Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak ingin mengajukan gugatan ke PTUN. HTI ingin persoalan pembubaran diselesaikan secara kekeluargaan. HTI ingin bertemu pemerintah.
ADVERTISEMENT
"HTI sudah melayangkan surat audiensi kepada Wiranto dan Presiden. Tapi sampai hari ini belum dapat respons," kata Jubir HTI Ismail Yusanto dalam jumpa pers di Tebet, Jakarta, Selasa (9/5).
Ismail menjelaskan, sosok Wiranto bukan orang asin bagi mereka. HTI sudah mengenal lama Wiranto.
"Kami menginginkan penyelesaian masalah ituh dengan kekeluargaan tidak perlu sampai ke pengadilan," tutur dia.
HTI juga mengungkapkan kalau mereka selama ini berjuang dalam dakwah Islam. HTI tidak pernah melakukan kekerasan. Bahkan membantu membentuk generasi Indonesia lewat pendidikan di kampus dan sekolah.
Kemudian terkait sikap HTI yang menentang demokrasi, Ismail juga memberi penjelasan.
"HTI mengkritik demokrasi, karena sistem ini bukan Islam. Di titik inti dari demokrasi, yaitu kedaulatan di tangan rakyat. Apa yang dimaksud kedaulatan di situ? Kedaulatan membuat hukum. Siapa yang punay hak untuk menerbitkan hukum atas perbuatan dan benda? Dalam demokrasi kan rakyat melalui wakil-wakilnya. Jika begitu, ini bertentangan dengan ajaran Islam, yang punya hak menerbitkan hukum itu Allah SWT. Dalam ajaran Islam, kedaulatah di tangan Allah, bukan manusia. Manusia itu bukan pembuat hukum, pelaksana hukum," tutup dia.
ADVERTISEMENT