Gunarti Sebenarnya Ingin Tumpahkan Uneg-uneg ke Jokowi

22 Maret 2017 14:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden berfoto bersama aliansi masyarakat adat (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden berfoto bersama aliansi masyarakat adat (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Gunarti, perempuan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah menangis di balik pilar Istana Negara. Dia tidak berfoto dan bersalaman seperti rekan-rekannya dari Aliansi Masyarakat Adat dengan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Gunarti yang diwawancarai wartawan usai bertemu Presiden, Rabu (22/3), menyampaikan, sebenarnya dia sangat ingin bertemu dan berbicara dengan presiden.
"Sebenarnya saya itu dari Jateng, dari pegunungan Kendeng. Dan harapan saya, saya bisa bertemu dengan Jokowi. Saya akan mengungkapkan apa yang jadi uneg-uneg semua saudara saya yang ada di Kendeng. Sekarang lagi mengalami keterancaman dan sampai kemarin melakukan aksi mengecor kaki, itu karena kami saking cintanya sama ibu pertiwi, bumi. karena kami tidak bisa hidup tanpa ibu bumi," jelas Gunarti.
ADVERTISEMENT
Gunarti menyampaikan, kesempatan dia untuk berbincang tidak ada. Gunarti menyebut, inginnya dia bicara baik-baik dikasih waktu, dari hati ke hati.
"Ibaratnya antara anak sama bapak, gitu. tapi, saya enggak punya kesempatan itu. ya. Saya datang di sini, sebenarnya harapanya saya punya waktu untuk bicara," tegas dia.
Gunarti mengaku sebenarnya dia ingin menembang dan berbicara tentang masyarakat Kendeng di depan Jokowi. Tapi sama sekali tidak ada kesempatan.
Gunarti menangis tak bisa bertemu Jokowi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gunarti menangis tak bisa bertemu Jokowi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)