Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
ADVERTISEMENT

Rani Juliani mendadak tenar ketika Antasari Azhar ditetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Rani si caddy golf yang juga istri ketiga Nasrudin kemudian menjadi saksi kunci. Dalam motif yang diungkap polisi, Rani menjadi benang merah antara Nasrudin dan Antasari.
ADVERTISEMENT
Rani si caddy golf beberapa kali muncul ke publik ditemani polisi. Dia mendapat pengawalan ketat. Rani diketahui mengenal Antasari lewat lapangan golf Modern Land Tangerang.
Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Desember 2009, rekaman Rani dan Antasari pernah diputar. Polisi mendapatkan rekaman itu dari HP Nasruddin. Rekaman diambil dari percakapan di dalam kamar di Hotel Grand Mahakam.
"Mas uh ah... hihihihi..." demikian cekikikan Rani dalam rekaman 20 menit yang diputar di persidangan.
Suara perbincangan akrab itu memang sengaja direkam Rani. Polisi mengaku mendapatkan rekaman tersebut dari HP Nasrudin. Belakangan, Rani mengaku dia dilecehkan di kamar itu oleh Antasari.

Karena rekaman itu kemudian Nasrudin meminta Antasari membantunya menjadi komisaris BUMN. Dan motif ini yang diungkap polisi dalam kasus pembunuhan Nasrudin. Antasari sendiri membantah dengan sumpah atas nama Tuhan telah membunuh Nasrudin. Tak pernah ada perintah apapun dan tidak kenal kepada orang-orang yang disebut eksekutor. Di dokumen grasi, Antasari tetap menolak membunuh Nasrudin.
ADVERTISEMENT
Kembali ke Rani Juliani, kemunculannya di publik ketika kasus ini mencuat amat jarang. Jumpa pers pertama kali di Riung Kuring di SCBD dilakukan pertama kali pada November 2009, dalam pengalawan polisi. Rani mengaku dilecehkan, dia juga menuturkan HP miliknya sengaja di-on-kan saat bertemu Antasari di kamar hotel. Saat pertemuan itu, dia meminta bantuan agar suaminya Nasrudin segera dilantik sebagai komisaris BUMN.
Pengakuan Rani ini hanya sekali. Selebihnya Rani muncul di persidangan itu pun dalam persidangan Sigid Haryo, tersangka lainnya di kasus pembunuhan Nasrudin.
Selebihnya Rani bak hilang di telan bumi. Rumah miliknya di Tangerang juga sudah tidak ada alias rata dengan tanah. Entah ke mana Rani pergi, tak ada yang tahu. Walau kabar burung menyertai, ada yang menyebut Rani sekarang tinggal di Bogor bersama keluarganya dan memiliki toko, ada yang bilang dia tinggal di apartemen di Jakarta. Tapi itu semua hanya rumor, belum bisa dibuktikan. Rani tetap menjadi misteri.
ADVERTISEMENT