Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Pemudik via Tol Hanya Bisa Sampai Weleri, Tapi Mesti Hati-hati
8 Juni 2017 12:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Musim mudik dimulai lagi. Dalam beberapa hari ke depan arus pergerakan manusia terbesar di Indonesia akan terjadi. Setiap tahun jelang lebaran, mereka yang merantau akan kembali ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
[Baca juga: Bersiap Memantau Mudik Lebaran]
Berbeda dari tahun sebelumnya, yang hanya sampai Tol Brebes, kali ini bisa sampai Weleri, Kendal. Tapi Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto mewanti-wanti.
"Sampai akhir nanti di Weleri. Karena itu sifatnya masih fungsional maka harus hati-hati. Belum ada penerangan maksimal. Belum ada rambu maksimal. Ada rambu-rambu masih portable," jelas Pudji di Monas, Kamis (8/6).
Pudji juga menjelaskan, untuk pusat komando pengaturan manajemen rekayasa lalu lintas akan dipusatkan di Cikopo, Purwakarta.
"Kita tetap memanajemen rekayasa lalu lintas berfokus di Cikopo yang bisa mengatur di situ yang utama kerannya. Bisa mengalihkan ke Selatan, Tengah, Pantura sendiri. Itu yang utama walau sebelumnya ada juga di Cikarut atau Cikarang utama. Itu juga bisa dikendalikan sehingga kalau dua ini sudah penuh sesak, baru ada keran berikutnya. Ada Pejagan, Brebes Barat, Brebes Timur. Teori air kan begitu. Kalau di sini penuh buka sana," urai dia.
ADVERTISEMENT
Lalu kapan perkiraan puncak arus mudik?
"Tergantung, kalau pemerintah memutuskan hari H. Berarti biasanya H-2. H-2 itu puncaknya. Berarti hari Sabtu atau Jumat. Bergantung pemerintah tentukan hari H lebaran," imbuh dia.
Lebih baik lewat jalur utara atau jalur selatan untuk mudik?
"Gini masyarakat agar bisa secara bijak menggunakan semua jalur yang ada agar tidak ada penumpukkan kendaraan," tutup dia.