Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Duka Keluarga Nurul Fahmi Si Pengibar Bendera
21 Januari 2017 19:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Nurul Fahmi (28), tersangka pengibar bendera yang dimodifikasi dengan tulisan kallimat syahadat pada demo FPI dan ormas Islam, Senin (16/1) sudah ditahan polisi. Tapi ada cerita lain seputar penangkapannya.
ADVERTISEMENT
Nur (46), kakak Fahmi, mengisahkan bagaimana adiknya bisa memiliki bendera hingga ditahan dan meninggalkan anaknya yang baru berusia dua minggu.
Nur menuturkan bendera tersebut sudah Fahmi bawa sejak demo 14 Oktober 2016 silam. Di demo-demo berikutnya pun selalu ia bawa. Namun, Fahmi selalu berpartisipasi sebagai simpatisan, bukan anggota ormas. Begitu pula dalam demo 161. Fahmi membeli bendera itu dari tempat sablon di Pasar Senen.
"Hari Rabu (18/1) itu Fahmi kaget tiba-tiba jadi masalah. Dia tau dari medsos (media sosial). Padahal, bendera itu dia buat tanpa maksud buruk," kata Nur di rumahnya, Sabtu (21/1).
Jumat (20/1) dini hari, polisi mendatangi rumah kos Fahmi di daerah Cilandak. Menurut Nur, semua pintu kamar indekos digedor dengan keras. "Seperti ngegrebek pengedar narkoba," jelas Nur. Fahmi pun dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, polisi mendatangi kediaman Nur di Klender, Jakarta Timur. Di sana, menurut Nur, mereka mengambil barang-barang bukti berupa bendera, jaket, helm, sandal, dan motor Honda Beat. "Pokoknya semua yang digunakan Fahmi waktu itu," kata Nur.
Nur pun dibuat bingung. Surat penahanan dari polisi hanya diperlihatkan sekilas dan tidak diberikan salinannya. "Tapi ya kami tetap kooperatif," kata Nur.
Kemudian, ia mengatakan bahwa Fahmi itu orang yang polos. Perbuatannya, menurut Nur, bukan kesengajaan dan tidak bermaksud buruk. "Hanya bikin-bikin saja," kata Nur.
Nur sangat menyesali kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa istri Fahmi, yang namanya tidak disebutkan, baru saja melahirkan.
"Anaknya baru dua minggu," kata Nur. Kini istri Fahmi beristirahat di rumah orangtuanya. Fahmi ditahan meninggalkan anaknya. Duka kini yang tersisa dari keluarga untuk Fahmi.
ADVERTISEMENT