Jasa Marga Menepis Tudingan 'Merampok' Pengguna Tol di JORR

10 April 2017 11:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Protes warga soal harga tiket tol. (Foto: Dok. Gatot/Pembaca kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Protes warga soal harga tiket tol. (Foto: Dok. Gatot/Pembaca kumparan)
Penutupan gerbang tol Karang Tengah berimbas kenaikan tarif. Tapi kenaikan itu menuai protes Gatot, pengguna tol JORR. Dia dikenakan tarif lebih saat masuk di Tol JORR. Gatot masuk di Tomang dan ke luar sebelum gerbang Tol Karang Tengah.
ADVERTISEMENT
Pihak Jasa Marga selaku pengelola tol memang memberi penjelasan?
"Itu masuk dari Tomang ya, berarti sudah melewati wilayah jalan tol Jakarta-Tangerang dari Tomang sampai dengan Kebon Jeruk di mana yang bersangkutan lanjut ambil arah JORR. Jadi dikenakan tarif open system flat Jakarta-Tangerang Gol I Rp 7.000. Tambah bayar JORR Rp 9.500, total Rp 16.500," kata AVP Jasa Marga, Dwimawan Heru yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Senin (10/4).
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Menurut dia ketika pengguna masuk JORR, otomatis dikenakan tarif flat.
"Dengan dibongkarnya gerbang tol Karang Tengah, maka sistem pengoperasian menjadi sistem terbuka. Tarif merata Golongan I Rp 7.000," beber dia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan sosialisasi?
"Sosialisasi kami sampaikan via SMS lajur, twitter, media luar ruang seperti spanduk," tutup dia.
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)