Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menyelamatkan Novel, Menyelamatkan KPK, dan Pemberantasan Korupsi
11 April 2017 10:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Insiden penyerangan dengan air keras pada Novel Baswedan menuai banyak kecaman. Salah satunya datang dari mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto. Menurut dia, serangan kepada Novel adalah serangan kepada KPK dan upaya pemberantasan korupsi.
ADVERTISEMENT
"Inilah saatnya menyatukan langkah dan kekuatan, koruptor telah terkonsolidasi. Menyelamatkan Novel adalah menyelamatkan penyidik otentik KPK dan sekaligus menyelamatkan upaya pemberantasan korupsi," beber Bambang dalam pernyataannya kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (11/4).
Berikut penjelasan lengkap Bambang:
1. Tikaman brutal atas upaya pemberantasan korupsi terjadi lagi
2. Penyiraman air keras atas muka Novel Baswedan adalah sinyal, serangan balik koruptor mencapai derajat yang kian mengkhawatirkan sekali.
3. Mereka lupa, sebagian besar nyali para penyidik KPK tidak akan pernah luruh dan resah oleh ancaman kekerasan walau nyawa sekalipun sebagai taruhannya.
4. Saatnya pimpinan KPK semakin aware untuk berpihak tegak lurus pada penyidik otentik KPK. Jangan ragukan mereka, berikan dukungan sepenuh-penuhnya dan lindungi secara absolut
ADVERTISEMENT
5. Ini tantangan bagi aparat keamanan karena di setiap upaya penyidik KPK membongkar kasus Grand Corruption akan selalu muncul pukulan balik.
6. Jika aparat tidak berhasil mengungkapnya maka pembiaran atas kejahatan kian sempurna dilakukan dan lembaga penegakan hukum telah gagal menjalankan fungsi utamanya.
7. Inilah saatnya menyatukan langkah dan kekuatan, koruptor telah terkonsolidasi. Menyelamatkan Novel adalah menyelamatkan penyidik otentik KPK dan sekaligus menyelamatkan upaya pemberantasan korupsi