar calon taruna yang lulus:
Daftar Catar Lulus (Foto: Dok. Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Daftar Catar Lulus (Foto: Dok. Polri)
Mabes Polri Anulir Keputusan Kapolda Jabar. (Foto: Dok. Mabes Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Mabes Polri Anulir Keputusan Kapolda Jabar. (Foto: Dok. Mabes Polri)
Mundur ke belakang, Arief kemudian membeberkan, awal mula kisruh seleksi taruna Akpol terjadi. Pada tanggal 2 Juni lalu sudah ditetapkan oleh panitia daerah hasil seleksi taruna Akpol yang lolos. Tetapi kemudian ada keputusan Kapolda Jabar, Perkap nomor 702 yang mengganti panitia seleksi dan melakukan tes ulang. Setelah itu dilakukanlah pemeriksaan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan kesehatan itu diulang hingga terpilihlah 35 calon taruna baru versi Polda Jabar. Dan hasil tes yang kedua ini menyatakan, peserta yang sebelumnya saat tes pertama mendapat ranking tiga terhapus atau dinyatakan tidak lulus pada saat pemeriksaan ulang itu tadi. Tes kesehatan ulang ini yang kemudian menuai protes dari orangtua calon taruna.
Hasil seleksi kesehatan ulang itu kemudian diverifikasi tim Mabes Polri, setelah sebelumnya Kapolri menganulir keputusan Kapolda Jabar.
"Nah kemarin dari seluruh dokumen hasil pemeriksaan, kami kaji bersama tim dokter di tingkat pusat, ada Kapusdokkes dan dokter-dokter ahli, ternyata apa yang ditemukan di dalam pemeriksaan kesehatan yang diulang itu tidak signifikan, sehingga sangat disayangkan kalau hanya infeksi di telinga yang mungkin karena sudah dua minggu atau hampir dua bulan. Sudah dua bulan dicek lagi mungkin dia sudah sedang latihan renang dan lain sebagainya, kemasukan infeksi sedikit dan itu tidak fatal gitu," urai Arief.
ADVERTISEMENT
"Ya pak Kapolri sudah menyampaikan bahwa kebijakan kepolisian di dalam penerimaan anggota Polri hanya menerapkan local boy for local job pada level Bintara. Itu pun local boy artinya siapapun yang sudah menetap selama minimal satu tahun merupakan syarat sebagai local boy, tidak melihat dia dari mana, apakah dari Medan darimana. Ketika saya sudah tinggal di satu tempat satu tahun, saya bisa mendaftar dan mengikuti tes di tempat itu, sehingga tidak ada konotasi yang lain," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Lalu apakah ada penyimpangan dari seleksi taruna Akpol Polda Jabar sebelumnya?
"Nah ini sedang diteliti oleh Ditpropam, di samping kiri saya Pak Karo Paminal dan hari ini dari Itwasum juga sedang memverifikasi ke Polda Jawa Barat," tutup Arief.