Dubes RI untuk Yordania Bertekad Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

13 Maret 2017 22:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suasana ketika pelantikan Dubes di Istana (Foto: Dok. Biro Pers Istana)
Program kerja Duta Besar Republik Indonesia untuk Yordania yang baru, Andy Rachmianto adalah menjadwalkan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amman. Sebab, Raja Abdullah II dari Yordania diketahui sudah dua kali berkunjung ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu Andy ingin, Jokowi membalas kunjungan Raja Abdullah II. Selain itu Andy juga akan terus mengupayakan kemerdekaan Palestina.
"Yang perlu hubungan bilateral biar ditingkatkan ke yang lebih tinggi lagi sebagai contoh, Raja Yordania sudah dua kali berkunjung ke Indonesia. Jadi secara hubungan diplomatik dan hubungan bilateral, sudah saatnya Pak Presiden membalas kunjungan Raja Yordan," kata Andy Rachmianto di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/3).
"Yang kedua dalam konteks Palestina, memperoleh pesan-pesan khusus untuk menangani Palestina. Mungkin teman-teman masih ingat pada waktu Pilpres, Pak Jokowi dan JK salah satu janji dan prioritas adalah mengupayakan kemerdekaan Palestina. Ini panggilan konstitusi," lanjut dia.
Indonesia, lanjut Andy, akan berjuang dan bersama negara-negara sehaluan untuk terus memberikan bantuan ke Palestina. Agar mereka bisa terwujud perjuangan dan hak-haknya yang selama ini tercabut dengan pendudukan Israel di wilayah Palestina.
ADVERTISEMENT
"Memang harus diakui tantangan di kawasan Timur Tengah semakin kompleks. Salah satunya adalah ini akibat dari dinamika global khususnya dari pemerintahan baru di Washington, Trump," ujar Andy Rachmianto.
Mantan Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Kementerian Luar Negeri ini juga menyebut bahwa Indonesia masih menunggu kebijakan yang akan diambil Trump. Khususnya kebijakan yang terkait Timur Tengah serta proses perdamaian Israel dan Palestina.
"Kita akan lihat selama 100 hari pemerintahan Trump, ambil kebijakan apa terkait konteks Timur Tengah," imbuhnya.
Walau Indonesia sebenarnya sudah selalu berjuang untuk Palestina seperti contohnya dengan membangun Konsul Kehormatan di Ramallah. Namun hal itu belumlah bisa dibilang cukup.
"Kita bersyukur komitmen mayoritas Muslim Indonesia berikan sumbangan konkrit pada saudara-saudara kita misalnya dalam bentuk pengumpulan dana bangun rumah sakit. Kita sudah punya rumah sakit di Gaza atas dana-dana dari masyarakat," tutur Andy Rachmianto
ADVERTISEMENT