Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Driver Mengeluh Go-Jek Tak Pernah Transparan
12 Mei 2017 12:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Wahyu, adalah driver Go-Jek yang biasa narik di kawasan Jakarta Utara. Tapi siang ini dia bergerak ke Jakarta Selatan. Bukan membawa penumpang, tetapi dia ingin bertemu petinggi Go-Jek Indonesia.
ADVERTISEMENT
Misi Wahyu yang juga mewakili teman-temannya untuk mendapatkan kejelasan dan transparansi aturan di Go-Jek. Wahyu ingin benar-benar dianggap sebagai mitra.
"Kami kan mitra, tetapi mengapa aturan yang dibuat Go-Jek selalu sepihak. Tidak ada mediasi," kata Wahyu saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Jumat (12/5).
Wahyu mengungkapkan, selama ini Go-Jek membuat aturan secara sepihak. Misalnya soal penurunan tarif, di mana tarif diturunkan begitu saja tanpa pernah berkonsultasi dengan para driver. Dahulu tarif per Km Rp 4 ribu, tetapi sudah beberapa waktu ini menjadi Rp 2 ribu untuk per Km.
"Kami datang ke Kantor Go-Jek di Pasar Raya hanya ingin mediasi. Kami ingin dianggap sebagai mitra. Banyak aturan yang ditetapkan hanya sepihak, tanpa transparansi," beber Wahyu.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukannya ini demi kesejahteraan para driver Go-Jek. Aksi ini pun hanya aksi sukarela, tidak ada paksaan untuk driver lainnya. Pukul 13.30 WIB ini, mereka akan long march dari kantor wali kota Jaksel ke kantor Go-Jek.
"Motor kami parkir di sekitar kantor wali kota, terus kami jalan ke kantor Go-Jek. Di sana ada perwakilan yang akan melakukan mediasi, yang lain menunggu di depan. Kami aksi damai," tutup dia.