Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Kiranya ini yang terjadi di DPD, yang akhirnya dikuasai partai politik. Oesman Sapta yang juga Ketum Hanura resmi dilantik menjadi Ketua DPD.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, merujuk ke niatan awal pembentukan DPD, lembaga ini idealnya diisi para tokoh dari daerah yang berjuang mewakili daerah. Tapi itu semua hanya di tataran ideal. Kini DPD bebas diisi orang-orang politik.
Sah-sah saja memang, karena tidak ada aturan yang melarang. Oesman Sapta sendiri yang ditanya wartawan soal orang-orang politik di DPD menyebutkan secara tegas tidak ada larangan.
"Saya kira sah-sah saja karena tidak ada UU yang melarang hal itu," jelas Oesman di DPD, Jakarta, Selasa (4/4) malam.
Alhasil DPD mungkin tidak akan jauh berbeda dengan DPR yang diisi orang-orang partai politik. Di pemilihan yang akan datang, di 2019 mungkin akan semakin bertambah. Diibaratkan DPD mungkin sebagai perluasan DPR.
ADVERTISEMENT
Oesman Sapta sendiri mengenai orang Parpol di DPD kembali menegaskan, sebenarnya hal itu sama dengan di DPR dan MPR yang diisi dari perwakilan partai politik.
"Saya tidak membedakan antara Parpol, sama saja dengan pimpinan DPR yang dipimpin Ketua Parpol. MPR dipimpin Ketua Parpol, DPD juga dipimpin Ketum Parpol," urai dia.
Sebagai tambahan, Hanura boleh saja memiliki jumlah anggota hanya belasan orang di DPR, tetapi tidak dengan DPD. Beberapa waktu lalu Gede Pasek Suardika anggota DPD asal Bali yang juga masuk ke Hanura pernah menyebut, total ada 27 kader partainya di DPD.
Dan semakin lengkap ketika Oesman Sapta menjadi Ketua DPD. Hanura 'menguasai' DPD.