Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Priatini, Ketua RT 02/ RW 07 Cibangkong, Kota Bandung satu-satunya yang bisa diwawancara perihal Ichwan Nurul Salam (32), terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Tetangga sebelah kanan kiri dan depan rumah Ichwan memang menolak memberikan keterangan. Saat kumparan (kumparan.com), pada Jumat (26/5) menyambangi kontrakan Ichwan yang sudah digaris polisi, para tetangga mengarahkan ke Bu RT Priatini.
"Sudah tinggal dua tahun lebih di sini. Kalau sehariannya dinkontrakannya jarang keluar. Tapi kalau lewat senyum biasa. Kalau orang tuanya di sini sudah lama, orang lama di sini," jelas Priatini.
Dalam keseharian, penampilan Ichwan biasa-biasa saja. Pakaian dia pun memakai kaus.
"Kalau keluar pakai sepeda onthel, kalau jauh mungkin pakai motor. Saya juga kurang tahu pergi kemana-mananya," tutur dia.
Soal pekerjaan Ichwan, Priatini tak banyak tahu. Hanya yang dia dengar, Ichwan menjual obat herbal.
ADVERTISEMENT
"Katanya jualan obat herbal tapi enggak tahu di daerah mana, cuman katanya. Di depan rumah ibunya ada brosur jualan obat itu," jelasnya.
Tapi, dari pengakuan anak Ichwan yang kerap ditanya tetangganya, Ichwan bekerja jualan jus.
"Namanya anak kecil kan enggak paham ya. Kalau isterinya jualan susu tapi dulu sudah lama mungkin setahun yang lalu," jelas dia.
Pada Kami (25/5) pagi, polisi datang ke rumah itu. Priatini kemudian disambangi dan diajak menyaksikan penggeledahan.
"Awalnya pagi jam 7 gitu pas saya lagi santai saya di panggil sama ketua RT 09 disuruh ngikutin polisi. awalnya juga enggak dikasih tahu ada apa. Pas sudah sampai rumah orang tua INS baru paham ternyata kasus bom di Jakarta. Baru setelah itu ke rumah kontrakannya," tutur dia.
ADVERTISEMENT